Gempa di Donggala
Korban Gempa dan Tsunami di Palu Berebut Makanan: Ini Kebutuhan Mendesak yang Dibutuhkan Warga
Akibat gempa dan tsunami Palu, tak sedikit warga berebut makanan. Minimarket Alfamart dan BNS pun dijarah warga.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Sejumlah warga saling berebut makanan pascagempa dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018).
Warga berebut makanan di minimarket sampai pasar swalayan di Kota Palu.
Bukan tanpa sebab mereka berebut amaknan di minimarket hinggga pasar swalayan.
Menurut penuturan warga setempat, sejauh ini belum banyak bantuan makanan yang datang untuk mencukupi kebutuhan warga Kota Palu dan sekitarnya.
Tak hanya itu, seorang warga, Abdullah mengatakan, belum banyak dapur umum yang didirikan.
• Wisata Keluarga Murah Meriah di Situ Cipondoh Tangerang, Bisa Mancing Sambil Piknik Gelar Tikar
• Petugas Lapas Cipinang Gagalkan Penyelundupan Sabu Modus Dalam Nasi Bungkus
Sehingga, warga yang kesulitan mencari makan pun harus berebut makannan di minimarket hingga pasar swalayan.
Abdullah pun mengaku terpaksa berebut makanan di minimarket karena tak ada lagi makanan untuk bertahan hidup.
"Susah cari makan, Alfamidi dan BNS (Bumi Nyiur Swalayan) dijarah," kata Abdullah seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (1/10/2018).
Selain berebut makanan di swalayan dan minimarket, para korban juga berebut BBM di SPBU.
Seperti diketahui, pascagempa, sebagian besar SPBU di Kota Palu memilih berhenti beroperasi.
Hal ini membuat pasokan BBM ke masyarakat terhenti.
• Kemarau Panjang Tak Pengaruhi Omzet Penjual Air Bersih Keliling
• Ini Alasan Partai Berkarya Ingin Pasang Foto Soeharto Selama Kampanye
Salah satu SPBU yang menjadi tempat warga mencari BBM adalah SPBU di Jalan Pue Bongo, Kota Palu.
Aksi berebut BBM sempat diwarnai kericuhan.
Warga saling berebut BBM dan saling teriak.
Bahkan, sejumlah warga sempat menghalangi wartawan yang hendak meliput.