Sidak Seperti Kunjungan, Najwa Shihab Beberkan 'Behind The Scenes' Temuan Baru Lapas Sukamiskin
Sidak di Lapas Sukamiskin beberapa waktu lalu menemui banyak keanehan. Najwa Shihab membeberkannya secara gamblang temuannya saat selesai liputan.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM -- Presenter Najwa Shihab dan beberapa tim gabungan lapas serta Kementrian Hukum dan HAM melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Lapas Sukamiskin, minggu lalu, Kamis (26/7/2018).
Sidak Lapas Sukamiskin itu ditujukan untuk menggeledah lapas yang dikabarkan bisa menggunakan fasilitas mewah dengan izin dari pihak lapas.
Namun setelah melakukan sidak di Lapas Sukamiskin, tim Mata Najwa, acara yang dipandu Najwa Shihab justru menemukan beberapa fakta baru.
Putri dari cendekiawan muslim Quraish Shihab ini membeberkan beberapa temuannya terkait Lapas Sukamiskin di kanal YouTube Narasi TV, Selasa (31/7/2018).
Awalnya ia sempat menceritakan bahwa sidak tersebut bukanlah sidak pertama yang ia jalani.
"Saya memang kerap kali melakukan liputan penjara di seluruh Indonesia. Terkadang bersama menteri dan jajarannya, terkadang kami liputan sendiri," ujar perempuan berusia 40 tahun ini.
Maka setelah ada laporan OTT Kalapas Sukamiskin yang ditangkap KPK dan ada informasi sidak di Lapas Sukamiskin, ia meminta izin Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk ikut sidak.
Atas izin dari Yasonna Laoly, ia dan timnya bisa berangkat ke Lapas Sukamiskin.
"Dan ketika OTT di Sukamiskin itu terungkap, saya mendapat informasi dari Pak Yasona bahwa ia dan jajarannya akan melakukan sidak. Saya bertanya, apakah tim Mata Najwa bisa ikut dalam sidak untuk mengetahui yang sesungguhnya terjadi dan bagaimana kondisi Lapas Sukamiskin," papar Najwa Shihab.
"Minggu pagi berangkat ke Bandung. Minggu malam kemudian sidak," lanjutnya.
Iapun lantas membandingkan sidak yang ia jalani tahun 2013 bersama Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dengan sidak pekan lalu bersama tim gabungan Kemenkum HAM.
• Terpidana Korupsi M Sanusi Sebut Kursi Tidak Termasuk Benda Terlarang di Lapas Sukamiskin
Ia mengatakan sidak tahun 2013 sangat tertutup dan prosesnya lebih sulit.
"Saya ingat sekali di tahun 2013 saya dan mas Denny Indrayana waktu itu sidak ke Sukamiskin, prosesnya lebih tertutup," ucap Najwa Shihab.
"Sidak dilakukan pada jam 01.00 dini hari. Melibatkan sangat sedikit personel. Hanya Menteri Hukum dan HAM dan satu ajudannya. Sampai kami harus melompat pagar untuk bisa masuk ke dalam Sukamiskin," kenang Najwa Shihab.
Sementara sidak kemarin, ia mengaku terlalu terbuka bahkan ada apel terlebih dahulu seperti melakukan kunjungan pada umumnya.
"Jadi proses awalnya berbeda karena kalau di sidak yang kemarin, bahkan sebelum ke Sukamiskin itu tim Kementrian sudah melakukan sidak di Rutan Kebonwaru pada sore harinya. Sampai di Lapas Sukamiskin sekitar jam 18.30, setelah magrib," jelas Najwa Shihab.
"Dan begitu sampai di Lapas Sukamiskin, itu situasinya sudah ramai karena sudah banyak wartawan yang menunggu di depan. Dan kemudian ketika saya dan tim Mata Najwa masuk ke dalam Lapas Sukamiskin, kami tidak langsung melakukan sidak. Ada apel dulu selama kurang lebih 30 menit," terang Najwa Shihab.
"Jadi memang 30 menit lebih dulu ada apel, pemberitahuan, kesan mendadak dan ketertutupan itu berbeda ketika proses 5 tahun yang lalu pada saat sidak Sukamiskin dengan Deny Indrayana," papar Najwa Shihab.
Najwa Shihab mengaku sengaja menunggu di ruangan kepala pengamanan Lapas Sukamiskin.
• Fahri Hamzah Beberkan Kondisi Kamar Setya Novanto di Lapas Sukamiskin
Di sana, lanjutnya, terdapat layar cctv dan papan besar yang memuat seluruh nama narapidana beserta nomor sel tahanannya.
Najwa Shihab sempat melihat dengan janggal papan nama tersebut lantaran label nama Setya Novanto masih terlihat baru dan berbeda dengan napi lainnya.
Selain itu saat diwawancarai, Setya Novanto sudah sangat siap menyambut Najwa Sihab dari dalam kamar tahanan.
Ditemukan juga beberapa benda yang dinilai tak sesuai dengan kepribadian mewah Setya Novanto.
Tak hanya Setya Novanto, Najwa Shihab juga mendapat laporan bahwa sel terpidana korupsi Nazarudin juga bukan sel asli yang ditempati.
Kejanggalan-kejanggalan di Lapas Sukamiskin makin menemui titik terang tatkala Najwa Shihab mencari informasi dan memverifikasinya lebih dari satu sumber.
"Ketika kami tahu kecurigaan pertama itu terkonfirmasi tapi baru dari satu sumber, kami masih menunggu dan berusaha mencari lagi," jelas Najwa Shihab.
"Karena saya berpikir kalau kita ingin menyampaikan ini ke publik, informasi itu harus benar-benar terverifikasi, tidak hanya bisa dari satu sumber. Sampai kami yakin betul, baru kami sampaikan itu live di Mata Najwa," lanjut Najwa Shihab.
Dalam tayangan Mata Najwa Pura-pura Penjara yang menghadirkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Najwa Shihab menyampaikan kecurigaan saat liputan sidak tersebut.
Tak berselang lama, Yasonna Laoly menghubungi jajarannya dan menkonfirmasi memang benar sel yang dihuni Setya Novanto dan Nazarudin bukanlah sel asli mereka.
Masih merasa janggal, Najwa Shihab melanjutkan investigasi lanjutan Lapas Sukamiskin.
• Menteri Yasonna Lantik Tejo Harwanto Jadi Kalapas Sukamiskin, Ini Sepak Terjangnya
Ia mengatakan sejak tayangan sidak tersebut hingga hari ini, informasi yang masuk ke tim Mata Najwa bertambah banyak dari berbagai pihak.
"Orang yang dulu sempat berada di sel Sukamiskin, bahkan juga informasi orang dalam (lapas) yang disampaikan ke tim Mata Najwa," terang Najwa Shihab.
Najwa Shihab menjelaskan beberapa sel tahanan seperti Setya Novanto dan Nazarudin memiliki luas kamar dua kali lipat dari standar kamar tahanan lainnya.
Sel yang di luar kewajaran, lanjut Najwa Shihab, adalah sel Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan, adik Ratu Atut Chosiyah yang merupakan terpidana korupsi pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selatan dan Banten serta suap sengketa pilkada di Lebak, Banten.
Wawan merenovasi 4 unit kamar narapidana hanya untuk dirinya.
4 kamar itu berlokasi di blok Barat Atas nomor 35, Barat Atas nomor 38 yang digunakan untuk kamar tidur; Barat Atas nomor 39 untuk dapur pribadi; serta Barat Bawah nomor 72 untuk penyimpanan atau gudang pribadi.
• Napi Koruptor Dapat Sel Mewah di Lapas Sukamiskin, Patrice Rio Capella Ungkap Sejumlah Fakta
Najwa Shihab menjelaskan setelah tayangan sidak itu beredar, ada dua kelompok narapidana yang marah.
Kelompok pertama, narapidana yang marah dan terusik akibat kerja jurnalistik tim Mata Najwa.
Sementara kelompok kedua marah akibat mendapati narapidana lainnya yang terbukti, terekam kamera menggunakan fasilitas mewah.
"Karena perlakuan yang berbeda itulah mereka akan mendapatkan getah, atau mereka juga lah yang akan menanggung akibatnya," tutup Najwa Shihab.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/najwa-shihab_20180802_173351.jpg)