Duka Jelang Buka Puasa, Eman Ikuti Bercak Darah di Ladang Malah Temukan Adiknya Sudah Jadi Mayat
Eman berduka jelang buka puasa saat menemukan adiknya Neng Nani Maryani sudah menjadi mayat di kebun jagung, Rabu (14/4/2021).
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Eman berduka jelang buka puasa saat menemukan adiknya Neng Nani Maryani sudah menjadi mayat di kebun jagung, Rabu (14/4/2021).
Insiden tragis itu terjadi di Guntung Kenanga Mapanggung, Desa Hampang RT 1, Kecamatan Hampang, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Saat itu, Neng Nani Maryani belum pulang ke rumah jelang buka puasa.
Kakak korban bernama Eman lalu menghubungi nomor telepon korban.
Namun, telepon korban ditinggalkan di rumah.
Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin SIK melalui Kasatreskrim, AKP Abdul Jalil SIK, menceritakan kronologis Penemuan Mayat tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi kejadian berawal saat korban pergi ke ladang jagung untuk memanen.
Seperti biasa, korban membawa perbekalan dari rumah menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX DA 3416 V.
Eman lalu pergi ke ladang jagung dan melihat motor korban terparkir di pinggir jalan kebun.
Ia pun memanggil korban dengan berteriak, namun tidak ada jawaban.
Merasa khawatir, kakak korban kemudian keluar ladang dan meminta pertolongan kepada Basir, Zulkifli, dan Komarudin.
Mereka berempat kemudian kembali ke ladang untuk mencari korban dan mengecek pondok yang biasa digunakan untuk beristirahat.
Pondok berjarak sekitar 50 meter dari posisi kendaraan korban terparkir.
Saat mengecek ke pondok, ditemukan bercak darah di rumput tepat di bawah pondok.
Kemudian oleh Zulkifli mengikuti bercak darah yang mengarah ke jurang kecil berair tepat di samping ladang.
Tidak lama, Zulkifli berteriak untuk memberitahu, menemukan baju warna hijau tertutup batang dan ranting kayu.
Mereka berempat kemudian mengangkat batang dan ranting kayu. Ternyata, baju hijau pertama dilihat Zulkifli, adalah mayat korban.
Temuan itu dilaporkan ke Polsek Hampang. Oleh petugas, dugaan pembunuhan kini dalam penyelidikan.
Temuan sesosok mayat perempuan di kebun jagung diduga korban pembunuhan.
Berdasarkan hasil visum dokter, didapati sejumlah luka di tubuh korban, bagian mata, dagu, dahi, keluar darah dari hidung.
Tidak hanya itu, telapak tangan kanan korban juga luka robek sekitar 10 sentimeter, serta memar di punggung dan seluruh punggung bagian atas, leher dan bahu.
Baca juga: Bercanda Sambil Tunggu Buka Puasa, Pemicu Adik Bunuh Kakak di Depan Orangtua, Terselip Penyesalan
Baca juga: Menyelami Sejarah Masjid Jami Cikini Al Mamur, Ada Andil Hos Tjokroaminoto hingga KH Agus Salim
Peristiwa Lain
Tragedi Berdarah Adik Bacok Kakak Kandungnya

Tragedi berdarah terjadi dei Dusun Oro Timur, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kamis (16/4/2021) pukul 17.30 WIB.
Jaelani (20) tega membacok kakak kandungnya Mashudi (33) dengan celurit hingga hingga tewas hanya karena sakit hati kata-kata korban.
Perisitiwa pembunuhan itu terjadi di teras rumah mereka.
Korban tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit karena kehabisan darah.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap kakak kandungnya ini ditengarai lantaran sang adik sakit hati dengan perkataan kakaknya.
Atas dasar sakit hati itu, lalu pelaku masuk ke dalam kamarnya mengambil celurit.
Lalu seketika, pelaku langsung menebaskan celurit tersebut ke bagian perut dan dada korban yang saat itu sedang duduk santai di depan teras rumahnya.
"Setelah ditebas, perut korban robek," kata AKP Adhi Putranto Utomo kepada TribunMadura.com (grup surya.co.id), Kamis (16/4/2021).
Seusai menebas sang kakak, pelaku melarikan diri sembari memegang celurit yang berlumuran darah.
Warga setempat, sempat menghadang pelaku agar tidak kabur.
Namun, warga merasa ketakutan, sebab pelaku memegang celurit dan mau membacok warga yang menghadangnya.
"Ya warga sekitar tidak jadi menangkapnya, karena takut dibacok juga oleh pelaku," ujar AKP Adhi.
Baca juga: Tukang Ojek Tewas Ditembak KKB, Duka Istri Pingsan Belum Seminggu Lepas Rindu Bertemu Suami di Papua
Baca juga: Ditabrak Lalu Dibacok, Saudara Kades Dibunuh di Atas RX King, Celurit Tergeletak di Samping Jasad
Baca juga: Masih Ditemukan Puluhan Produk Pasar Terkandung Bahan Berbahaya di Kabupaten Tangerang
Menurut AKP Adhi, korban sempat dibawa ke rumah sakit.
Namun, karena kehabisan darah, korban meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Saat ini, pelaku sudah mendekam di tahanan Mapolres Pamekasan.
Pelaku terancam Pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.
"Motif lebih lanjut terjadinya pembacokan ini masih kami dalami," tutupnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunMadura.com, penyebab kematian korban setelah dibacok, karena celurit yang ditebaskan oleh pelaku mengenai bagian jantung.
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Tragedi Berdarah di Pamekasan, Adik Bacok Kakak Kandung Pakai Celurit, Berlatar Sakit Hati, .
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Pembunuhan di Kalsel, Mayat Petani Jagung Hampang Kabupaten Kotabaru Ditemukan di Ladang,