Dokter Tan Bocorkan Alasan Ahli Gizi Tak Bisa Digantikan Lulusan SMA di MBG, Cucun Kena Sentil Lagi

Ahli gizi ternama, dokter Tan Shot Yen masih meradang dengan ucapan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal. 

Youtube TV Parlemen dan Instagram dr Tan Shot Yen
KRITIK MENU MBG - Nama dokter Tan Shot Yen mencuri perthatian publik setelah menyampaikan kritik pedas terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kini dirinya memaparkan pentingnya peran ahli gizi di MBG sebagai buntut ucapan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal.  

"Boleh ga sih ANDA TAHU DIRI, POSISI ANDA SBG LEGISLATIF. ga usah campuri masalah teknis. Biarkan BGN dan Persagi berembuk. Ga usah ikutan nimbrung panggung," tulisnya.

Sebagai informasi, Dokter Tan Shot Yen merupakan seorang ahli gizi yang cukup ternama di Indonesia.

Wanita kelahiran Beijing, 17 Sepetember 1964 ini menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Tarumanegara, melanjutkan karier profesional di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), serta meraih gelar Magister Humaniora. 

Dokter Tan juga penulis buku Nasehat buat Sehat, pernah mengambil pendidikan pasca-sarjana dalam instructional physiotherapy di Perth, Australia, serta diploma Penyakit Menular Seksual dan HIV-AIDS di Thailand. 

Selain itu, dokter Tan Shot Yen menempuh pendidikan filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

Belakangan, ia juga menyoroti soal menu MBG hingga peran ahli gizi.

Oleh sebab itu, dokter Tan Shot Yen langsung kasih paham Cucun terkait peran ahli gizi.

"Ahli gizi ga layak dikacaukan jadi tukang masak sekaligus tertuduh utama jika ada keracunan.

AHLI GIZI KEPAKARANNYA BUKAN CUMA NGITUNG KALORI PAHAM YA??," sambungnya.

Tak berhenti sampai di situ, dokter Tan juga memberikan ucapan menohok kepada Cucun.

"Semoga kalau dia masuk RS diet nya yg urus lulusan SMA AJAAAH," jelasnya.

Pernyataan Cucun

Video pernyataan Cucun sendiri diunggah oleh akun TikTok @hudadv pada Minggu (16/11/2025).

Kejadian ini bermula saat seorang peserta dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi SPPG memberikan solusinya terkait kesulitan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mencari ahli gizi.

Peserta itu meminta jika memang nantinya pengawas di SPPG tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi, maka ia ingin tidak digunakannya embel-embel orang terpilih tersebut sebagai ahli gizi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved