Cerita Fauzan Rela Bayar Rp 1 Juta Demi Kerja OB di Pemkot Bekasi, Sadar Tertipu Saat lakukan Ini

Muhammad Fauzan (18), warga Cakung, Jakarta Timur bernasib sial. Ia rela membayar Rp 1 juta demi bekerja sebagai office boy di Pemkot Bekasi.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
SHUTTERSTOCK
ilustrasi uang 

"Pelakunya juga tadi udah ke sini, kita buat surat penyataan kalau sampai tanggal 30 Desember 2019 uangnya udah harus dibalikkan."

"Tadi polisi juga bilang kalau motornya udah buat jaminan," jelasnya.

Mengaku Ajudan Wakil Wali Kota

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat meninjau tanggul jebol di Perumahan CKP Jatiasih Kota Bekasi.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat meninjau tanggul jebol di Perumahan CKP Jatiasih Kota Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Pelaku penipuan berkedok rekrutmen kerja bernama Rahma Widiastuti, sempat mengaku sebagai ajudan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

Pelaku menjanjikan para korbannya menjadi seorang office boy (OB) di Kantor Pemerintah Kota Bekasi.

Muhamad Fauzan (18), korban penipuan yang mengalami kerugian hingga Rp 1 Juta mengatakan, pelaku memang tidak pernah secara gamblang menerangkan statusnya di kantor Pemkot Bekasi.

"Kerjaan enggak jelas, cuma setahu saya ya dia kerja di Pemkot Bekasi aja cuma enggak tahu bagiannya apa, saya tahunya dia orang dalem aja," kata Fazuan saat dijumpai di kantor Polsek Bekasi Utara, Senin, (23/12/2019).

Total Korban

Surat pernyataan yang dibuat korban penipuan di Kantor Polsek Bekasi Utara menuntut pelaku mengembalikan uang mereka paling lambat 30 Desember 2019.
Surat pernyataan yang dibuat korban penipuan di Kantor Polsek Bekasi Utara menuntut pelaku mengembalikan uang mereka paling lambat 30 Desember 2019. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Total terdapat 18 orang yang diduga menjadi korban penipuan yang dilakukan Rahma.

Kerugian mereka beragam, muali dari Rp200 ribu hingga paling besar Rp 1 juta rupiah.

Uang itu merupakan syarat supaya memuluskan proses rekrutmen sebagai OB di Kantor Pemkot Bekasi.

Dari isu yang beradar dikalangan korban, pelaku sempat mengaku bekerja sebagai ajudan Wakil Wali Kota Bekasi.

"Nah itu sempet-sempet ngaku jadi ajudan wakil, saya juga kurang tahu kata temen saya gitu, kalau ke saya dia orang dalemlah bisa masukin orang," ujarnya.

Reaksi Wakil Wali Kota Bekasi

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dalam keterangannya menegaskan, nama yang bersangkutan bukan bagian dari staff atau ajudannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved