Warga Sambut Positif Penerapan Sistem Satu Arah di 4 Ruas Jalan Cipayung

Hal ini seringkali membuat aktifitas warga terganggu, seperti yang diutarakan oleh Yakup (42), warga sekitar yang mengaku mendukung penerapan sistem.

Penulis: Deodatus Suksmo Pradipto | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Kondisi Jalan Utama Kramat, nampak rambu dilarang masuk dan sejumlah petugas Satpol PP dan Sudinhub Jakarta berada di sekitar jalan tersebut untuk mengatur arus lalin, Rabu (21/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Sejumlah warga menyambut positif pemberlakukan sistem satu arah (SSA) yang mulai diterapkan di beberapa ruas jalan Cipayung, Jakarta Timur hari ini, Rabu (21/11/2018).

Pemberlakukan SSA ini mulai diterapkan di Jalan Utama Kampung Kramat, Jalan Kramat Onyar, Jalan Kadim, dan Jalan Tileng lantaran di ruas jalan tersebut acap kali terjadi kemacetan.

Hal ini seringkali membuat aktifitas warga terganggu, seperti yang diutarakan oleh Yakup (42), warga sekitar yang mengaku mendukung penerapan sistem ini.

"Kalau jam sibuk, pagi dan sore disini selalu macet. Apalagi kalau mobil sama mobil bentrok dan sepeda motor enggak mau mengalah, bisa bikin stuck," katanya di Jalan Utama Kampung Kramat.

"Makanya kadang warga ikut bantu lancarin arus lalu lintas di sini," tambahnya.

Sama seperti Yakup, Wilda (45), warga lainnya juga mengaku mendukung kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pihak Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Timur ini.

Menurutnya, sistem dua arah yang sebelumnya diterapkan di keempat jalan tersebut seringkali menimbulkan kepadatan lalu lintas di sekitar tempat tinggalnya.

"Kami sebagai warga sini sangat mendukung ya, bagus malahan, jadi enggak macet lagi, soalnya kalau jam pulang kerja memang sering macet. Ya soalnya ini jalan alternatif juga sih untuk menghindari kemacetan di jalan utama," kata Wilda.

Tak hanya itu, ia juga meminta Pemkot Jakarta Timur untuk membuatkan polisi tidur lantaran lokasi jalan yang berada di dekat pemukiman warga sekitar.

"Jalan ini dekat sama rumah warga, jadi kalau sore banyak anak-anak, takutnya kalau banyak kendaraan justru mengakibatkan kecelakaan," ujarnya.

"Apalagi polisi tidur jarang, makanya perlu dibangun," tambahnya.

Kondisi Jalan Utama Kramat, nampak rambu dilarang masuk dan sejumlah petugas Satpol PP dan Sudinhub Jakarta berada di sekitar jalan tersebut untuk mengatur arus lalin, Rabu (21/11/2018).
Kondisi Jalan Utama Kramat, nampak rambu dilarang masuk dan sejumlah petugas Satpol PP dan Sudinhub Jakarta berada di sekitar jalan tersebut untuk mengatur arus lalin, Rabu (21/11/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Namun, tak semuanya mendukung kebijakan ini, seperti yang diutarakan oleh Winarto (40), pengendara mobil yang justru menolak penerapan SSA ini.

"Setiap hari saya lewat sini, kalau muter kan jadi jauh, bikin ribet, lagian kalau macet juga enggak parah," ucapnya.

Seperti diberitkan sebelumnya, Sudinhub Jakarta Timur mulai menerapkan SSA di keempat jalan tersebut, yaitu Jalan Utama Kampung Kramat, Jalan Kramat Oyar, Jalan Kadim, dan Jalan Tileng.

Hal ini dilakukan berdasarkan pengaduan masyarakat lantaran sistem dua arah yang selama ini diterapkan di keemlat jalan itu sering menimbulkan kemacetan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved