Siswa SMP di Kupang Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat: Singgung Soal Dendam Pada Sang Ayah
Seorang siswa SMP di Kota Kupang ditemukan tewas dalam keadaan tergantung, ditemukan oleh warga sekira pukul 08.30 WITA.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Erik Sinaga
Jasad sang ibu kemudian dicor di belakang rumah oleh sang ayah, Antonius Sinaga.
• Istri Peltu YNS Tanda Tangan Surat Pernyataan, Unggah ke Medsos dalam Keadaan Sadar dan Berjanji Ini
"Rumah yang dijadikan tempat bunuh diri merupakan TKP dimana ibu korban dibunuh," kata I Ketut Saba.
Antonius Sinaga akhirnya mendekam di penjara akibat perbuatannya.
Sementara korban serta saudaranya tinggal bersama paman korban, Nahor Leltakaeb (60) di Jln Hibrida Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Kompol I Ketut Saba menuturkan, keluarga korban menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan akan mengurus pemakaman Yohan.
Kembali membahas soal surat yang ditinggalkan korban.
• Cegah Pengikisan Tanah Saat Musim Hujan, Petugas SDA Cipayung Lakukan Pengerukan Saluran Air
Keluarga dan para guru korban membenarkan, bahwa tulisan tangan di surat wasiat tersebut merupakan tulisan tangan korban.
"Kami sudah cocokan dengan tulisannya dia (korban) di sekolah," kata seorang guru kelas korban, Eti Wabang.
Berikut petikan surat wasiat korban yang ditulis sebelum bunuh diri.
"Untuk semua yang benci Yohan.
Terima kasih untuk bapabesa (paman) dan mambesa (bibi) untuk semua pengorbanan yang telah dilakukan untuk Yohan, Yohan minta maaf, Yohan jalan tanpa pamit...
Yohan sadar kalau Yohan sama sekali sonde (tidak) berguna untuk besa dong Yohan sonde pernah kerja...
Bapbesa/mambesa minta tolong Yohan melawan, Bapbesa mau jalan pi (pergi) mana-mana Yohan sonde ada hati untuk antar Bapbesa dengan motor Yohan minta maaf !!!
Yohan pikir Yohan bisa capai 2 tujuan hidup Yohan pribadi.... Tapi ternyata sonde bisa...
Yohan pung (punya) tujuan hidup tu (itu)