Virus Corona di Indonesia
Ciu Jadi Bahan Hand Sanitizer, Bupati Banyumas: Dari Kami Gratis, Kami Beli Sebanyak-banyaknya
Husein mengatakan, hand sanitizer berbahan ciu rencananya akan dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Sebab harga alkohol di apotek sangat murah," ujar Jatmiko.
Karena harga alkohol di apotek sangat murah, Ciu Wlahar mesti berinovasi dan menyesuaikan dengan kondisi pasar.
"Misalnya saja gula Jawa yang biasa digunakan sebagai bahan baku itu yang harganya fluktuatif bisa diubah dengan molase atau tetes tebu."
"Atau bahkan mengunakan buah-buahan juga bisa."
Sebab intinya adalah bagaimana menekan harga bahan baku dan proses produksi," ungkapnya.
Menurutnya, saat ini banyak aspek yang tidak efisien dalam proses pembuatan Ciu Wlahar.
Misalnya saja proses yang tradisional menggunakan tungku api dari kayu yang membuat panas menyebar dan membuang energi secara percuma.
Para pengrajin juga masih menggunakan panci dari aluminium yang diperkirakan banyak terdapat kebocoran.
Tungku yang digunakan oleh Casmadi menjadi salah satu tungku yang sudah dimodernisasi.
"Punya Casmadi sudah sedikit modern karena menggunakan pendingin dengan bak yang lebar."
"Sehingga mempercepat proses pencairan uap menjadi alkohol cair," pungkasnya.
Sebab beberapa pengrajin lain masih menggunakan pipa tembaga, dengan kuali dari tanah liat.
Bahan hand sanitizer
Terpisah, seperti yang telah diberitakan sebelumnya di Tribunbanyumas.com, Bupati Banyumas, Achmad Husein berencana memanfaatkan ciu menjadi bahan hand sanitizer.
Sesuai yang dilansir dari Kompas.com, Jumat (20/3/2020), Husein mengatakan, ide tersebut muncul untuk mengatasi kelangkaan hand sanitizer.
Dimana kondisi itu terjadi beberapa waktu terakhir akibat penyebaran virus corona (Covid-19).
"Kami akan berusaha membuat hand sanitizer sebanyak mungkin dengan botol-botol sederhana."
"Sumber alkohol sudah ada," kata Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (20/3/2020).
Sumber alkohol yang dimaksud ialah ciu yang selama ini banyak diproduksi masyarakat Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.
Dalam sehari, masyarakat setempat diperkirkaan dapat memproduksi ciu sebanyak 2.000 liter.
"Daripada di sana untuk mabuk-mabukan," ujar Husein.
Husein berujar, telah melakukan uji coba pembuatan hand sanitizer berbahan ciu dengan kadar alkohol mencapai lebih dari 96 persen.
"Kami pakai gliserin untuk penghalus dan hidrogen peroksida, itu antiseptik," kata Husein.
Untuk merealisasikan ide tersebut, Husein telah berkoordinasi dengan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) untuk pembuatan alatnya.
"Kami sudah koordinasi dengan Puspiptek untuk meningkatkan kadar alkohol antara 70 persen hingga 90 persen, lagi dibuatkan alatnya."
"Dalam waktu dekat sudah bisa direalisasikan," jelas Husein .
Husein mengatakan, hand sanitizer berbahan ciu rencananya akan dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Nanti dari kami gratis. Ciu akan kami beli sebanyak-banyaknya," kata Husein. (TribunBanyumas/Permata Putra Sejati)
Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer
