Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Hasil Investigasi KNKT soal Pesawat Sriwijaya SJ-182, Ada 2 Kerusakan yang Ditunda Perbaikannya
KNKT telah melakukan investigasi perihal jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 di dekat Kepulauan Seribu. KNKT menyatakan ada 2 kerusakan pada pesawat
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
"Perbaikan dilakukan dan belum berhasil sehingga dimasukkan dalam daftar penundaan perbaikan lagi," jelas Soerjanto.
Selanjutnya, pada 5 Januari 2021 dilakukan perbaikan dengan hasil baik.
• Dekat Kebon Pisang dan Pohon Bambu, Ini Penampakan Lokasi Penggerebekan Praktik Aborsi di Bekasi
Keesokan harinya hingga kecelakaan tidak ditemukan catatan adanya daftar perbaikan dalam buku catatan perawatan pesawat.
Sampai dengan laporan awal ini diterbitkan, Crash Survivable Memory Unit (CSMU) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) masih belum berhasil ditemukan.
Tapi kegiatan pencarian masih dilakukan hingga hari ini.
Tim investigasi akan melakukan beberapa pemeriksaan komponen termasuk unit Ground Proximity Warning System (GPWS) yang berhasil ditemukan.
Selama itu, tim investigasi juga akan mendalami rusaknya sistem auto pilot dan komponen terkait beserta perawatannya, faktor manusia, dan organisasi.
• Hasil Investigasi KNKT Terkait Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air: Tak Melintasi Area Awan Signifikan
Hasil Investigasi KNKT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi ihwal kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang jatuh di dekat Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu.
Ketua (KNKT), Soerjanto Tjahjono, menuturkan pesawat Boeing 737-500 registrasi PK-CLC ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak.
Pesawat tersebut berangkat pada Sabtu, 9 Januari 2021.
"Penerbangan dimaksud menggunakan nomor penerbangan SJY-182, diawaki 2 pilot, 4 awak kabin, dan membawa 56 penumpang," jelas Soerjanto, dalam keterangan resminya, Rabu (10/2/2021).
Pukul 14.36 WIB, pesawat tersebut lepas landas dari landas pacu.
Setelah lepas landas, pesawat terbang mengikuti jalur keberangkatan yang telah ditentukan sebelumnya (ABASA 2D).
Kemudian Fight Data Recorder (FDR) merekam sistem auto pilot aktif (engage) di ketinggian 1.980 kaki.
• BREAKING NEWS - Polisi Tangkap Model Majalah Dewasa Beiby Putri Terkait Kasus Narkoba
• Tiga Pencuri Ikan Cakalang di Muara Baru Incar Cold Storage yang Kurang Penjagaan