Antisipasi Virus Corona di Bekasi

Dituding Tak Transparan Soal Data, Wali Kota Bekasi Ungkap Tren Baru Kasus Covid-19: Sasar Keluarga

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkap temuan penularan kasus baru virus corona (Covid-19) masih terjadi.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
KOMPAS.COM/Anggita Muslimah
Pedestrian di depan Stadion Patriot Candrabhaga, Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi, Senin (17/7/2017). 

Berdasarkan data di situs https://corona.bekasikota.go.id/ milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, kasus positif pada Kamis, (4/6/2020) tercatat 321 kasus.

Di hari berikutnya hingga Minggu, (7/6/2020), angka pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi mengalami peningkatan sebanyak 10 kasus menjadi 331.

Sedangkan untuk data pasien sembuh hingga kini tercatat sebanyak 266 pasien, pasien yang masih dirawat sebanyak 32 orang dan kasus meninggal dunia sebanyak 33 orang.

Hal yang sama juga terjadi pada data orang dalam pengawasan (ODP), sejak hari pertama penerapan adaptasi new normal, jumlah bertambah dari 3993 orang hingga hari ini menjadi 4009 orang.

Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP), garfik kenaikan juga terjadi selama tiga hari terakhir, dari yang semula 1160 pasien, kini naik menjadi 1187 orang.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, angka reproduksi penularan virus corona di kotanya sudah di bawah angka satu.

Kasus baru yang terjadi sampai dengan hari ini menurut dia masih dapata tertangani dengan fasilitas alat pengecekan dan ruang perawatan isolasi yang ada.

"Artinya tingkat penyebarannnya kan juga tidak seperti (bulan lalu) udah terjadi pelemahan, ya enggak apa-apa, kan ada (pasien positif) yang enam hari selesai pulang (sembuh)," kata Rahmat.

"Sebenarnya enggak usah dibawa ke RS (rumah sakit), dia aja di rumah, enggak usah ke mana-mana diisolasi (mandiri) sembuh," ucapnya.

Bahkan, dia mengklaim, sejak satu minggu terakhir ini sudah tidak ada kasus pasien positif Covid-19 meninggal dunia.

"Bahkan udah seminggu enggak ada angka kematian, kecuali yang meninggal dianggap penyakit khusus (di luar kasus Covid-19)," jelasnya.

(TribunJakarta.com/Yusuf/Kompas.com/Cynthia Lova)

Sebagian atikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemkot Bekasi Dinilai Kurang Transparan Soal Data Kasus Covid-19"

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved