IPW Ingin Belasan Polisi Terlibat Narkoba Termasuk Kompol Yuni Dihukum Mati, Ini Respon Mabes Polri
Indonesia Police Watch (IPW) berharap 12 polisi yang pesta narkoba tidak hanya dipecat tetapi dihukum mati.
TRIBUNJAKARTA.COM - Indonesia Police Watch (IPW) berharap 12 polisi yang pesta narkoba tidak hanya dipecat tetapi dihukum mati.
Hukuman tersebut dinilai IPW patut diberikan, karena 12 polisi yang pesta narkoba sudah mempermalukan institusi polri dan mencederai rasa keadilan publik.
“Tujuannya agar narkoba tidak menjadi momok dan bahaya laten bagi institusi kepolisian,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam keterangan yang diterima KompasTV, Kamis (18/2/2021).
Dalam kasus ini, Neta mendesak institusi Polri juga mengungkap soal dugaan keterlibatan 12 polisi yang ditangkap dalam sindikat narkoba.
Bagaimana pun, sambung Neta, insiden Kapolsek memimpin pesta narkoba merupakan pukulan keras bagi polri, khususnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
TONTON JUGA:
“IPW berharap kasus ini diusut tuntas agar diketahui apakah ke 12 polisi itu merupakan bagian dari sindikat narkoba di Jawa barat atau hanya sekadar pemakai. Tapi mengingat jumlah mereka begitu besar patut diduga mereka adalah sebuah sindikat,” ujarnya.
Selain itu, Neta berharap Mabes Polri melakukan penerapan pengawasan berjenjang yakni setiap atasan mengawasi sikap, prilaku dan kinerja bawahannya.
Baca juga: Kapolsek Astana Anyar dan Belasan Anggotanya Terancam Hukuman Mati, Kadiv Humas: Kita Lihat Faktanya
Baca juga: Dokumen yang Wajib Disiapkan Lulusan SMA/SMK untuk Daftar CPNS 2021 atau PPPK 2021
Baca juga: Pencairan BLT Subsidi Gaji Karyawan Swasta Tahun 2020 Hampir Selesai, Selanjutnya Cair Rp 3,5 Juta
Baca juga: Bukan Polwan Pertama Terjerat Narkoba, Begini Kemungkinan Eks Kapolsek Astana Anyar Dihukum Mati
Lantaran, anggota Polri sangat rawan terlibat narkoba dan kerap menjadi incaran para bandar narkoba.
“(Polisi -red) Kerap menjadi inceran para bandar untuk memanfaatkannya, baik sebagai “backing” maupun sebagai pengedar atau pemakai. Sebab itu dari tahun ke tahun jumlah polisi yg terlibat narkoba terus bertambah,” terang Neta.
“Hal ini dikarenakan uang yang didapat dari peredaran narkoba adalah dana segar yang gurih dan para bandar tak segan-segan memberikan dana segar itu untuk oknum polisi asal bisnisnya lancer,” ujar Neta.
Seperti diberitakan KompasTV, Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, bersama belasan anggota Polri yang merupakan anak buahnya ditangkap di sebuah hotel di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/2/2021).
Dari penangkapan itu, dilakukan tes urin dan salah satu yang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba adalah Kompol Yuni Purwanti.
Selanjutnya, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astanaanyar dan dimutasi menjadi Pamen Yanma Polda Jabar dalam rangka pemeriksaan.
Tanggapan Mabes Polri