Kabinet Jokowi Maruf Amin

Alasan Driver Ojek Online Tolak Nadiem Makarim Jadi Menteri Jokowi-Maruf Amin

Asosiasi pengemudi ojek online menolak jika Pendiri Gojek Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi menteri.

Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com
Nadiem Makarim mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dalam Kabinet Kerja jilid ll. 

"Itu pribadi masing-masing. Kalau memang dia merasa cocok jadi menteri di satu bidang itu, ya lanjutin saja," kata Adi.

Sementara itu, driver Gojek lainnya bernama Dimas (35) memperkirakan Nadiem bakal menduduki Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Jika tebakannya benar, ia berharap Nadiem tidak asal melakukan pemblokiran situs website.

"Blokir ya blokir sesuai dengan jalurnya, jangan sampai semua kena imbasnya. Kan kita juga nanti yang repot," ujar Dimas.

Hari ini, Presiden Jokowi memanggil Nadiem untuk memintanya mengisi salah satu pos menteri.

Nadiem pun mengaku bersedia menerima tawaran tersebut, dan memilih mundur dari Gojek.

Jadi Menteri, Ini Profil Nadiem Makarim dari Karyawan hingga Pendiri Gojek Bernilai Triliunan

Nadiem Makarim menjadi satu di antara beberapa orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2019).

Hingga pukul 13.00 WIB sudah ada tujuh orang yang dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Kepresidenan, termasuk Nadiem Makarim.

Keenam orang ini rencananya bakal didaulat menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II atau di Kabinet Jokowi Jilid 2.

Nadiem merupakan tokoh paling muda di antara enam orang yang telah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo.

Nadiem merupakan pendiri sekaligus CEO PT Karya Anak Bangsa atau Go-Jek.

Usai bertemu Jokowi, Nadiem mengatakan bersedia menerima tawaran Jokowi untuk menjadi mentri Kabinet Kerja Jilid II.

Nenek Paulina Terkejut 3 Orang Istana Kepresidenan Utusan Jokowi Datang: Kok Bisa Ke Sini

"Saya bersedia meneriwa (tawaran menteri dari Presiden Jokowi)," ujar Nadiem

"Ini merupakan kehormatan. Dari dahulu misi saya di Gojek menampilkan Indonesia pada panggung dunia. Ini adalah untuk negara untuk skala lebih besar," tutur Nadiem.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved