Sidang Pembunuh Ayah Anak di Lebak Bulus

Bunuh Pupung dan Anaknya, Dua Eksekutor Suruhan Aulia Dijanjikan Rp 200 Juta: Begini Reaksinya

Dua eksekutor sewaan Aulia Kesuma, Kusmawanto alias Agus dan Muhammad Nursahid alias Sugeng dijanjikan uang Rp 200 juta. Keduanya diam

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/ANISA KURNIASIH
Terdakwa kasus pembunuhan berencana, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/3/2020). 

Di depan Majelis Hakim, Rody mengatakan sudah menolak permintaan Aulia untuk membantunya membunuh Pupung.

"Saat itu saya terang-terangan bilang tidak mau, saya tidak sanggup," kata Rody di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Kamis (12/3/2020).

Ia bahkan mengaku sudah meminta dua eksekutor sewaan Aulia Kesuma, Kusmawanto alias Agus dan Muhammad Nursahid alias Sugeng, untuk tidak menyanggupi permintaan wanita 45 tahun itu.

"Sama mereka (Agus dan Sugeng) juga saya bilang, jangan mau disuruh bunuh. Tapi mereka cuma diam," ujarnya.

Beberapa jam sebelum Pupung dibunuh, Rody mengatakan bahwa ia mengatur strategi guna menggagalkan rencana pembunuhan.

"Saya panggil Alpat (Supriyanto). Saya suruh dia pura-pura kesurupan supaya tidak ikut," tutur Rody.

Pada akhirnya, Rody dan Alpat tidak ikut melakukan eksekusi pembunuhan Pupung di rumah Lebak Bulus, Cilandak, 23 Agustus 2019.

Dalam dakwaan Jaksa, Rody adalah orang yang diminta Aulia mencarikan dukun untuk menyantet Pupung.

Rody meminta uang sebesar Rp 45 juta sebagai biaya ritual santet dan imbalan dirinya. Tanpa berpikir panjang, Aulia memenuhi permintaan Rody.

Setelahnya, Rody mengajak Supriyanto alias Alpat mencari dukun santet di Parangtritis, Yogyakarta. Akan tetapi, ritual santet yang dilakukan sang dukun tidak berhasil.

Rody pun menyarankan Aulia untuk membunuh Pupung dengan cara ditembak.

"Cara itu gagal lagi karena Pupung jarang keluar rumah," ujar Jaksa Sigit Hendradi.

Dukun santet ketiga yang disewa Aulia adalah Mbah Borobudur. Namun, lagi-lagi tak berhasil.

Aulia kemudian mencari dukun santet lainnya dengan bantuan asisten rumah tangganya bernama Teti.

Teti mengenalkan Aulia dengan dukun bernama Aki. Namun, Aki tidak menyanggupi permintaan Aulia untuk menyantet Pupung hingga tewas.

WNI Positif Virus Corona di Singapura Bertambah Jadi 7 Orang

Deklarasi Rumah Sahabat Ben, Relawan Benyamin Davnie di Tangerang Selatan Mulai Bergerak

Cegah DBD, Pemkot Bekasi Ajak Warga Pilih Satu Anggota Keluarga untuk Jadi Jumatik di Rumah

Meski begitu, Aki menawarkan cara lain, yakni menyewa pembunuh bayaran. Keduanya adalah Agus Sugeng.

Pembunuhan pun dilakukan di kediaman Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, 23 Agustus 2019.

Dua hari kemudian, jasad Pupung dan Dana dibakar di dalam mobil di wilayah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved