Romahurmuziy Merasa Tak Salah dan Dijebak, Mahfud MD Sebut Tak Mungkin: Dia Sendiri yang Ngatur
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy merasa dijebak terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy merasa dijebak terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, menyoroti pengakuan Romahurmuziy.
Di mata Mahfud MD, Romahurmuziy tak mungkin dijebak.
Ia kemudian membeberkan fakta hingga menyinggung soal pertemuan.
Diwartakan sebelumnya Romahurmuziy selaku anggota DPR dari Fraksi PPP diduga menerima suap untuk membantu dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.
Romahurmuziy sudah ditetapkan tersangka dan ditahan KPK, Sabtu (16/3/2019).
"Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan, atau saya rencanakan. Bahkan, firasat pun tidak," kata Romahurmuziy lewat surat.
Surat bertulis tangan itu diserahkan Romahurmuziy kepada wartawan saat keluar dari gedung KPK untuk dibawa ke rumah tahanan.
• Berseloroh Ini & Buat Kahiyang Ayu Gemas, Fitri Tropica Ketakutan: Besok Sudah Bukan Warga Indonesia
• Unggah Potret Romahurmuziy Berompi Orange Berpose Senyum, Iwan Fals: Dapat Foto Ginian
TONTON JUGA
Romahurmuziy memulai tulisannya dengan pepatah Arab bahwa musibah yang menimpa suatu kaum akan menjadi manfaat dan faidah untuk kaum yang lain.
Romahurmuziy kemudian bercerita bahwa dirinya bersedia menerima silaturahim dengan sejumlah orang di lobi hotel.
"Lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tamu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini justru menjadi petaka," tulis dia.
Romahurmuziy mengatakan, penyidik menyampaikan bahwa dirinya sudah dibuntuti dalam hitungan bulan.
• Video Konyol Luna Maya Bersama Millane Fernandez Ditonton Jutaan Kali, Nindy Ayunda: Gila!
• Penghargaan IMA Awardsnya Dikomentari Fifi Lety, Denny Sumargo Ingin Bertemu Mendiang Ayah Ahok
"Inilah risiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat," kata Romahurmuziy.
Mahfud MD menilai tak mungkin Romahurmuziy dijebak.
Pasalnya menurut Mahfud MD Romahurmuziy lah yang mengatur pertemuan di loby hotel tersebut.
Hal itu disampaikan Mahfud MD, melalui media sosial Twitternya, pada Minggu (17/3/2019).
• Kemenangannya di IMA Awards Dikomentari Fifi Lety, Denny Sumargo Ingin Temui Mendiang Ayah Ahok
• Tak Cuma Reino Barack, Pakar Grafolog Ungkap Tabiat Wijaya Saputra: Pasangannya Harus Ngerti
"Tak mungkin Romy dijebak. Dia kan ngatur sendiri pertemuannya di situ dengan orang-orang yang akan menemui/ditemuinya," tulis Mahfud MD.
Mahfud MD menegaskan pertemuan tersebut tentunya bukan diatur oleh KPK.
"Bukan @KPK_RI yang ngatur, kan?," tulis Mahfud MD.
Ia mengatakan jika Romahurmuziy dijebak pasti sudah ketahuan pihak mana saja yang mengatur pertemuan itu.
• Disebut Hotman Panas Lihat Harta Syahrini, Nikita Mirzani Sewot: Naik Private Jet Orang Sukses Gitu?
• Raffi Ahmad dan Boy William Tawarkan Sebuah Pelukan, Luna Maya: Maaf Gak Suka Pacar dan Suami Orang
Mahfud MD juga menjelaskan kalau memang benar dijebak, Romahurmuziy tinggal menunjuk siapa pelakunya.
Ia mengungkapkan Romahurmuziy bukannya dijebak melainkan dijejak KPK.
"Kalau dijebak kan ketahuan siapa saja yang ngajak dia ke situ.
Ya tinggal ditunjuk saja, siapa mereka.
Yang benar, seperti yang saya bilang, Romy itu dijejak," tulis Mahfud MD.
Mahfud MD Ingatkan Pertemuan Malam di Hotel Darmawangsa
Polda Jawa Timur membenarkan Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Jumat (15/3/2019).
Romahurmuziy ditangkap petugas KPK di Kantor Wilayah Kementerian Agama, Sidoarjo, Surabaya, pukul 09.00 WIB.
Penangkapan Romahurmuziy menarik perhatian mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Mahfud MD membuat cuitan dengan menautkan berita penangkapan Romahurmuziy.
Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan kabar tersebut.
"Betul ada giat KPK di Jatim, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim," kata Agus Rahardjo, Jumat (15/3/2019).
Agus Rahardjo belum bisa mengungkap Romahurmuziy terjerat kasus apa.
"Statusnya akan ditentukan sesuai KUHAP setelah selesai pemeriksaan. Tunggu konpers lanjutannya di KPK nanti malam/besok pagi," imbuh Agus Rahardjo.
KPK memiliki waktu 1 x 24 jam usai penangkapan untuk memastikan status hukum pihak-pihak yang diamankan dalam OTT.
Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka biasanya akan langsung menjalani penahanan.
• Viral Prabowo Pakai Sarung Tangan Salami Pendukungnya, Perempuan Ini Ungkap Fakta Sebenarnya
• Romahurmuziy Tertangkap Tangan KPK, Sudjiwo Tedjo Singgung Soal Doa Terbesar Koruptor dan Kesucian
• VIDEO Meuthia Z Rizki Luncurkan Buku Berjudul Pikiran Adalah Kunci di Pondok Indah Mall
• Sekilas Sosok M Romahurmuziy, Ketum PPP yang Ditangkap KPK di Jawa Timur
• Daniel Mananta Sindir Luna Maya Tak Mau ke Masjid di Jepang, Penonton Langsung Bersorak & Tertawa
Kabar penangkapan Romahurmuziy menuai banyak tanggapan dari sejumlah tokoh politik.

Kantor Fraksi PPP di DPRI dikunci dan dijaga
Dikutip dari laman kompas.com dalam artikel:Romahurmuziy Ditangkap KPK, Kantornya di DPR Dikunci dan Dijaga, Kantor Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, sudah dijaga oleh pengamanan dalam, Jumat (15/3/2019).
Penjagaan dilakukan sejak kabar Ketua Umum PPP yang juga anggota DPR dari F-PPP Romahurmuziy terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pantauan Kompas.com, penjaga berdiri di depan pintu masuk ke ruang anggota fraksi PPP DPR RI.

Penjaga tersebut mengatakan, tidak ada pimpinan yang berada di kantor saat ini.
"Arahan dari atas berjaga-jaga kalau ada penyidik, jadi tidak boleh dimasuki dulu," kata dia. Namun, penjaga tersebut mengatakan, pintu ruangan Rommy sudah terkunci.
• Hamami Bisa Beli Motor Sejak Gratiskan Bubur Ayam dengan Hapalan Surah Tiap Jumat
• Artis Dangdut Hingga Tribute to Chrisye Bakal Hibur Akhir Pekan Ancol Hingga Akhir Maret
• Wijaya Saputra Diisukan Numpang Hidup dengan Agnez Mo, Gisella Anastasia: Dia Jauh dari Omongan Itu
Tanggapan Erick Thohir
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir meminta semua pihak untuk tidak mengaitkan penangkapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahumuziy dengan Pemilihan Presiden 2019.
Meskipun, Romy, sapaan Romahurmuziy, merupakan wakil ketua TKN dan ketum partai pengusung Jokowi-Ma'ruf.
"Kan enggak ada hubungannya dengan Pilpres. Kecuali, mohon maaf, misalnya ada hubungan dengan pilpres, ya bisa. Tapi kalau urusan pribadi ya sulit," ujar Erick di Jalan Situbondo, Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Erick mengatakan, harus dipisahkan antara kasus pribadi dengan kasus yang berkaitan dengan Pilpres.
Kasus hukum yang melibatkan Romy menjadi salah satu yang tidak bisa dikaitkan dengan Pilpres.
"Kan enggak bisa semuanya itu gara-gara pilpres, semua bicara pilpres. Ekonomi harus tetep berjalan, kehidupan masyarakat harus tetap berjalan, penegakan hukum harus tetap berjalan. Pemilu tuh lima tahun sekali, Indonesia ya musti jalan terus," kata Erick.
Mahfud MD singgung soal waktu
Mahfud MD punya cerita soal hubungannya dengan Romahurmuziy.
Berita penangkapan Romahurmuziy pun dikomentari Mahfud MD di akun Twitternya.
Mahfud MD menyinggung soal Hotel Darmawangsa dan soal waktu.
Tak ada penjelasan soal apa yang dimaksud Mahfud MD dan Hotel Darmawangsa.
Ia hanya menyebut segalanya hanya soal waktu.
Apakaah yang dimaksud soal Romahurmuziy belum diketahui.
"Ketum PPP Romahurmuziy Ditangkap KPK dan Langsung Menuju Jakarta - ASUMSI -->
As I told you at that night, in Darmawangsa Hotel: everything is matter of time!" cuit Mahfud MD.
Cuitan Mahfud MD kemudian direspon netizen dengan akun @GabrielMahal.
"Teringat gurauan Prof aja di @ILCtv1," cuit @GabrielMahal.
Akun ini menautkan video ketika Mahfud MD berbicara di ILC TV One pada Selasa (14/8/2018) malam, tak lama dirinya tak terpilih sebagai cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
Video tersebut hanya potongan tapi ada konteks utuh yang diceritakan Mahfud MD di forum tersebut.
Mahfud MD pernah mengingatkan Romahurmuziy soal pernyataannya yang berbeda saat menemui dirinya dan saat di hadapan wartawan.
Romahurmuzy ini mengatakan di hadapan media bahwa Mahfud MD mengusulkan sendiri agar dipilih jadi cawapres Jokowi.
"Begitu keluar dari ruangan itu, dia bilang lho Pak Mahfud itu kan maunya sendiri, katanya, bikin baju sendiri, siapa yang nyuruh? gitu," kata Mahfud MD mencontohkan perkataan Romy.
Baju yang dimaksud Romy, panggilan akrab Romahurmuzy, adalah kemeja putih yang dikenakan Mahfud MD jelang Jokowi mendeklarasikan cawapres.
Padahal, Mahfud MD menyebutkan baju tersebut diinstruksikan oleh pihak Istana.
Selain disuruh untuk menyiapkan CV, Mahfud MD cerita bahwa ia ditelepon asisten ajudan presiden diminta untuk mengukur baju yang modelnya sama seperti baju Jokowi.
Namun Mahfud MD sempat menolak karena menurutnya waktunya sudah mepet.
Lalu si ajudan tersebut memberikan opsi untuk membawa baju yang disenangi dan nanti mereka akan membuatkan baju sesuai ukuran baju tersebut.
Mahfud MD pun mengiyakan dan membawa baju tersebut ke istana.
Saat namanya tak terpilih menjadi cawapres Jokowi, baju yang sempat dibawa Mahfud MD ini masih tertinggal di Istana Presiden.
"Baju saya masih ada di Istana loh sampe sekarang, belum dikembalikan," ujar Mahfud MD sambil tertawa.
Selain itu, menurut Romy sendiri yang menyampaikan kepadanya sehari sebelum deklarasi bahwa nama Mahfud MD sudah final.
"Saya agak tersinggung itu, padahal Romy justru sehari sebelumnya yang memberi tahu saya bahwa saya sudah final," tandasnya lagi.
Hal tersebut dikatakan Romi saat bertemu di kediaman Mahfud MD.
Pertemuan itu dirancang sendiri Romy dan memberitahukan kepada Mahfud MD lewat Sekjen PPP Arsul Sani.
"Dia (Romi) ke rumah saya hari Jumat dua minggu lalu. Dia memberi tahu menyebut penyebutan nama 10 itu memang betul Romi dapat dari Pak Jokowi dan itu betul dari Pak Jokowi. Kenapa dia sebut di situ, disebut ada Ma'ruf Amin, ada Din Syamsyudin, kenapa ada nama Din Syamsudin karena titipan dari halal bihalal di Muhammadiyah kata Romi agar disebut satu nama. Masa NU semua, lalu ada Pak Mahfud ini gitu," ungkap Mahfud MD.
Bahkan Romy juga yang ngotot menyebut nama Mahfud MD agar menjadi cawapres di hadapan Jokowi, sehari sebelum deklarasi.
"Nah jadi Romi sejak awal sudah ke saya, bahkan sehari sebelumnya itu saya sudah komunikasi dengan (Suharso) Monoarfa, Pak Mahfud saya bersama Romi sudah menghadap Presiden dan Romi mengatakan kalau lawan pasangannya Prabowo itu Salim Segaf nanti lawannya Pak Mahfud. Kalo pasangannya Prabowo itu AHY sama-sama millenial cawapresnya Romi, gitu. Tapi sudah tahu dia kalau Pak Jokowi memilih saya," kata Mahfud.
Rupanya kini, semua pernyatan Romy kepada media berkebalikan dengan hari-hari sebelum deklarasi di hadapan Mahfud MD.
“Saya ingatkan saja, Mas Anda ini kok ngomongnya beda dengan yang waktu ketemu saya. Jangan main-mainlah saya bilang,” kata Mahfud MD geram.
Mahfud MD pun menyebutkan soal Setya Novanto, yang tetap tenang bahkan senyam-senyum saat terjerat kasus korupsi.
Saat itu, Setya Novanto dengan percaya diri menyebut bahwa dirinya dilindungi oleh presiden Jokowi kepada Mahfud MD.
"Dulu saya, Setya Novanto itu punya kasus korupsi, dia senyum-senyum aman bilang dilindungi oleh presiden," tutur Mahfud MD.
Setelah mendapat jawaban Setya Novanto, Mahfud MD lantas menanyakannya ke Sekretaris Negara Pratikno, apakah presiden melindungi Setya Novanto.
“Apa betul Pak Presiden melindungi Setya Novanto? Pak Pratik jawab enggak, tolong nyatakan pak Presiden itu netral dalam urusan hukum, lalu saya buru dia (Setya Novanto) masuk bui dia,” kata Mahfud MD seraya mengulang kata-kata 'jangan main-mainlah' kepada Romahurmuzy. (TribunJakarta/Kompas.com)