Cerita Kriminal
Ibunda Sampai Datangi Paranormal: Bilqis Diculik di Makassar, Namanya Diubah Saat Dijual di Jambi
Fitriani Syahrir sampai datangi paranormal saat putrinya Bilqis diculik di Makassar. Nama putrinya diubah saat dijual di Jambi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Fitriani Syahrir tidak bisa menahan rasa haru saat putrinya Bilqis Ramadhany (4) akhirnya ditemukan pada Sabtu (8/11/2025) malam.
Bilqis menjadi korban penculikan di Taman Pakui Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (2/11/2025).
Anak Balita itu akhirnya ditemukan di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, dalam kondisi baik.
Ia akhirnya bisa kembali ke pelukan orangtua setelah diserahkan polisi pada Minggu (9/11/2025).
Momen haru itu terjadi di halaman Polrestabes Makassar. Kemarin, puluhan warga berdiri menanti kedatangan mobil yang membawa Bilqis.
Saat pintu terbuka, bocah kecil itu turun dengan langkah ringan dan seketika disambut tangis bahagia keluarganya.
Ayahnya, Dwi Nurmas, langsung memeluk Bilqis erat-erat. Air matanya jatuh tanpa bisa ditahan.
“Alhamdulillah… anakku kembali. Terima kasih, Pak Polisi,” ucapnya dengan suara bergetar, sebelum mencium tangan Kapolrestabes Makassar sebagai tanda terima kasih.
Setelah menjalani pemeriksaan medis dan pendampingan psikologis, ia kembali dalam dekapan orang tua tanpa tanda luka atau trauma mendalam.
“Alhamdulillah, kondisi anak baik, ceria, dan sehat. Kami berharap tidak ada trauma tersisa,” ujar Kombes Arya.
Banyak Dibaca:
Perjuangan Orangtua
Fitriani pun menceritakan perjuangannya mencari putrinya yang hilang saat suaminya bermain tenis.
"Syukur, Alhamdulillah pada Allah telah mengembalikan anak kami Bilqis sehat walafiat tidak kurang suatu apapun. Alhamdulillah," kata Fitriani dikutip dari akun Youtube Kompas TV, Senin (10/11/2025).
Fitriani mengakui pikirannya terhadap kondisi putrinya sudah bermacam-macam.
Bahkan, ia khawatir Bilqis terluka fisik atau psikologis. Namun, akhirnya ia mendapatkan titik terang saat putrinya telah diperiksa kondisi kesehatan dan kejiwaannya oleh Polrestabes Makassar.
"Dokternya katanya sudah periksa. Alhamdulillah aman. Dari segi psikologis dan fisik," katanya.
Saat itu, Fitriani sempat mendapatkan informasi dari pihak kepolisian bahwa putrinya ditemukan di pedalaman Jambi.
"Di dalam hutan. Dalam rumah papan, kayu, gubuk ya sejenisnya begitu," katanya.
Mengenai kronologi penculikan, Fitriani hanya mengetahui singkat saat putrinya diculik oleh Mery Ana.
Pada saat kejadian, suami Fitriani sedang bermain tenis di Taman Pakui Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lalu, Bilqis sedang bermain di playground dekat lapangan tenis.
Suami Fitriani sempat melihat Bilqis di sela-sela bermain. Saat itu, Bilqis masih terlihat bermain.
"Terus sempat papanya cari lagi. Dia sebut namanya Bilqis sudah tidak ada itu anak. Jadi papanya langsung berhenti main, dia mencari itu anak sudah tidak ada di area sudah menghilang," imbuhnya.
Ternyata, Bilqis telah dibawa oleh Mery Ana. Fitriani mengaku tidak mengenal perempuan tersebut.
Kemudian, Bilqis dijual seharga Rp 3 juta kepada seorang perempuan. Lalu, putrinya dijual kepada seseorang di Jambi seharga Rp 30 juta.
"Katanya sih yang saya dengar mau ambil anak adopsi. Tapi ada juga bilang itu tempat itu untuk penyeberangan ke luar negeri ya, kita masih belum pasti," imbuh Fitriani.
Datangi Paranormal
Fitriani juga menceritakan perjuangannya mencari buah hatinya. Bahkan, dirinya bersama keluarga mendatangi paranormal.
"Katanya ada di sini, kita ke situ, ada di sana, kita ke sana. Ya kita jalani semua alternatif.
Demi dapatnya ini anak dicoba segala usaha tapi kembali lagi kepada Allah," ujar Fitriani.
Paranormal, kata Fitriani, sempat berbicara bahwa putrinya sudah berada di luar Makassar.
Hal itulah yang membuat Fitriani bersedih. Ia khawatir mengenai kondisi anaknya.
"Ya, kita kembali lagi berdoa kepada Allah. Alhamdulillah dikembalikan dengan sehat walafiat," imbuhnya.
Terkait kondisi Bilqis saat ini, Fitriani menuturkan putrinya kini terlihat riang dan ceria seperti sedia kala.
"Alhamdulillah bersyukur seperti biasa kembali lagi tidak ada juga kayak psikologis, aman. Alhamdulillah ya," katanya.
Selain itu, Fitriani bercerita dirinya sempat diajak pihak kepolisian untuk mencari putrinya.
Namun akhirnya, ia diminta pulang karena kondisi fisiknya.
"Katanya ibu pulang saja biar kami yang bekerja jadi saya pulang," tuturnya.
Nama Bilqis Diubah
Bilqis Ramadhany (4) diubah namanya saat dijual hingga ditemukan di wilayah Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi.
Diketahui, Bilqis jadi korban penculikan di Taman Pakui Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (2/11/2025).
Bilqis ditemukan pada Sabtu (8/11/2025) pukul 20.00 WIB, korban Bilqis berhasil diamankan di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, dalam kondisi baik.
Terungkap Bilqis sempat diganti nama saat dijual. Dia dikenalkan dengan nama Kiky saat dijual.
Meskipun korban telah diselamatkan, Polrestabes Makassar memastikan bakal mengusut kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan jejaring sindikat diduga dari Jambi itu.
"Meskipun korban telah ditemukan, kami masih terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut, baik kepada si korban, orang tuanya juga kepada para pelakunya," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dikutip dari TribunJambi.
Kronologi penculikan
Bilqis jadi korban penculikan di Taman Pakui Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (2/11/2025).
Saat itu sekitar pukul 08.00 WIB, Bilqis diajak ayahnya yang bermain tenis di sekitar lokasi.
Dua jam berselang atau sekitar pukul 10.00 WITA, orang tua korban mengecek anaknya di taman. Namun, sang anak sudah tidak ada di lokasi.
Orang tua korban pun berusaha mencari anaknya, namun tidak ketemu. Saat dicek lewat kamera pengawas CCTV, korban ternyata dibawa seorang perempuan.
Selanjutnya, orang tua korban melaporkan peristiwa penculikan itu ke Polrestabes Makasar.
Usai menerima laporan penculikan, Satreskrim Polrestabes Makassar langsung bergerak melakukan penyelidikan dan penyidikan. Hasilnya, polisi menangkap pelaku berinisial SY di Makassar.
Namun, oleh SY ternyata anak korban telah dijual kepada pelaku lain di Yogyakarta.
Saat menjual korban, SY menamai bocah perempuan itu Kiki. Selain itu, SY juga mengatakan korban berasal dari keluarga kurang mampu kepada pembelinya.
Tim Satreskrim Polrestabes Makasar lanjut melakukan pengejaran hingga menangkap pelaku di Yogyakarta yang membeli korban dari tangan SY.
Namun, korban B lagi-lagi telah dijual. Kali ini kepada pelaku Adefrianto (36) dan Mery Ana (42) di Jambi. Korban dijual seharga Rp 30 juta.
Berbekal informasi tersebut, Satreskrim Polrestabes Makasar melakukan pengejaran terhadap pelaku di Jambi dengan berkoordinasi pada tim Resmob Polda Jambi.
Penangkapan Ade dan Mery
Tim Opsnal Satreskrim Polres Kerinci mendapat informasi dari Tim Satreskrim Polrestabes Makassar, bahwa pelaku penculikan atas nama Adefrianto Syahputra S dan Mery Ana berada di Kota Sungai Penuh.
Tim meminta back-up untuk melakukan penangkapan.
Tim Opsnal Satreskrim Polres Kerinci bersama Tim Resmob Polda Jambi dan Tim Satreskrim Polrestabes Makassar, melakukan penyelidikan terkait keberadaan atau alamat pelaku di wilayah Kota Sungai Penuh.
Pada Jumat, 7 November 2025, ada informasi bahwa pelaku sementara waktu menginap di sebuah tempat dekat Masjid Raya, Kelurahan Pasar Sungai Penuh, Kecamatan Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh.
Sekira pukul 13.30 WIB, polisi melakukan penangkapan pelaku Adefrianto Syahputra S dan Mery Ana.
Berdasarkan keterangan kedua pelaku, sebelum ke Sungai Penuh, mereka telah menjual Bilqis Ramdhani kepada Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, dengan harga Rp80 juta.
Ada perempuan bernama Lina yang membawa Bilqis ke Merangin.
Selanjutnya, Tim Satreskrim Polrestabes Makassar dan Tim Resmob Polda Jambi membawa pelaku Adefrianto Syahputra S dan Mery Ana untuk mencari Bilqis Ramdhani yang telah dijual kepada Suku Anak Dalam di Merangain.
Dari hasil interogasi dua pelaku, diketahui anak tersebut telah dibawa oleh seorang perempuan bernama Lina ke kawasan Suku Anak Dalam (SAD).
Tim gabungan kemudian melakukan pendekatan persuasif kepada para temenggung di wilayah SAD untuk membantu proses pengembalian anak.
Upaya itu berhasil. Pada Sabtu (8/11/2025) pukul 20.00 WIB, korban Bilqis berhasil diamankan di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, dalam kondisi baik.
"Korban ditemukan dalam keadaan sehat berkat bantuan para Temenggung Suku Anak Dalam di wilayah SAD Merangin," ujar Kombes Pol Jimmy Christian Samma.
Saat ini korban sudah kami serahkan ke Polres Makassar untuk dikembalikan ke orang tuanya,” tambah Kombes Pol Jimmy.
Pelaku Ditangkap
Tim gabungan Satreskrim Polrestabes Makassar bersama Resmob Polda Jambi dan Unit Opsnal Satreskrim Polres Kerinci berhasil membekuk dua pelaku utama di Kota Sungai Penuh, Jambi, Jumat (7/11/2025).
Dua pelaku diamankan, Adefrianto Syahputra S (36) dan Mery Ana (42).
Keduanya warga Kabupaten Merangin, Jambi. Mereka di sebuah penginapan dekat Masjid Raya, Kelurahan Pasar Sungai Penuh.
Pelaku pasrah saat diborgol. Korban penculikan sebelumnya dilaporkan hilang orang tuanya di kawasan Taman Pakui, Makassar, Minggu (2/11/2025) pagi.
Saat itu, korban tengah bermain di sekitar lapangan tenis tempat orang tuanya beraktivitas.
Namun, sekitar pukul 10.00 Wita, bocah perempuan itu menghilang tanpa jejak.
Setelah menerima laporan, Satreskrim Polrestabes Makassar langsung penyelidikan intensif.
Polisi berhasil menangkap pelaku awal di wilayah Makassar yang mengakui telah menjual korban ke Yogyakarta.
Dari hasil pengembangan, anak tersebut kembali dijual kepada pasangan Adefrianto Syahputra dan Mery Ana yang berdomisili di Jambi.
Informasi keberadaan keduanya terlacak di wilayah hukum Polres Kerinci.
Tim gabungan kemudian diterjunkan untuk melakukan pengejaran lintas provinsi.
Setelah dilakukan pengintaian, kedua pelaku akhirnya diamankan di Sungai Penuh.
Dalam pemeriksaan, Adefrianto dan Mery Ana mengaku telah menjual Bilqis kepada kelompok Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, dengan harga Rp80 juta.
Setelah ditemukan, sebuah video interogasi terduga pelaku beredar luas.
Video tersebut diunggah oleh akun @jambisharing. Video itu memperlihatkan tampang salah satu wanita terduga pelaku sedang diinterogasi.
Dalam interogasi, terduga pelaku memberikan pengakuan blak-blakan.
Wanita tersebut mengakui telah menjual Balqis. Balqis dijual seharga Rp3 juta.
Wanita bernama Sri Yuliana alias Ana (30) ditangkap polisi atas dugaan penculikan balita bernama Bilqis (4) di Taman Pakui Sayang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ana mengaku menjual Bilqis seharga Rp 3 juta. Pelaku mengklaim tidak mengetahui identitas lengkap pembeli balita tersebut.
"Saya nggak tahu namanya pak," ucap terduga pelaku dalam video dikutip dari TribunTimur.
Harga jual Rp3 juta adalah permintaan pembeli. Pengakuan ini diperkuat dengan rincian transaksi transfer yang dilakukannya.
Uang penjualan Balqis dikirim melalui dua kali transfer.
- Transfer Pertama senilai Rp500.000.
- Transfer Kedua senilai Rp2.500.000.
Total Penjualan adalah Rp3.000.000.
Berita Terkait
- Baca juga: Wanita ODGJ Hendak Culik Anak di Jakbar, Ternyata Simpan Trauma Masa Lalu Kehilangan yang Tercinta
- Baca juga: Nenek di Cianjur Dipukuli Warga Gara-Gara Kelelahan dan Ingin Minta Tolong, Dituduh Mau Culik Anak
- Baca juga: Deolipa Sebut Bodyguard Atta yang Ancam Culik Wartawan Oknum TNI, Kasus Dilimpahkan ke Pomdam Jaya
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.