Ramadan 2021
Punya Bangunan Unik, Berikut 5 Masjid di Jakarta yang Bisa Dijadikan Destinasi Wisata Religi
Masjid-masjid tersebut memiliki arsitektur yang unik, juga kisah yang menarik untuk diulas. Apa saja, berikut rangkumannya :
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menemui masjid di Kota Jakarta memang bukan hal yang sulit.
Tetapi kalau Anda ingin beribadah sekaligus wisata religi, berikut ini bisa jadi referensi masjid-masjid unik di Jakarta yang sayang jika dilewatkan.
Masjid-masjid tersebut memiliki arsitektur yang unik, juga kisah yang menarik untuk diulas. Apa saja, berikut rangkumannya :
1. Masjid Babah Alun Desari
Masjid Babah Alun Desari, bisa menjadi referensi pertama Masjid unik yang bisa didatangi di wilayah Jakarta.

Lokasinya ada di Tol Depok-Antasari, tepatnya tak jauh dari Gerbang Tol Cilandak Utama, Jakarta Selatan.
Bangunan masjid ini terbilang unik. Sebab, masjid ini bernuansa oriental dan didominasi dengan warna merah. Kalau dilihat sekilas, tampak seperti kuil atau klenteng.
Akan tetapi, pada bagian tengahnya, terdapat sebuah kubah yang menjadi cirikhas dari masjid pada umumnya.
Baca juga: Pekan Terakhir April 2021, Rawalumbu Pimpin Klasemen Sebaran Covid-19 Terbanyak di Kota Bekasi
Baca juga: Viral Video Balada Cinta Sekjen FPI, Kuasa Hukum: Pak Munarman Digibahi
Baca juga: Disdik DKI Klaim Tak Ada Klaster Sekolah Selama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta
Masjid Babah Alun dibangun oleh pengusaha infrastruktur sukses dari Indonesia berdarah Tionghoa, Jusuf Hamka.
Dengan warna merah menyala, serta bentuk atap yang melengkung, masjid ini menggambarkan budaya khas Tionghoa.
Tampilan ala oriental tersebut juga didukung dengan ornamen-ornamen lainnya seperti pintu, jendela, serta tiang-tiang pilar yang berdiri kokoh.
Sebagai informasi, arsitektur masjid Babah Alun dibuat dengan akulturasi 3 budaya sebagai simbol keberagaman. Diantaranya budaya Tionghoa, budaya Arab dan budaya Betawi.

Budaya islami dituangkan lewat kubah yang dilengkapi kaligrafi Asmaul Husna pada bagian dalam masjid.
Menariknya, kaligrafi-kaligrafi Asmaul Husna di bagian kubah juga ditulis dengan terjemahan Bahasa Mandarin untuk menggambarkan keberagaman.