Polisi Sebut Tak Temukan Tindak Kekerasan yang Dialami Aurel, Airin Rachmi Justru Minta Maaf
Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Ferdy Irawan menyatakan tidak ada kekerasan yang diterima Aurellia Qurratu Aini
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ferdy memaparkan, rasa sakit yang diderita Aurel tidak disampaikan ke orang tuanya karena semangat tinggi mengikuti pelatihan menjadi pasukan pengibar bendera pada 17 Agustus mendatang.
"Tapi mungkin karena semangat dari pada almarhumah mengikuti pelatihan, hal tersebut tidak dirasa dan tidak mau disampaikan orang tuanya," jelasnya.
Ferdy juga memaparkan, tempaan fisik saat latihan, seperti lari, push up dan dimarahi saat pelatihan serta tugas menulis buku harian, sangat menguras energi Aurel.
"Ini kan kalau kita melihat pakai kacamata anak yang masih berumur 15-16 tahun dan mungkin kondisi fisiknya belum sekuat orang dewasa, ini pastinya akan menurut kami akan sangat menguras energi dan fisik dari pada siswa paskibraka ini," jelasnya.

Airin Rachmi Minta Maaf
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany meminta maaf atas meninggalnya Paskibra Aurellia Quratu Aini atau Aurel.
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Aurel meninggal di usia 16 tahun pada Kamis 1 Agustus 2019, setelah 22 hari menjalani pelatihan Paskibraka.
Aurel terpilih sebagai calon Paskibraka (Capaska) perwakilan dari SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong.
"Saya sudah banyak berdiskusi dengan keluarga dan tentunya saya secara pribadi dan pemerintah kota memohon maaf kepada Pak Faried Mbak Sri Wahyuniarti, tentu ini ujian yang sangat besar bagi keluarga dan Allah memberikan kekuatan untuk bisa menjalankan ini," ujar Airin.
Pernyataan minta maaf itu disampaikan saat Polres Tangsel menggelar ekspos hasil penyelidikan kasus meninggalnya Aurel, didampingi Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto, di Mapolres Tangsel, Selasa (13/8/2019).
• Gubernur Makkah Ungkap Ini Terkait Permintaan Indonesia Tentang Perbaikan Fasilitas di Mina
• Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Janji Robert Hingga Pesut Etam Kena Sanksi PSSI
• King Faaz Nangis Dibully Ikan Asin di Sekolah, Barbie Kumalasari Rahasiakan dari Galih: Kasihan
• Dalam 3 Hari Periode Mina, Segini Jumlah Jemaah Haji Asal Indonesia yang Meninggal Dunia
• Pengendara Sepeda Motor Tewas Terlindas Truk di Pademangan
Airin juga berjanji kepada pihak kelurga, terutama orang tua Aurel, tidak akan terjadi kejadian serupa.
"Saya berjanji sesuai dengan diri saya sama dengan Mbak Sri Wahyuniarti dan Pak Faried sebagai orang tua dari almarhumah Aurel berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini," jelasnya.
Airin mengaku seorang Purna Paskibraka, sama halnya dengan kedua orang tua Aurel.
Ia juga berjanji akan mengevaluasi sistem pelatihan para pasukan pengibar bendera itu termasuk dari sisi pengawasan kesehata dan mental.
"Saya Purna Paskibraka, Pak Faried sebagai ayahnya, Mbak Sri Wahyuniarti sebagai ibunya, sama-sama Purna Paskibraka Indonesia untuk bisa mengevaluasi ke depannya seperti apa," ujarnya. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman)