Cerita Fauzan Rela Bayar Rp 1 Juta Demi Kerja OB di Pemkot Bekasi, Sadar Tertipu Saat lakukan Ini

Muhammad Fauzan (18), warga Cakung, Jakarta Timur bernasib sial. Ia rela membayar Rp 1 juta demi bekerja sebagai office boy di Pemkot Bekasi.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
SHUTTERSTOCK
ilustrasi uang 

"Saya tegaskan tidak ada nama tersebut sebagai ajudan maupun staff saya, saya menghimbau apabila masyarakat dijanjikan sesuatu oleh yang mengaku staff saya, maka bisa segera konfirmasi langsung ke saya," kata Tri saat dikonfirmasi.

Tri menjelaskan, masyarakat bisa langsung menghubunginya melalui media sosial instagram @mastriadhianto jika ada infomasi rekrutmen mengatasnamakan namanya atau berkaitan dengan Pemkot Bekasi.

"Saya sangat terbuka utk komunikasi dan berinteraksi karna yang pegang akun langsung saya sendiri," jelasnya.

Dia juga memastikan, Pemerintah Kota Bekasi setiap melakukan rekrutmen baik tenaga kerja kontrak tidak memungut biaya sepeserpun.

"Jadi kalau orang mau masuk kerja dimintai duit sudah pasti enggak bener, dan kalau terjadi laporkan kepada polisi, saya pastikan lagi yang (pelaku) mengutip duit bukan ajudan saya," tegas dia.

Adapun kasus ini telah ditangani Polsek Bekasi Utara, korban sebanyak delapan orang telah membuat surat penyataan agar pelaku dapat mengembalikan uang mereka paling lambat 30 Desember 2019.

Janji Gaji Rp4,1 Juta

Nasib sial dialami Muhammad Fauzan (18), pemuda baru lulus sekolah asal Cakung, Jakarta Timur, menjadi korban penipuan rekrutmen kerja di Kantor Pemerintah Kota Bekasi.

Petaka ini muncul ketika Fauzan dikenalkan kakaknya oleh seorang wanita bernama Rahma Widiastuti, 'orang dalam' yang disebut bisa memasukkan pekerja di Pemkot Bekasi.

Setiap pekerja yang hendak dimasukkan cukup membayar Rp1 juta. Mereka diiming-imingi pekerjaan sebagai office boy (OB) dengan gaji Rp4,1 juta per bulan.

"Dijanjiin kontrak setahun gaji Rp4,1 juta per bulan," ungkap Fauzan saat dijumpai di Kantor Polsek Bekasi Utara.

Fauzan dijanjikan mulai bekerja hari ini, Senin, (23/12/2019), dia datang ke kantor Pemkot Bekasi lengkap dengan pakaian kemeja putih dan celana hitam.

Dari rumah, dia mengaku berangkat pagi buta demi hari pertama masuk kerja sebagai pegawai OB di Kantor Pemkot Bekasi.

Ketika sudah sampai di Kantor Pemkot Bekasi, Fauzan kebingungan, 'orang dalam' yang katanya menjanjikan pekerjaan tidak terlihat batang hidungnya.

"Dijanjiin kerja sekarang (hari ini), cuma dia (pelaku), bilang enggak masuk hari ini (datang ke Pemkot), lah kata saya malah makin enggak jelas dia alesan lagi ngurus suaminya," ujarnya.

Polisi Ringkus Pengemudi Lamborghini yang Todongkan Pistol ke Pelajar di Kemang

Kronologi Kecelakaan Maut Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Liku Lematang Pagaralam

Di Kantor Pemkot Bekasi, Fauzan rupanya bertemu dengan korban lain yang sama-sama diiming-imingi pekerjaan.

Mereka kemudian berusaha mencari tahu status Rahma di Pemkot Bekasi. Ada yang bilang bahwa dia sempat mengaku sebagai ajudan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

"Kita tanya ke satpam, dari situ kita dikonfimasi ke ajudannya langsung kalau dia (Rahma) bukan orang sini, bukan pegawai sini (Pemkot Bekasi)," jelas dia.

Kedok pelaku mulai terlihat, para korban juga sempat mengkonfimasi langsung ke bagian Humas terkait rekrutmen kerja sebagai OB.

Dari situ, Fazuan baru sadar bahwa selama ini dia dan korban lainnya ditipu oleh pelaku dengan iming-iming diberikan pekerjaan sebagai OB.

"Pas dari Pemkot Bekasi baru ke sini (Polsek Bekasi Utara) buat laporan," jelas dia.

Di Polsek Bekasi Utara, dia juga bertemu dengan delapan korban lainnya yang sama-sama membuat laporan.

"Pas kena kaya gini kita kan ada grup WA, yauda yang lain juga pada ikut lapor, cuma beda-beda ada yang kena 200 ribu ada yang satu juta juga," jelas dia.

Adapun kasus ini masih ditangai pihak kepolisian setempat, Rahma terduga pelaku juga sudah datang ke Polsek Bekasi Utara untuk dimintai keterangan.

"Pelakunya juga tadi udah ke sini, kita buat surat penyataan kalau sampai tanggal 30 Desember 2019 uangnya udah harus dibalikkan, tadi polisi juga bilang kalau motornya udah buat jaminan," jelasnya. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved