Wanita Tewas Ditelan Ular Piton di Sulawesi: Pamit ke Kebun Sampai Duka di Hari Raya Idul Fitri

Kemudian, tetangga dan kerabat serta anggota kepolisian mencari korban di kebunnya.

Kolase Tribun Video
Hilang 14 Jam usai Pamit ke Kebun, Ibu di Sulteng Malah Ditemukan di Dalam Perut Ular Piton 

Lalu, mengapa kasus ular menelan manusia lebih sering terjadi di Sulawesi?

Sang Panji Petualang pun memaparkan hasil analisisnya.

Ada empat faktor yang menjadi penyebabnya.

Mulai dari karakter ular yang lebih agresif, kerusakan habitat, dan kekurangan makanan.

Berikut ini penjelasan Panji Petualang selengkapnya, yang ditulis di akun Instagram-nya.

"Akhir2 ini sering banget denger kabar Retic python nelen orang...

Kasus nya sering terjadi di sulawesi.. Padahal ular jenis retic besar di ketahui banyak di sumatera dan kalimantan.

Kalo yang saya perhatiin faktor nya karena ini

a. ular jenis python reticulatus dari sulawesi karakter nya lebih agresif ketimbang dari tempat lain,

b.kerusakan habitat dan kurangnya makanan

c.ular python berburu dengan cara menunggu dan menggunakan indra jacobson untuk mereka mengetahui di mana mangsanya,

ular python juga punya semacam sensor yang bisa melihat darah panas (contoh manusia)ketika python berhasil nerkam korban secara sembunyi2

alhasil korban gak akan bisa lagi melawan karena setelah menerkam python akan melilit dengan kuat,mereka bisa ngerasain nafas korban nya nah kalo mangsanya masih nafas lilitan nya terus di buat kuat sampe mangsanya mati lemas kehabisan nafas.

d. Pada dasarnya hewan takut pada manusia namun dalam keadaan lapar dan yang lewat manusia ya gak ada pilihan untuk si ular untuk makan manusia atau dia lapar.

e.ular bisa nelan manusia ketika kepala nya sama ukuran nya dengan telapak tangan kita."

6. Ukuran Ular Piton yang Makan Perempuan Melebihi Anaconda

Kasus ular sanca batik menelan seorang perempuan di Sulawesi mengungkapkan banyak hal yang belum kita ketahui tentang reptil raksasa tersebut.

Pakar herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular sanca batik memiliki nama latin Phyton reticulatus.

Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis phyton tersebut.

"Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik," kata Amir saat dihubungi, Sabtu (16/6/2018).

Amir menjelaskan, panjang ular sanca batik dapat mencapai 10 meter dan menjadi yang terpanjang di dunia.

Ukuran ini melebihi panjang ular Anaconda dari sungai Amazon.

"Ular pyhton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan. Mangsanya juga mamalia besar seperti babi hutan. Hal ini membuat ukuran pyhton di Sulawesi berbeda dengan pyhton di Sumatera, karena masih ada predator lainnya seperti harimau," jelas Amir.

"Apabila di penangkaran panjang ular phyton bisa mencapai 10 meter, kalau di alam liar panjangnya mencapai 7 meter," tambah Kepala Laboratorium Herpetologi Puslit Biologi LIPI tersebut.

Konflik phyton dan manusia pernah terjadi di Sulawesi pada tahun 2017.

Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terulang, Amir menghimbau masyarakat untuk mengajak anjing saat pergi ke kebun.

"Lokasi kebun milik perempuan tersebut dekat dengan hutan dan saat itu sudah malam sehingga korban tidak mengetahui keberadaan ular. Anjing akan membantu apabila ada ancaman dari hewan liar di sekitar manusia," kata Amir.

Selain itu, masyarakat juga harus memahami bahwa pyhton di wilayah Sulawesi merupakan predator tertinggi dalam rantai makanan.

Sangat penting bagi masyarakat untuk turut menjaga kelestarian alam hutan agar ular tidak mencari mangsa lainnya.

"Ular pyhton berukuran besar biasanya memangsa babi hutan dan mamalia-mamalia besar lainnya. Pyhton juga mengendalikan populasi babi hutan agar tidak meresahkan masyarakat. Untuk itu, perburuan liar babi hutan akan menganggu rantai makanan dan memaksa ular mencari mangsa yang lain," terangnya.

Menurut Amir, pyhton merupakan jenis ular yang memiliki kemampuan adaptasi mumpuni.

"Selain berukuran panjang dan besar, kemampuan adaptasi ular ini sangat baik. Ular ini bisa bertahan hidup di tengah perkotaan dan memangsa hewan-hewan kecil seperti tikus atau ayam," katanya.

"Biasanya ular hanya bisa diam untuk mencerna makananya dan butuh waktu sekitar 1 sampai 2 minggu, tergantung besar kecil mangsanya. Asam lambung di perut ular, kadar asamnya sangat kuat untuk mengurai makanan," katanya.

Sementara itu, jumlah populasi ular sanca batik di Indonesia masih terjaga, namun ada tiga jenis lainnya yang terancam punah.

"Ada tiga jenis pyhtom yang statusnya hewan dilindungi, yaitu Python morulus atau Sanca Bodo yang ada di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Condropyhton viridis atau sanca Hijau yang ada di Papua dan Pyhton timorensis atau Sanca Timur yang ada di Nusa Tenggara Timur dan Pulau Timor," paparnya.

7. Sorotan Internasional

Ilustrasi Ular Piton
Ilustrasi Ular Piton (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Media internasional menyoroti kejadian memilukan yang terjadi di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia.

Perempuan berusia 54 tahun bernama Wa Tiba ditemukan tewas ditelan ular piton sepanjang 7 meter.

Media seperti theguardian, washingtonpost, express.uk, Japan Times, Strait Times, India Today, merupakan media internasional yang ikut mengabarkan kisah warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, hari ini Minggu (17/6/2018).

Salah satunya dalam laman theguardian, pemberitaan tersebut juga disertai dengan video saat warga membelah perut ular untuk mengeluarkan jasad Wa Tiba.

Peristiwa itu terjadi saat perempuan paruh baya pergi menuju kebun yang tak jauh dari rumahnya pada Kamis (15/6/2018).

Namun, hingga keesokan harinya atau Jumat, Wa Tiba juga tak kunjung kembali ke rumah.

Kemudian anggota keluarga, tetangga, kerabat serta anggota kepolisian mencari korban di kebun.

Saat pencarian itu, warga dan tim menemukan seekor ular piton yang tak mampu bergerak menuju sarang karena perutnya membesar.

"Sekitar pukul 06.00 WITA, anak korban dan pamannya beserta warga mencari namun hanya menemukan senter, parang dan sandal milik korban. Di sekitar senter terdapat semak yang rusak sehingga warga memperkirakan kalau korban ditelan ular," ujar Kapolsek Kotobu Iptu Hamka saat dikonfirmasi Sabtu kemarin.

Ular tersebut dibunuh dan dibelah bagian perutnya.

Setelah dibelah, warga menemukan tubuh Wa Tiba berpakaian lengkap dalam keadaan tak bernyawa.

Sebelumnya pada Maret 2017 silam, kisah petani kelapa sawit bernama Akbar di Mamuju, Sulawesi Barat, juga menjadi korban keganasan ular.

Berita kematiannya saat itu menjadi sorotan dunia.

(Tribunnews.com/Kompas.com/TribunJabar)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved