Pilpres 2019

Viral Video Pria Nyatakan Dukungan untuk Prabowo-Sandi dari Markas PBB, Begini Faktanya

Video pernyataan dukungan untuk pasangan Prabowo subianto-Sandiaga Uno dari masrkas PBB New York ramai diperbincangkan.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi calon wakil presiden Sandiaga Uno (kanan) pada acara Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto dengan tema 'Indonesia Menang', di Plenary Hall JCC, Jakarta, Senin (14/1/2019). Orasi kebangsaan ini untuk menyampaikan visi misi calon presiden Prabowo Subianto. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Belum lama ini, video pernyataan dukungan untuk pasangan Prabowo subianto-Sandiaga Uno dari masrkas PBB New York ramai diperbincangkan.

Video dukungan untuk pasangan Prabowo-Sandi itu viral di media sosial Twitter

Dalam video tersebut terlihat seorang pria mengenakan pakaian rapih di sebuah ruangan.

Pria tersebut menyatakan dukungannya kepada pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Selain itu, ia juga terlihat memeganga sebuah stiker bergambar Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Dari markas besar persatuan bangsa bangsa

Saya ingin menyatakan dukungan saya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019 - 2024."

Daya Beli Baik, Banyak Anak Putus Sekolah di Kecamatan Sawangan

Hubungan Asmara Tak Direstui Orang Tua, Pemuda di Cilincing Pilih Gantung Diri di Kamar Mandi

Masih Misteri, Kicauan Direktur PT PBB Bisa Jadi Tanda Persib Segera Umumkan Pemain Berposisi Bek

"Insya Allah kita punya kekuatan, kita punya power untuk mewujudkan mimpi Indonesia ganti presiden, Indonesia Prabowo presiden, salam dari New York," ucapnya.

Video itu pun nampak menuai perhatian berbagai pihak, termasuk para tokoh politik.

Selain itu, video viral itu juga rupanya mendapat tanggapan dari pihak Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York.

Dalam keterangannya, PTRI menyatakan bahwa pria tersebut bukan merupakan seorang diplomat.

Pria tersebut bukan delegasi Indonesia untuk pertemuan resmi PBB di New York.

Pengedar Narkoba Simpan Sabu Seberat 54 Gram di Tas Slempang

Musrenbang di Kelurahan Kebon Bawang Jakarta Utara Hasilkan 184 Usulan

Curhat Via Vallen Tentang Sosok Bule, Soroti Perilaku Masyarakat: Ketika Salah pun Masih Dibela

Berikut keterangan lengkapnya:

"Sehubungan dengan beredarnya video yang memanfaatkan ruang Majelis Umum PBB untuk menyampaikan pernyataan dukungan kepada salah satu calon presiden dan wakil presiden, PTRI New York menerangkan sbb:

1. Yang bersangkutan bukan merupakan diplomat Indonesia/staf PTRI New York dan bukan merupakan delegasi Indonesia untuk pertemuan resmi PBB di New York

2. Yang bersangkutan adalah pendamping kelompok pemuda dari Indonesia yang sedang di New York melakukan kegiatan kompetisi debat yang diselenggarakan oleh LSM WFUNA dan bukan merupakan kegiatan yang dilakukan PBB

3. PTRI New York ingin meningatkan adanya aturan dan etika yang harus dipatuhi terkait penggunaan ruang Majelis Umum PBB seusai dengan aturan Administratif Sekretariat PBB ST/AI/416.

New York, 11 Februari 2019."

Kubu Prabowo Dianggap Tinggalkan Ratna Sarumpaet

Politisi Fahri Hamzah buka suara terkait adanya anggapan bahwa kubu Prabowo Subianto meninggalkan Ratna Sarumpaet yang tengah menjalani proses hukum atas kasus penyebaran berita hoaks.

Pernyataan tersebut disampaikan Juru Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf, Irma Suryani Chaniago.

Menurut Irma, kubu Prabowo Subianto justru menari diatas kesusahan Ratna Sarumpaet.

"Bayangkan, seorang die hard gerakan ganti presiden ketika tersandung kasus yang dicurigai by design, yang bersangkutan ditinggalkan sendirian," kata Irma, Jumat (8/2/2019) Sebagaimana dikutip dari Tribunnews.

Namun, Anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini mengaku salut dengan sikap Ratna yang memang die hard sejati dan memiliki filosofi bahwa lebih baik pecah di perut jangan sampai pecah di mulut betul-betul dipegang sampai hari ini.

"Semoga rakyat Indonesia bisa terbuka mata hatinya dan bisa menilai apa dan siapa mereka. Alhamdulilah tangan Allah bekerja, kebohongan dan skenario jahat terbongkar," ujarnya.

Sementara Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate menilai kasus hoaks Ratna ini sangat merusak demokrasi apalagi ada kubu 02 yakni Prabowo-Sandiaga Salahuddin Uno yang ikut-ikutan mendorong.

Kampanye di Musala, Caleg PAN Diduga Langgar Tindak Pidana Pemilu

Jokowi Batalkan Remisi Pembunuh Wartawan, Alissa Wahid Soroti Kiai Nur Aziz Pembela Petani di Kendal

Pujian Mandala Shoji untuk Sang Istri Sebelum Ditahan, Maridha Deanova Percaya Suaminya Jadi Hafiz

Persija Tidak Diperkuat Jaimerson Xavier saat Hadapi Newcastle Jets

Memang, kata dia, sebagai pribadi Ratna menjalankan hukuman sesuai proses hukum. Tapi, persoalannya bukan Ratna pribadi. Diduga ini hoaks politik, rekayasa politik yang menggunakan Ratna dengan sengaja atau tidak sengaja ikut mengambil bagian didalamnya melibatkan kubu Prabowo.

"Itu yang menjadi persoalan hoaks. Ini rusak demokrasi kita, rusak pilpres kita gara-gara ada paslon yang ikut-ikut terhubungkan dengan Ratna," tandasnya.

Fahri Hamzah pun menanggapi pernyataan Irma tersebut.

Melalui akun Twitter pribadinya, Fahri Hamzah bicara soal peluang dirinya diberi kesempatan untuk mewawancarai Ratna Sarumpaet.

Fahri Hamzah juga nampak berandai-andai Presiden Jokowi bisa memfasilitasinya untuk mewawancaraia Ratna Sarumpaet.

"Kalau pak @jokowi mau fasilitasi saya ketemu @RatnaSpaet di ruang terbuka dan saya wawancara terbuka. BAgus juga....

Biar saya bongkar jeroan peristiwa ini..kasus dimolor hanya untuk pameran...

Ayo wawancara terbuka Ratna," tulis Fahri Hamzah beberapa waktu lalu.

Cuitan Fahri Hamzah.
Cuitan Fahri Hamzah. (Twitter @FahriHamzah)

Sandi Sute Yakin Persija Jakarta Bisa Atasi Newcastle Jets

Hasil Liga Prancis - Olympique Marseille Menang, Mario Balotelli Bikin Gol Lagi

Delon Thamrin Nyanyi Lagu Hanya Dirimu Saat Ditelepon, Yeslin Wang Tersenyum & Tak Kuasa Menangis

Tiara Anak Mulan Jameela Dihujat karena Dituding Ikut Campur Urusan Orangtua, Begini Balasannya

Sebagai informasi, kasus hoaks Ratna berawal dari foto lebam wajahnya yang beredar di media sosial.

Sejumlah tokoh mengatakan Ratna dipukuli orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat.

Namun, tiba-tiba Ratna mengklarifikasi kalau berita penganiayaan terhadap dirinya itu bohong.

Tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet berjalan meninggalkan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Jumat (26/10/2018).
Tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet berjalan meninggalkan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Jumat (26/10/2018). (Kompas.com/Sherly Puspita)

Ratna mengaku mukanya lebam habis menjalani operasi plastik.

Akibatnya, polisi memeriksa sejumlah orang sebagai saksi terkait kasus hoaks Ratna.

Sejumlah saksi itu di antaranya Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yakni Nanik S Deyang, Koordinator Juru Bicara Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakni Dahnil Anzar Simanjuntak.

Kampanye di Musala, Caleg PAN Diduga Langgar Tindak Pidana Pemilu

Sederet Fakta Pemuda Rusak Motor dan Bakar STNK: Beli Motor via Sosmed Tanpa BPKB, Nangis Usai Viral

Pengakuan Asisten Olga Syahputra Terkait Tudingannya ke Mak Vera, Dapat Pesan Ini dari Mendiang

Sementara itu, pihak kepolisian diketahui telah menyerahkan Ratna Sarumpaet beserta barang bukti ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan.

Ratna Sarumpaet diserahkan kepolisian pada Kamis (31/1/2019).

Sebelumnya, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon membenarkan bahwa pihaknya tidak pernah menjenguk Ratna Sarumpaet yang kini ditahan di Polda Metro Jaya karena kasus hoaks.

Fadli mengatakan BPN Prabowo tidak pernah menjenguk Ratna karena merasa jengkel.

"Memang engga ada niat sih (jenguk). Kami nih kan keki, jengkel sekali merasa dibohongi kok," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (1/2/2019).

14 Remaja Penjaga Parkir Liar Jadi Komplotan Maling Motor di Ciputat

Pujian Mandala Shoji untuk Sang Istri Sebelum Ditahan, Maridha Deanova Percaya Suaminya Jadi Hafiz

Bayi 2 Tahun di Depok Meninggal, Polisi Duga Orangtua Lakukan Penganiayaan

Fadli mengatakan pihaknya tidak ada sama sekali niatan untuk menjenguk Ratna Sarumpaet. Karena, Prabowo-Sandi paling banyak dirugikan akibat kebohongan yang dibuat Ratna.

"Lihat saja ini sampai jadi bahan bagi Jokowi kan. Di debat pertama ini jadi bahan. Ditanya apa, dijawabnya soal kasus RS. Padahal kasus hoaks mereka (kubu Jokowi) banyak sekali. Mobil Esemka kan salah satu hoaks terbesar pemerintahan ini," katanya.

Selama ini menurut Fadli pihaknya selalu menjenguk orang-orang yang ditahan karena bersebrangan dengan pemerintah. Mulai dari Buni Yani hingga Habib Bahar Bin Smith.

"Kemarin menjenguk habib Bahar Smith di Bandung karena mendengar laporan dari keluarganya. Kemudian saudara Buni Yani juga mungkin sebentar lagi datang ke sini akan melaporkan resmi supaya terdokumentasi apa aspirasi dan keinginan-keinginannya," pungkasnya. (TribunJakarta/Tribunnews)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved