Demo di Jakarta
Nasib Pelajar Asal Jawa Tengah Ingin Demo di DPR, Numpang Truk Berakhir di Perbatasan Bekasi-Jakarta
Polres Metro Bekasi Kota melakukan operasi penyisiran pergerakan pelajar yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI Jakarta.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
JS bersama rekan satu daerahnya rencananya akan ikut aksi bersama pengunjuk rasa lain di depan Gedung DPR/MPR Jakarta.
Mereka mengaku akan di berada di sana selama satu malam baru kemudian kembali ke Jawa Tengah.
"Enggak ada yang ngajak, niat sendiri, tahu dari instagram, ada ajakan kaya unjuk rasa. Berangkat dari kemarin, kalau yang cowok-cowok dari Semarang semua, saya dari Salatiga," paparnya.
Bawa Aspirasi Masalah Karhutla

JS ketika ditanya soal aksi unjuk rasa yang ingin disuarakan, ia mengaku ingin menyampaikan aspirasi terkait masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia.
Masalah Karhutla secara tidak langsung telah berdampak pada dirinya.
Terutama, karhutla di Pekanbaru, Riau. Sebab, Di sana merupakan daerah asal orangtuanya.
"Orangtua saya jauh di Pekanbaru, saya tinggal di Jawa di asrama, itu hutan-hutan di Riau dibakar, orangtua tinggal ibu aja tinggal di sana (Pekanbaru)," jelas dia.
Pelajar asal Salatiga ini nampak vokal ketimbang pelajar lain.
• 575 Anggota DPR RI Dilantik Hari Ini, Berikut Daftar Namanya
• Karyawan I Am Geprek Bensu Nekat Rekam Teman Wanitanya yang Mandi, Pelaku Berkilah & Beri Alasan Ini
• Penjelasan Dokter Terkait Bayi Kembar Miliki 4 Tangan dan Kaki Asal Buleleng yang Meninggal Dunia
• Demo di Jakarta dan Pelantikan Anggota Legislatif, Cek Rute Bus TransJakarta Hari Ini
Dia bahkan sempat diintrogasi dengan aparat kepolisian yang turut mengamankannya.
Dalam introgasinya, JS selalu menjawab pertanyaan petugas kepolisian secara lugas.
Bahkan ketika ditanya tujuan aksi unjuk rasa menuntut penolak rancangan undang-undang dia jawab dengan tegas.
"Ya itu tadi menolak RKUHP, terus menolak pimpinan KPK bermasalah, terus kebakaran hutan, demiliterisasi Papua," kata JS ketika ditanya soal tujuan unjuk rasa.
Total Ada 150 pelajar diamankan Polres Metro Bekasi Kota

Kabagops Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Hersiantony mengatakan, pihaknya sejak pagi melakukan operasi penyisiran menyikapi aksi para pelajar yang sempat terjadi 25 September 2019 lalu.