Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Hoaks Ijazah Jokowi, Roy Suryo Ungkit Perang Diponegoro 2 Abad Lalu

Jelang diperiksa sebagai tersangka kasus hoaks ijazah Jokowi, Roy Suryo mengutip semangat perjuangan Pangeran Diponegoro . Ada apa?

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
SIAP DIPERIKSA - Pakar telematika Roy Suryo bicara kesiapannya menjelang pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus ijazah Jokowi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Jelang diperiksa sebagai tersangka kasus hoaks ijazah Joko Widodo, pakar telematika Roy Suryo mengutip semangat perjuangan Pangeran Diponegoro dua abad silam.

Roy menilai perjuangan yang sedang ia jalani bersama tujuh orang lainnya serupa dengan semangat juang Pangeran Diponegoro yang memimpin perang pada tahun 1825-1830 silam.

“Betul kata Dokter Tifa, 200 tahun yang lalu Pangeran Diponegoro hanya bermodalkan iman, tapi sudah menorehkan sejarah,” ujar Roy di Gedung Joang'45, Selasa (11/11/2025).

Pastikan Hadir

Roy bersama Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa dan Rismon Sianipar akan diperiksa perdana sebagai tersangka di Polda Metro Jaya pada Rabu (13/11/2025).

Roy memastikan akan hadir. Ia pun menegaskan, penetapan dirinya sebagai tersangka tidak akan menghentikan perjuangan yang menurutnya bertujuan menegakkan kejujuran.

“Kami tidak akan diam, kami tidak akan berhenti, karena ini awal dari sebuah perjuangan besar,” tegas Roy.

Pertanyakan Kapolda

Selain menyinggung soal perjuangan, Roy juga mempertanyakan pernyataan Kapolda Metro Jaya yang menyebut dirinya melakukan pengeditan terhadap ijazah Jokowi.

“Kami pertanyakan ketika kemarin Pak Metro 1 mengatakan kami melakukan editing terhadap ijazah. Nggak ada satu pun yang melakukan editing terhadap ijazah,” katanya.

Roy menegaskan, dirinya hanya ingin menegakkan nilai kejujuran dan kenegarawanan, bukan untuk memprovokasi.

“Kami hanya ingin menegakkan kejujuran dan kenegarawanan, tidak lain dari itu,” ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut.

Jelang pemeriksaan dirinya, Roy juga mengaku telah mendengar adanya rencana provokasi dari pihak-pihak tertentu, namun menegaskan tidak akan terpengaruh.

"Kalau ada juga provokasi-provokasi dari provokator, yang rencananya saya dengar juga akan datang. Kami hanya ingin menegakkan kejujuran dan kenegarawanan, tidak lain dari itu," ujar Roy.

BERITA TERKAIT

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved