Sederet Fakta Pengedar Narkoba Perkosa dan Bakar Pacar: Dipicu Utang Sabu dan Dihantui Arwah Korban

Warga Sumatera Selatan digegerkan dengan kasus penemuan mayat perempuan dengan kondisi terbakar. Ternyata pelaku tak lain adalah pacar korban.

KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Tersangka Asri pelaku pembunuhan terhadap IA ketika berada di Polda Sumsel usai menyerahkan diri, Jumat (25/1/2019). Asri sebelumnya menjadi buronan polisi sejak lima hari terakhir. 

Lokasinya sekitar 45 kilometer dari Kota Palembang.

Setelah diperkosa dan dibunuh di rumah ini, jasad IA kemudian dibakar di lokasi KTM Sungai Rambutan Ogan Ilir.

Rumah bercat hijau berukuran kira-kira 4 x 7 meter persegi itu bersebelahan dengan sebuah rumah makan padang milik seseorang bernama Armen.

Rumah itu adalah milik seorang warga bernama M Rozik yang merupakan orangtua dari tersangka utama Asri yang saat ini masih buron.

Rumah itu sebelumnya pernah ditinggali oleh tersangka beserta istrinya, namun saat ini dalam kondisi kosong dan di depannya tertulis kata “dikontrakkan”.

Nofran, kepala desa setempat yang juga mengunjungi lokasi, mengatakan, di bagian kamar rumah itulah lokasi pembunuhan terhadap IA dilakukan tersangka Asri bersama empat orang yang sudah tertangkap terlebih dahulu.

Di bagian dinding kamar tampak tertulis kalimat “Asri cinta Wilda” di mana kata cinta dilambangkan dengan lambang hati.

Sementara di ruangan depan merupakan tempat spring bed yang turut dibawa dan digunakan sebagai alas saat jasad IA dibakar di KTM Sungai Rambutan.

Bandar narkoba

Armen, pemilik restoran padang di sebelah rumah itu, mengatakan, ia tidak mengetahui peristiwa pembunuhan itu karena ia tidak tinggal di rumah makannya saat malam hari.

Namun, ia mengakui bahwa rumah itu sering dipakai sejumlah orang untuk berkumpul meski ia tidak mengetahui mereka berkumpul untuk apa.

“Waktu kejadian saya di rumah sehingga tidak mengetahui ada peristiwa itu. Memang rumah itu sering dipakai orang-orang untuk berkumpul, namun saya tidak tahu mereka melakukan apa di sana. Saya juga tidak tahu apakah mereka menggunakan narkoba atau tidak. Kalau perempuan memang ada beberapa yang datang,” katanya.

Sementara Kades Talang Taling Safran membenarkan tersangka Asri adalah warganya di Desa Talang Taling. Keseharian, tersangka tidak punya pekerjaan alias menganggur.

“Pelaku yang bernama Asri ini memang benar warga Talang Taling. Sehari-hari ia tidak bekerja alias mengangur,” jelas Safran.

Ketika dikonfirmasi kebenaran informasi bahwa Asri adalah bandar narkoba, Safran mengaku tidak tahu dan menyerahkan urusan itu kepada polisi.

Pikun, Nenek Ratini Bakar Diri Hingga Menderita Luka Bakar 90 Persen

Tak Bayar Utang, Perempuan Dipukul, Dirudapaksa hingga Dibakar Pacarnya Sendiri, Ini Kronologisnya

Sebelum Bakar Diri, Pemuda Karawaci Sudah Tidak Makan Seminggu

Remaja yang Bakar Diri di Karawaci Hembuskan Napas Terakhir di RS Fatmawati

Ia juga tidak tahu rumah itu sering dipakai untuk kumpul-kumpul dengan alasan desanya luas dan ia tidak hanya mengurus satu tempat saja.

“Dulu rumah itu pernah ditempati Asri bersama istrinya, namun karena masalah rumah tangga rumah itu akhirnya ditinggalkan dan pindah ke tempat lain,” pungkasnya. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved