Beberkan Pemicu Munculnya Kerajaan Fiktif, Sudjiwo Tedjo Bandingkan Presiden Jokowi dengan Soekarno

Dalam pekan ini, masyarakat dihebohkan dengan munculnya sejumlah keraton atau kerajaan fiktif di sejumlah wilayah Indonesia. Apa ya pemicunya?

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Budayawan dan seniman, Sudjiwo Tedjo 

TRIBUNJAKARTA.COM - Dalam pekan ini, masyarakat dihebohkan dengan munculnya sejumlah keraton atau kerajaan fiktif di sejumlah wilayah Indonesia.

Adapun keraton atau kerajaan fiktif tersebut tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari Keraton Agung Sejagat di Purworejo, hingga Sunda Empire di Bandung.

Budayawan Sudjiwo Tedjo kemudian membeberkan pandangannya terkait penyebab munculnya sejumlah kerajaan fiktif tersebut.

Hal itu disampaikan Sudjiwo Tedjo di acara ILC, pada Selasa (21/1/2020).

Petinggi Sunda Empire Sebut Bandung Sebagai Wilayah Atlantik, Dedi Mulyadi Beri Jawaban Telak

TONTON JUGA

Mulanya Sudjiwo Tedjo menegaskan dirinya tak ingin Indonesia kembali ke zaman kerajaan.

"Saya pasti enggak ingin kembali ke sistem kerajaan Pak Permadi, tapi munculnya kerajaan ini adalah kerinduan orang akan simbol-simbol budaya itu," ucap Sudjiwo Tedjo, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Rabu (22/1/2020).

Sudjiwo Tedjo kemudian membahas soal presiden pertama Indonesia, Soekarno yang kerap berpaiakan ala raja.

Menurut Sudjiwo Tedjo, Soekarno menyadari masyarakat ingin melihat sosok raja pada diri seorang presiden.

Ketua Sunda Empire Jadi Bahan Lelucon di ILC, Sudjiwo Tedjo Kesal: Saya Lihat Kritik Pada Demokrasi

TONTON JUGA

"Karena itu Soekarno pernah ngomong kenapa dia waktu jadi presiden pakai pernak-pernik kayak raja?" kata Sudjiwo Tedjo.

"Karena dia sadar rakyat Indonesia mau melihat raja!" imbuhnya disambut tepuk tangan.

Menurut Sudjiwo Tedjo hal tersebut tak lagi ada dalam diri presiden Indonesia saat ini, yakni Jokowi.

"Itu yang enggak ditampilkan para pemimpin sekarang," kata Sudjiwo Tedjo.

Pelajar yang Bunuh Begal Urung Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Pengacara Bocorkan Putusan Jaksa

Ia lantas menyinggung soal kapal laut China yang memasuki perairan Natuna.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved