Ini Penyebab Wabah Virus Hepatitis Serang Ratusan Murid SMPN 20 Depok
Meski begitu, Novarita tidak menyebutkan detail jenis makanan dan minuman yang tercemar virus hepatitis tersebut.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
"Biasanya kalau sakit bersamaan begitu kan ngga lebih dari 5 orang, ini ada 60 orang sakit secara bersamaan.
"Waktu itu kita belum ada pikiran ke arah itu (hepatitis A)," ujar Komar kepada wartawan saat di konfirmasi, Selasa (19/11/2019).
Setelah upacara, pihaknya membawa 60 anak-anak yang sakit itu ke ruang kelas untuk dirawat.
Mereka mengaku sakit perut, namun idak ada anak yang mengaku mengalami gejala mual atau sebagainya.
"Jadi kami pikir mereka mungkin belum sarapan, jadi kami berikan makanan. Anak-anak membaik langsung masuk ke kelas masing-masing," ujarnya.
Pada Selasa 12 November, 60 pelajar yang sakit pada hari sebelumnya, beberapa tidak masuk kelas.
Tetapi Selasa itu Komar mengaku belum ada laporan terindikasi apapun.
Kemudian, Rabu 13 November, ada orangtua pelajar yang melaporkan ke sekolah bahwa anaknya terindikasi hepatitis A.
Mendapat informasi itu, Komar langsung melaporkan hal ini ke Puskesmas, tim Puskesmas turun mengobservasi ke sekolah.
"Trus hari Kamis nya 14 November tim puskesmas turun lagi ke sekolah untuk menginvestigasi sejauh mana perkembangannya," kata Komar.
"Termasuk memeriksa panca indra anak," lanjutnya.
Di saat yang sama, pada hari Kamis hingga Jumat (14-15/11/2019) semakin bertambah orangtua yang datang melaporkan ke sekolah jika anak mereka terindikasi hepatitis A juga.
"Kurang lebih dari 60 pelajar yang sakit pada upacara Senin 11 November hingga Jumat 15 November sudah ada 20 lebih orangtua yang melapor ke sekolah bahwa anak mereka terindikasi hepatitis A," kata mantan Kepala Sekolah SMPN 3 Kota Depok ini.
Anehnya, pada upacara bendara Senin 18 November kemarin, kejadian sama terulang kembali bahkan saat ini lebih parah dari sebelumnya.
Ada lebih dari 60 pelajar yang sakit saat sedang upacara pagi.
