G30S PKI
Menengok Makam Ade Irma Suryani di Area Kompleks Kantor Wali Kota Jaksel
Makam Ade Irma Suryani Nasution, korban PKI, berdiri megah di area kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Makam Ade Irma Suryani Nasution, anak Jenderal AH Nasution yang menjadi sasaran penculikan anggota PKI, berdiri megah di area kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Tampak pepohonan rindang berada di sekitar makam.
Makam Ade Irma Suryani telah diselimuti oleh rangkaian bunga-bunga mawar dan melati di atasnya.
Terpantau ada rangkaian bunga bertuliskan ucapan peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2018 terpajang di belakang nisan Ade Irma.
Sebelumnya dilakukan prosesi tabur bunga oleh Pejabat Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Saat memasuki area makam itu, pengunjung disapa dengan sebuah Monumen yang tinggi megah, tertulis Monumen Ade Irma Suryani Nasution.
Di keempat sisi monumen itu terpampang foto-foto prosesi pemakaman dan foto keluarga Ade Irma.
Tak jauh dari area makam serta monumen, ada pembangunan Masjid Darul Jannah.
Proses pembangunan masjid tersebut, tak menghalangi siapa pun untuk mengunjungi makam Ade Irma Suryani.
"Bisa ke sini silakan, akses pintunya bisa dilalui. Paling kami hanya beraktifitas lalu lalang ambil jalan sedikit di area ini," ungkap Daniel pada Senin (1/10/2018) di makam tersebut, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sedangkan, taman di sekitarnya belum dijadikan untuk umum.
"Sedangkan waduk buatan di belakang makam dan masjid ini belum dibuka untuk umum karena pembangunan masjid memang belum jadi. Jika selesai baru dibuka," paparnya.
Makam Ade Irma Suryani acap dirawat.Hal itu diungkapkan oleh petugas Sudin Kehutanan Jakarta Selatan, Dani.
"Kita tanam ada pucuk merah, melati, pacing, bakung, asoka. Berganti terus. Arahan dari atasan perawatan diutamakan," jelasnya.
Sekadar informasi, Ade Irma Suryani, putri bungsu Jenderal Besar Dr. Abdul Harris Nasution.
Ade tewas di tangan pemberontak G30SPKI yang berusaha menculik ayahnya.