Cerita Isa Buruh Pekerja Harian Lepas di Waduk Pluit, Tetap Semangat Meski Sudah Tak Muda Lagi
Isa (60) petugas kebersihan di Taman Kota Waduk Pluit terhitung sudah enam tahun bekerja untuk mempercantik kawasan waduk yang dulunya kumuh tersebut.
Jika dalam sebulan penuh Isa bekerja, ia mendapat upah sekira Rp 2 juta.
Dalam sehari setidaknya Rp 50 rb dikeluarkannya untuk biaya ongkos dan makan. Sisa dari upah yang didapatnya ia gunakan seperlunya.
"Saya kerja dari pagi diupah Rp 2 juta sebulan, buat kontrakan Rp 400 ribu, Ongkos 20 ribu, belum makannya kira-kira Rp. 30 ribu, sisanya ya saya hemat-hemat," kata Isa.
Setiap hari Isa bekerja sejak pukul 06.00 - 14.30 WIB, membersihkan kawasan Waduk Pluit dari berbagai sampah plastik, dedaunan yang mengotori kawasan tersebut.
"Saya bangun sekira pukul 05.00 WIB, sholat dulu kemudian baru berangkat. Sekiranya pukul 06.00 WIB saya kesini sampai pukul 14.30 WIB," kata dia.
• Satu Rumah di Jalan Menteng Sukabumi Jakpus Terbakar, Diduga Akibat Kebocoran Selang Gas
• Pemkot Bekasi Sabet Delapan Penghargaan Tingkat Provinsi dan Nasional
Isa yang sejak kecil berada di Jakarta, sebenarnya berkeinginan memiliki kampung halaman seperti masyarakat pada umumnya.
Menurutnya, kehidupan di kampung yang memiliki lahan pertanian dan bertani, dirasa lebih baik dibandingkan dirinya yang bekerja menjadi buruh.
"Saya ingin punya kampung, sepertinya enak punya lahan sama sawah bisa dibuat bertani, mending seperti itu. Kalau kayak saya harus kerja terus, kalau ngak kerja gaji dipotong," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/isa-60_20181105_121632.jpg)