Polisi Gerak Cepat Soal Prank Sembako Sampah Youtuber Ferdian Paleka, Amankan Pria yang Terlibat
Polisi sudah menindaklanjuti pelaporan waria di Kota Bandung yang kena tipu dapat bantuan sembako ternyata berisi sampah
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Wahyu Aji
Video yang dibuat oleh YouTuber tersebut langsung mendapatkan kecaman.
Tak sedikit yang menyebut dia menampilkan hal yang tak manusiawi.
Di media sosial Twitter, kata Ferdian Paleka masuk ke jajaran trending topic.
Belakangan diketahui, dalam video itu, waria yang jadi korban berjumlah empat orang.
Semuanya berdomisili di Kiaracondong, Kota Bandung.
• Karyawan Dekorasi Pernikahan di Bogor Putar Otak Jadi Pembuat Peti Mati Untuk Jenazah Covid-19
• Diserahkan Ibunya, Pelaku Prank Sembako Sampah di Bandung Masih Diperiksa Polisi
• Pendapatan Daerah Menurun Imbas Covid-19, Tunjangan PNS DKI Bakal Dipotong 50 Persen
• Polisi Cari Anaknya, Ini Janji Orangtua Ferdian Paleka Prank Sembako Sampah
• Imbas Corona, Buruh Konveksi Banting Setir Jadi Tukang Vermak Kaki Lima
Pengakuan Korban Prank
Dani alias Dini, usianya 56 tahun, seorang transgender atau waria tinggal di Kiaracondong Kota Bandung.
Pada Jumat (1/5/2020) dini hari, ia dan temannya didatangi tiga pria, salah satunya Ferdian Paleka, seorang Youtuber, hendak memberi bingkisan berisi sembako.
"Awalnya teman aku dulu yang dapat, dikasih dus katanya isinya sembako. Lalu aku lari ke arah teman aku, soalnya mau juga dapat bantuan," ujar Dani, di Mapolrestabes Bandung, Senin (4/5/2020) dini hari.
Saat itu, ia bersama temannya Sani sedang nonkrong. Lengkap dengan kostum perempuannya. Akhirnya, bantuan pun diterima dengan senan hati.
"Pokoknya sudah pakai kostum dan sudah cantik. Senang kan dapat bantuan, apalagi di saat susah begini. Eh tapi pas dibuka isinya ada batu paving blok, makanan bekas sudah bau. Ya sudah lah kami simpan aja lalu saya pulang," ujar dia.
Minggu (3/5/2020), video beredar. Ia melihat ketiga pria itu tampak tertawa puas usai memberikan dus berisi bantuan namun ternyata sampah. Dani sakit hati, tidak menyangka ada orang berniat seburuk itu.
"Setelah lihat video, sedih banget, dianya ketawa-ketawa saat aku buka dus isi sampah. Padahal sudah mendoakan dia yang baik-baik saat itu teh. Ya Allah, masih ada hari ini nekad berbuat seperti itu. Makanya kami melapor, supaya dapat hukuman setimpal," ucap Dani.
Sehari-hari, Dani tidak punya pekerjaan tetap. Ia kerap nongkrong saat malam hari.
"Untuk sekarang nyari buat sehari-hari dari bekerja malam saja. Sakit hati, dikasih sampah. Padahal saya hanya berharap buat makan, sekalipun hanya mi instant, berharap banget, tahunya malah menghina," ujar Dani.
Temannya, Sani (46) juga mendapat bingkisan. Bingkisan yang dia terima berupa satu dus bekas mi instan. Saat ia bawa, ukurannya berat. Dia sudah senang saat mendapat bantuan itu.
"Pas saya buka ternyata toge busuk, sudah bau. Saya simpan saja dan dibawa sama tukang rongsokan," kata Sani.
Perasaan senang saat ia menerima bingkisan berat sirna seketika setelah mengetahui isinya.
Dia sih harap-harap senang isi dusnya beras, sarung atau makanan. Apalagi, bagi dia yang tidak kerja formal, bantuan di tengah wabah virus corona sangat membantu.
"Kaget lah. Aku kira kan biasa kalau bulan puasa dari dulu ada yang kasih, di dalamnya itu ada sarung, kemeja, makanan kayak gitu. Tapi pas dibuka, lihat isinya sampah sampai batu, sedihlah Pak," kata Sani. (TribunJabar)