Polemik Pembangunan Hotel di TIM

Pemprov DKI Sempat Terlibat Kericuhan dengan Seniman di TIM, Begini Kronologinya

Persoalan pokoknya, lanjut Imam, para seniman TIM menolak adanya pembangunan hotel bintang lima di sana.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
ISTIMEWA/Instagram @aniesbaswedan
Taman Ismail Marzuki (TIM) akan direnovasi Pemprov DKI Jakarta. 

"Manejemen hotel bintang lima kan berbeda dengan wisma. Kalau wisma memang seniman membutuhkan untuk singgah atau menginap karena lebih murah," ucap Imam.

"Kalau hotel bintang lima dikhawatirkan akan menjauhkan seniman dari lingkungan. Manejemen hotel bintang lima seperti apa sih, pasti komersialisasi itu," sambungnya.

Jakpro pastikan pembangunan hotel tetap berjalan

Pihak PT Jakpro sebagai perusahaan yang menangani revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), memastikan pembangunan hotel tetap dilakukan di sana.

Sebabnya, menurut dia, pihaknya sudah melewati waktu begitu lama ihwal fokus pembangunan hotel tersebut.

"Jadi gini, semua yang kemudian digabungkan dalam desain, itu sudah melalui tahapan panjang. Termasuk dengan para representasi pembuat karya seni," ucap Hani, saat dihubungi Wartawan, Senin (25/11/2019).

Artinya, sambung Hani, polemik atau perdebatan ihwal masalah pembangunan hotel di TIM, selesai.

Polisi dan TNI Diminta Netral saat Masa Kampanye Pilkades Kabupaten Tangerang

Polres Metro Jakarta Utara Sidak Terhadap Sejumlah Polisi yang Mengalami Kelebihan Berat Badan

"(Sudah selesai), jika berbalik lagi mundur ke waktu yang lama, itu sayang waktu kami. Itu sudah dilalui tahapannya, panjang sekali," ujarnya.

Sementata soal anggaran pembangunan hotel di TIM, Hani mengatakan belum tahu pasti soal nilai rupiahnya.

Sebab, menurut dia, anggaran tersebut belum dimasukkan ke dalam badan anggaran (Banggar) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami kan sekarang belum sampai masuk ke Banggar. Tapi dalam mengawasi, yang kemarin di PMD (penyertaan modal daerah), kemudian dialihkan, itu adalah untuk projek LRT," ujar Hani.

"Kalau yang lain selain LRT, tidak ada. Kami masih berproses dan masih ada tahapan ke Banggar," kata Hani.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved