Dapat Hibah Rp 719 Miliar dari Pemprov DKI Tahun 2020, Pemkot Bekasi Bangun Sejumlah Infrastruktur
"Untuk yang dana kemitraan itu 21 kegiatan, proposalnya sudah kita ajukan dan sudah diverifikasi ke DKI," jelas dia.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
"Ya dana dari DKI tidak cukup, cuman nanti didanai dari APBD kekurangannya untuk tahap berikutnya nanti,"
Pembangunan dua flyover diperlukan dana sekitar Rp 1 triliun dengan rincian sekitar Rp 600 miliar untuk konstruksi dan Rp 400 miliar untuk pembebasan lahan.
Pada 2018, Pemprov DKI telah menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 200 miliar untuk pengerjaan fase 1 pembangunan flyover Cipendawa dan Rawapanjang. Untuk 2019, renacanya pemprov DKI bakal mencairkan dana hibah sebesar Rp403 miliar.

Namun Widayat menjelaskan, untuk penggunaan APBD Kota Bekasi, pihaknya akan melihat terlebih dahulu kemampuan daerah. Meski demikian, pihaknya mengupayakan pembangunan flyover rampung tepat waktu pada akhir 2019 mendatang.
"Nanti kita lakukan penyesuaian terhadap kondisi-kondisi seperti konstruksi, hal-hal pendukung yang lain yang bukan utama bisa kita tunda dulu, misalnya pintu gitu yah kan lihat dari APBD dulu, mudah-mudahan bisa rampung tepat waktu," ujar widayat.
Sejauh ini, progres pembangunan dua flyaover sudah mencapai 40 persen. Selanjutnya, BMSDA akan melanjutkan pembangunan fase 2 pada april 2019 mendatang setelah proses lelang dilakukan.
Adapun dengan dibangunya dua flayover itu diaharapkan dapat menjadi solusi kemacetan yang kerap terjadi di akses jalan menuju Bantar Gebang. Secara tidak langsung, proyek tersebut juga dapat menggantungkan truk sampah DKI Jakarta yang hendak ke TPST.
Flyover Rawapanjang membentang dari Jalan Jenderal Ahmad Yani hingga ke Jalan Siliwangi ke arah Bantar Gebang. Sedangkan flyover Cipendawa membentang dari Jalan Siliwangi hingga ke Jalan Narogong ke arah Bantar Gebang.