Rusuh di Papua

Tri Susanti Jadi Tersangka Kasus Rasisme Mahasiswa Papua: Awalnya Merasa Panggilan NKRI

Ia menjelaskan bahwa TS ditetapkan sebagai tersangka pasca dilakukan pemeriksaan saksi sebanyak 16 orang dan juga kepada 7 ahli lainnya.

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Koordinator ormas Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI), Tri Susanti yang mengomando rekan-rekannya gelar aksi terhadap Mahasiswa Papua di SUrabaya. Dia ditemui TribunJatim.com di Polda Jatim pada Selasa (20/8/2019) 

* Bukankah Anda Aktif Sebagai Anggota FKPPI?

Saya undangan yang saya share kan itu kan, woro woro, undangan lewat WA

Itu kan Cuma (pakai nama) susi rohmadi, pengundang susi rohmadi.

Setelah besoknya lagi, koordinator aksi, ditulis seperti itu, ditulis susi rohmadi.

Saya gak bawa embel embel FKPPI atau apa, saya gak bawa embel-embel. Saya juga tanpa atribut kesana

*Apa Penyebab Organisasi Masyarakat (Ormas) Datang Ke Sana?

Nah begini, ormas kesana itu setelah tiang bendera ambruk dan bendera masuk di selokan.

Nah ormas dan warga datangnya ke situ kan setelah kejadian itu mas.

Setelah kejadian bendera dimasukkan selokan, teman-teman lihat ke lokasi secara langsung, menyaksikan secara langsung, akhirnya kene merunu (akhirnya kami kesitu). Akhrinya kita datang.

Kita akhirnya geruduk, 'ngusir' ataupun 'apa' itu kan bahasa media. Kita tahunya kan siang setelah sholat jumat

*Kapan Muncul Dugaan Pembuangan Bendera Di Depan Selokan Asrama?

Kejadiannya itu siang. Kami ke sana itu masih siang.

Setelah sholat jumat, sekitar jam 14.00 WIB-an, kami kesana. Setelah menyaksikan bendera merah putih tersebut dimasukkan ke selokan

*Sebelum Ada Kabar Dugaan Pembuangan Bendera Ke Selokan, Ada Dimana Massa Ormas Saat Itu?

Itu posisi teman-teman sudah ada, di warung kopi.

Karena sebelumnya, bendera itu sudah dicabut oleh mereka dan sudah dipindahkan ke rumah tetangga, disandarkan ke pohon.

Jadi benderanya itu sudah dipindah

Terus kami, ya istilahnya, mau menanyakan pada Pak Camat Tambaksari, 'Lho Pak benderanya kok dipindah?, tolong dikembalikan lagi'.

Nah jumat pagi benderanya dikembalikan ke titik semula

*Bagaimana Kronologi Versi Anda Tentang Dugaan Pembuangan Bendera?

Jadi kronologinya gini mas. Hari kamis (15/8/2019) pagi, pihak muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan Tambaksari) memasang bendera

Kamis malam bendera dipindah ke rumah tetangganya, disampingkan ke pohon

Sebelah kiri, kalau kanan kan rumahnya pak RT. Kirinya asrama ya. Kalau kanan rumahnya pak RT.

Itu juga ada posisi bendera dipindah kesitu

*Apakah Anda Tahu Siapa Orang Yang Memindahkan Letak Tiang Bendera Tersebut?

Kalau tanya siapa pelaku? Ya gak tau, wong kene gak ngawasi 24 jam disitu (Kami tidak awasi 24 jam di situ)

Kamis malam sudah berpindah. Terus jumat pagi, dikembalikan oleh muspika, iya dikembalikan seperti semula.

Terus setelah sholat jumat, mungkin posisi aparat yang jaga, enggak tahu polisi atau satpol pp yang jaga lokasi pas jumatan, kosong di situ

*Anda Sempat Menjadi Figur Caleg Gerindra, Apakah Ini Berkaitan Dengan Kepentingan atau Intruksi Parpol Tersebut?

Kalau ditarik, mereka kan arahnya mengaitkan saya dengan partai dan 02.

Saya di Parpol Gerindra itu bukan pengurus, saya hanya nyaleg dari partai gerindra. Saya bukan pengurus saya ini, bukan kader juga

*Bagaimana Anda Bisa Jadi Figur Caleg Di Gerindra?

Saya nyaleg itu last minutes, ketika mau ditutup (pendaftarannya) saya baru masuk untuk pencalegkan. Jadi last minutes pendaftaran caleg itu ya, nah saya baru masuk.

Sampai detik ini saya bukan pengurus partai gerindra.

Ya iya aku bukan penurus, hanya sekedar nyaleg aja.

*Anda Juga Sempat Menjadi Saksi Paslon 02 Di Sidang MK?

Lah terus saya sebagai saksi karena, saksi di MK, itu karena saya kebetulan menemukan permasalahan di tempat tinggal saya.

Jadi bukan ‘jarene’ (bukan 'katanya'), mengalami langsung kejadian yang untuk kesaksian di MK itu lho mas

*Kesaksian Apa Saja Yang Adna Sampaikan Dalam Sidang MK Tersebut?

Kesaksian saya di MK itu kan, ada 5 nama di rumah saya. Banyak kesalahan data ganda di TPS lingkungan saya. Nah itu akhirnya saya saksinya tentang itu. Bukan kecurangan mas, opo iku, menemukan DPT tuyul, apa ya yang sempat ramai. (Tribunnews/TribunJatim)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved