Video Viral Guru 'Dikeroyok' Murid: Tanggapan Mendikbud, Hingga Pengakuan Guyonan Kelewat Batas
Video sejumlah siswa SMK NU 3 Kaliwungu Kendal yang tengah menunjukan aksi kurang ajar kepada guru viral di media sosial. Ini pengakuan sang guru.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
"Guru pun juga harus memberikan pengajaran yang penuh kasih sayang dan tata krama, dan etika. Karena itu semua mencerminkan wajah bangsa," ungkapnya.
Selain tanggung jawab sekolah, pendidikan karakter juga menjadi tanggung jawab dari keluarga dalam hal ini orangtua.
Menurutnya pendidikan karakter didalam keluarga merupakan modal utama selain di sekolah.
"Kasus ini diharapkan segera selesai dan tidak berlarut. Dari kejadian ini menjadi bekal pendewasaan dan perkembangan sekolah itu sendiri," jelasnya
"Karena SMK menjadi wewenang Pemprov, kami hanya akan memonitor dan melaporlkan kegiatan SMK dan SMA di Kendal," tambahnya.
Kronologi
Berikut kronologi candaan itu bermula, seperti yang tertera dalam Surat Pernyataan dari pihak SMK NU 03 Kaliwungu.
1. Hari Kamis, 8 November 2018, Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas X TKR mulai jam 4-8, pukul 09:15-13:20 adalah Gambar Teknik Otomotif yang diampu oleh bapak Joko Susilo SPd
2. Pada jam 13:00 menjelang berakhirnya jam pelajaran tersebut, anak-anak ramai bercanda, ada yang saling melempar kertas, dan salah satu kertas tersebut ada yang mengenai Pak Joko.
3. Selanjutnya Pak Joko meminta anak-anak untuk mengaku siapa yang melempar kertas tersebut. Tidak ada anak yang mengaku, tetapi justru beberapa anak maju ke depan kelas untuk bercanda guyonan, dengan harapan agar Pak Joko tidak marah.marah.
Pada dasarnya, Pak Joko adalah guru yang suka bercandadengan anak-anak pada saat pembelajaran.
Tindakan tersebut ditanggapi reaktif oleh Pak Joko dengan melakukan gerakan seperti orang yang akan berkelahi.
Sehingga membuat anak-anak semakin mendekati Pak Joko sambil tertawa-tawa menyentuh bagian tubuh Pak Joko.
Bagian inilah yang berkesan seolah-olaj terjadi tindakan pemukulan dan pengeroyokan terhadap guru.
Setelah kejadian itu, pelajaran dilanjutkan kembali dan diakhiri dengan doa bersama.
Ini membuktikan bahwa peristiwa itu murni guyonan anak-anka dan tidak ada tindakan pemukulan terhadap guru.
4. Tentang video yang beredar, dari peristiwa guyonan tadi ternyata ada salah satu siswa yang merekam kemudian dimasukkan dalam story WA. Menurut sang anak, status itu hanya berlangsung selama satu menit setelah itu dihapus. Dari sinilah video tersebut menyebar.
5. Jadi kami tegaskan, bahwa pada Kamis, 8 November tidak ada pemukulan atau pengeroyokan siswa terhadap guru.
6. Kami sangat menyadari bahwa guyonan tersebut melampui batas wajar, dan oleh pihak sekolah sudah melakukan penanganan terhadap semua anak yang terlibat dalam video tersebut pada hari Sabtu, 10 November dan akan ditindaklanjuti dengan pemanggilan kepada orangtua pada hari Senin, 12 November 2018.
Demikian adalah surat pernyataan dari pihak SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. (TribunJateng.com/Tribunews.com)