Sekolah Disegel, Guru SDN Karang Rahayu 01 Bekasi: Kita Sedih Banget, Semua Terlantar
SDN Karang Rahayu 01 di Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi kondisinya hingga hari ini masih disegel oleh ahli waris pemilik lahan.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Gedung SDN Karang Rahayu 01 di Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, telah disegel total oleh ahli waris pemilik lahan.
Hingga kini, guru belum bisa pastikan bakal memindahkan proses belajar mengajar ke mana, Minggu, (27/10/2019).
Ade Rosdian, guru SDN Karang Rahayu 01 Bekasi, mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum memutuskan lokasi mana yang akan menjadi tempat sementara siswa melaksanakan proses belajar mengajar.
"Belum tahu mau pindah ke mana, yang pasti sekolah masih akan terus berlangsung tidak ada yang diliburkan," kata Ade kapada TribunJakarta.com.
Sejak kemarin, Sabtu, (26/10/2019), proses belajar mengajar dilakukan di teras depan kelas.
Hal ini lantaran, seluruh pintu ruangan disegel pemilik lahan menggunakan papan kayu yang dipaku memalang.
"Semua sudah ditutup, ruang kelas, ruang guru, udah enggak bisa kita masukin, terpkasa belajar di luar," ungkapnya.
Sekolah sejak kemarin telah mengintsruksikan kepada seluruh siswa agar pada Senin, (28/10/2019), besok, tetap hadir ke sekolah.
Pihaknya berencana baru akan menginfomasi lokasi sementara ketika siswa berkumpul.
"Besok baru akan kita putuskan untuk lokasi pemindahan sementara, kita enggak ingin siswa malah takut datang ke sekolah karena kelasnya disegel," paparnya.
Aksi penyegelan sendiri sudah dilakukan ahli waris pemilik lahan sejak Jumat, (25/10/2019).
Pada hari pertama penyegelan itu, siswa masih dapat menggunaan ruang kelas untuk aktivitas belajar mengajar.
Hanya ada spanduk berisi keputuan persidangan yang menyatakan ahli waris memenangkan persidangan atas sengketa lahan, dipasang di tengah-tengah bangunan sekolah dengan ukuran yang cukup besar.
Tidak hanya itu, sejumlah poster bertulisakan penyegelan juga di pasang di beberapa sudut dinding sekolah.
Menurut guru setempat, kejadian penyegelan berlangsung pagi hari, sejumlah orang mengaku dari ahli waris langsung memasang spanduk besar dan poster.
Namun di hari berikutnya hingga saat ini, ahli waris atas nama Yakoeb Adrianto benar-benar menyegel total bangunan sekolah.
Kejadian ini membuat siswa dan guru terbengkalai, proses belajar mengajar terganggu karena siswa dipaksa belajar di teras secara lesehan.
Disegel Total, Siswa SDN Karang Rahayu 01 Bekasi Belajar di Teras
Kondisi SDN Karang Rahayu 01, di Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi tak lagi bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Hal ini lantaran gedung sekolah disegel total ahli waris yang mengultimatum pemerintah daerah agar segera mengosongkan lahan tersebut.
Ade Rosdian, guru SDN Karang Rahayu 01, mengatakan, pada Sabtu, (26/10/2019), kemarin, siswa tidak lagi dapat menggunakan ruang kelas untuk kegaiatan belajar mengajar.
Sebab, seluruh pintu kelas telah dipasang segel berupa papan kayu yang dipaku memalang.
"Kemarin kita terpaksa belajar di teras, karena seluruh ruangan sudah dipasang segel, kita enggak bisa masuk bongkar gitu aja karena pemilik lahan sudah pasang segel papan kayu gitu," kata Ade, Minggu, (27/10/2019).
Ia menjelaskan, kondisi sekolah sejak kemarin benar-benar tidak kondusif.
Siswa yang terpaksa belajar di teras depan kelas tidak bisa berkonsentrasi saat belajar mengajar berlangsung.
"Kita terpaksa belajar di teras, enggak tempat lain semua duduk di lantasi lesehan aja, gurunya juga," ujar dia.
Aksi penyegelan sendiri sudah dilakukan ahli waris pemilik lahan sejak Jumat, (25/10/2019).
Pada hari pertama penyegelan itu, siswa masih dapat menggunaan ruang kelas untuk aktivitas belajar mengajar.
Hanya ada spanduk berisi keputuan persidangan yang menyatakan ahli waris memenangkan persidangan atas sengketa lahan, dipasang di tengah-tengah bangunan sekolah dengan ukuran yang cukup besar.
Tidak hanya itu, sejumlah poster bertulisakan penyegelan juga di pasang di beberapa sudut dinding sekolah.
Menurut guru setempat, kejadian penyegelan berlangsung pagi hari, sejumlah orang mengaku dari ahli waris langsung memasang spanduk besar dan poster.
Namun di hari berikutnya hingga saat ini, ahli waris atas nama Yakoeb Adrianto benar-benar menyegel total bangunan sekolah.
• Hari Sumpah Pemuda, Mahasiwa Unindra Akan Gelar Aksi Reformasi Dikorupsi di Istana
• Hari Sumpah Pemuda, Mahasiswa UIN Jakarta Turun ke Istana Desak Presiden Jokowi Terbitkan Perppu KPK
• Pengemudi Livina Jadi Tersangka Gegara Tabrak Apotek Senopati Hingga Satpam Tewas
• Nagita Slavina dan Rafathar Betengkar Karena Hal Ini, Begini Sikap Raffi Ahmad Terhadap Sang Istri
Kejadian ini membuat siswa dan guru terbengkalai, mereka belum dapat memastikan akan pindah ke lokasi mana untuk melaksanakan proses kegaiatan belajar mengajar.
"Kemarin belajar seperti biasa cuma enggak kondusif, pulang seperti biasa jam 12, nah untuk siswa yang masuk siang udah makin enggak kondusif karena mereka kebingungan enggak bisa masuk kelas lihat anak pagi pada belajar di teras jadi banyan yang enggak masuk sekolah," jelas Ade.