Pasang Surut Toko Kue Weiner Zaman Belanda di Senen: Pengaruh Runtuhnya Orde Baru dan Kompetitor

Toko kue legendaris Maison Weiner yang berada di Senen, Jakarta Pusat, seakan tak habis dimakan usia.

TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana toko kue Maison Weiner di Jalan Kramat II, Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/9/2019). 

Nama Weiner, lanjut Heru, berasal dari pemberian seorang Belanda kepada Lee Liang Mey.

"Dulu nenek saya kerja dengan orang Belanda buat kue. Kemudian ia memutuskan untuk bangun toko sendiri, orang Belanda memberi usul nama Weiner. Nenek saya setuju," terangnya kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (21/9/2019).

Turun temurun, resep kue yang diwarisi oleh neneknya dilestarikan oleh keluarganya.

Sesudah ayahnya meneruskan usaha kue ini di tahun 90-an, giliran Heru yang menggantikannya hingga saat ini.

Toko Kue Maison Weiner di Jalan Kramat II, Kecamatan Senen pada Sabtu (21/9/2019).
Toko Kue Maison Weiner di Jalan Kramat II, Kecamatan Senen pada Sabtu (21/9/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

"Resep turun temurun masih kita lestarikan. Saya jadi generasi ketiga setelah ayah saya yang meneruskan usaha ini," katanya.

Rumah bergaya tempo dulu itu tak hanya dijadikan sebuah toko kue.

Namun, rumah yang ditinggali Heru dan keempat saudara kandungnya itu juga dijadikan tempat pembuatan roti.

Ia sempat menunjukkan kepada TribunJakarta.com ruang pembuatan roti di belakang rumahnya itu.

Heru memperlihatkan deretan mesin pembuat kue yang sudah ada tahun 1930-an.

"Ini mesin pembuat adonan kue yang sudah ada sejak zaman nenek saya. Ini semua masih berfungsi," paparnya.

Jelang Persipura Jayapura Vs Persib Bandung: Menanti Maung Bandung Mengaum Meski Tanpa Penonton

Bocah di Aceh Dipaksa Orangtua Jadi Pengemis: Tangan Dirantai, Kepala Dipukul Gelas, Uang Buat Sabu

Mulan Jameela Posting Ini Setelah Jadi Anggota DPR Terpilih, Pria Ini Protes Bakal Datangi Gerindra

Duduk di Pinggir Jalan Sendirian, Driver Ojek Online di Cikarang Ternyata Bawa Ganja

Heru mengatakan gaya lawas bangunan ini akan terus dipertahankan.

Tak hanya itu, rasa pada kue dan roti yang dijualnya tetap dijaga sejak zaman neneknya.

"Kita lebih mementingkan kualitas meski model kita terlihat kuno. Kita ingin menjaga kenangan. Sebab, yang baru belum tentu bisa bertahan lama," tandasnya.

Kisaran harga kue itu antara Rp 8 ribu hingga Rp 40 ribu.

Bagi yang ingin menyambangi toko kue ini, alamatnya di Jalan Kramat II Nomor 2 RT 006 RW 007 Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Toko kue ini buka setiap hari sejak pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved