Sate Ayam Beracun
Ada Nama Lain di Kasus Sate Beracun yang Bikin Anak Driver Ojol Tewas, Polisi Buru Pria Berinisial R
Ada nama pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus sate ayam beracun yang menjerat gadis muda bernama Nani Apriliani Nurjaman (25) alias NA.
TRIBUNJAKARTA.COM, - Ada nama pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus sate ayam beracun yang menjerat gadis muda bernama Nani Apriliani Nurjaman (25) alias NA.
Sosok pria berinisial R saat ini sedang diburu oleh pihak kepolisian.
Sebelumnya, kasus sate ayam beracun menewaskan anak driver ojek online ( ojol ), Naba Faiz Prasetya (10), Minggu (25/04/2021) lalu.
NA merupakan sosok wanita misterius yang mengirimkan sate ayam beracun kepada mantan kekasihnya Tomy.
Namun nahas, yang jadi korban sate sianida itu justru anak driver ojol yang diminta NA untuk mengantarkan paket misteriusnya itu.
Polisi berhasil membekuk perempuan misterius yang mengirimkan paket sate maut di Kabupaten Bantul.

Polres Bantul masih melakukan pendalaman dalam kasus tersebut.
Pasalnya ada sosok lain yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.
Baca juga: Respons Eks Pengacara FPI Terkait Polisi Tersangka Unlawful Killing Tidak Ditahan:Kita Bersabar Saja
Baca juga: Bulan Ramadan, ABG Malah Mesum di Kuburan, Mohon Tak Dipanggilkan Orangtuanya Saat Ketahuan Warga
Baca juga: DKM Al-Amanah Gunakan Dalil Surat Ali-Imran Larang Jemaah Pakai Masker, Ini Respons MUI Kota Bekasi
Kanit Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan tersangka NA (25) mendapat ide memberikan racun sianida dari temannya berinisial R.
Sosok berinisial R tersebut adalah pelanggan salon tempat NA bekerja.
Tersangka NA dan R berteman baik, tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalah pada R.
Termasuk sakit hati R kepada Tomy, yang sama-sama pelanggan salon tersebut.
Pria berinisial R tersebut sebenarnya menaruh hati pada NA, namun cintanya bertepuk sebelah tangan.
Karena NA mencintai pria lain, yaitu Tomy.
Sosok R tersebut kemudian memberikan saran agar NA mengirimkan makanan yang sudah diracun pada Tomy melalui ojol.
Dengan niat ingin memberikan pelajaran.
"Pengakuan sementara untuk memberi pelajaran, tujuannya hanya untuk diare. Menurut teman tersangka obat hanya berdampak mules sama mencret saja. Tapi kan kita masih memastikan,"katanya, Senin (03/05/2021).
Ia melanjutkan racun sianida tersebut dibeli melalui e-commerce sekitar bulan Maret lalu.
Baca juga: Sosok Pengirim Sate Beracun Terungkap, Sedikit Kelegaan di Keluarga Korban, Ini Permintaan ke Pelaku
Tersangka memesan sodium sianida, namun barang yang diterima adalah kalium sianida.
Setelah pesanan datang, tersangka kemudian mencampurkan racun tersebut ke bumbu sate ayam tersebut.
"Untuk berapa takarannya baru kami dalami, kalau menurut pengakuan hanya satu sendok. Bentuknya semacam bubuk kristal kemudian dihaluskan,"lanjutnya.
Saat ini, pihaknya tengah mencari sosok R, teman NA yang memberi saran untuk meracuni Tomy.
Ia menyebut saat ini pria berinisial R tersebut belum ditemukan lantaran ponselnya mati.
Ia pun menyebut ada kemungkinan tersangka baru.
Namun demikian, pihaknya masih harus melakukan penyelidikan dan mencari alat bukti.
"Pengakuan mbak NA seperti itu, tapi harus dibuktikan lagi. Saat ini hpnya mati. Ya kemungkinan bisa (tambahan tersangka), kami belum bisa pastikan,"ujarnya.
Penyesalan NA Bikin Anak Driver Ojol Tewas
Gadis muda bernama Nani Apriliani Nurjaman (25) alias NA mengaku menyesal telah mengirimkan paket sate ayam yang akhirnya menewaskan seorang anak driver ojek online (ojol).
NA merupakan sosok wanita misterius yang mengirimkan sate ayam beracun kepada mantan kekasihnya Tomy.
Namun nahas, yang jadi korban sate sianida itu justru anak driver ojol yang diminta NA untuk mengantarkan paket misteriusnya itu.
Polisi berhasil membekuk perempuan misterius yang mengirimkan paket sate maut di Kabupaten Bantul.
Perempuan tersebut merupakan NA (25), warga asal Majalengka, Jawa Barat.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudy Satria mengatakan sate maut tersebut menewaskan seorang bocah bernama NFP (10), Senin (03/05/2021).

NFP meninggal setelah memakan sate yang dibawa ayahnya, Bandiman.
Sebelum sate tersebut dibawa pulang, Bandiman yang merupakan pengemudi ojek online menerima pesanan offline dari tersangka.
Tersangka meminta Bandiman mengirimkan makanan ke rumah seseorang bernama Tomy di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Baca juga: Rizieq Tegur Panitia Maulid Nabi di Petamburan Gara-gara Ini, Ketua Panitia Nangis dan Cium Tangan
Baca juga: Terjerat Narkoba, Vokalis dan Eks Drummer Deadsquad Ditangkap Polisi
Baca juga: Puncak Mudik di Terminal Bayangan Cimanggis Tangsel Sudah 3 Hari Lalu, PO Panen Penumpang
Namun saat itu Tomy tidak ada di lokasi.
Saat dikonfirmasi oleh Bandiman, Tomy tidak merasa memesan makanan tersebut dan merasa tidak mengenal pengirim.
Sate tersebut lantas diberikan kepada Bandiman.
"Tersangka memakai nama orang lain, H. Tetapi nama tersebut fiktif, random," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).
Kepada polisi, tersangka mengaku menyesal karena ada korban lain yang meninggal.

"Dia pernah bilang kalau menyesal, karena ada korban lain yang meninggal (salah sasaran)," sambungnya.
Motif tersangka mengirimkan sate racun tersebut adalah sakit hati.
Tersangka sempat memiliki hubungan khusus dengan Tomy.
Namun Tomy menikah dengan perempuan lain. Hal itu yang membuat NA sakit hati.
Baca juga: H-10 Lebaran Pasar Jatinegara Ramai Dikunjungi Masyarakat: Petugas Terus Imbau Prokes
Ia melanjutkan tersangka memperoleh sianida tersebut dari sebuah e-commerce.
Kemudian ditaburkan ke bumbu sate tersebut. Pihaknya masih mendalami kasus tersebut, terutama terkait adanya sosok lain di balik tersangka.
"Kami masih melakukan pendalaman. Segala kemungkinan itu ada," lanjutnya.
Kapolresta Yogyakarta Ungkap Sosok Anak Buahnya
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro membenarkan jika Aiptu Tomy merupakan penyidik di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta.
Aiptu Tomy menjadi incaran pelaku upaya pembunuhan menggunakan racun yang dibubuhkan ke dalam bumbu sate pada Minggu (25/4/2021).
Penyidikan kasus itu kini masih terus berjalan, meski jajaran kepolisian telah menetapkan NA perempuan asal Majalengka, Jawa Barat, sebagai tersangka dalam kasus yang menewaskan bocah berusia 10 tahun asal Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul yang menjadi korban salah sasaran perbuatan tersangka.
Purwadi enggan menanggapi terlalu mendalam atas terungkapnya kasus upaya pembunuhan terhadap salah satu penyidik dijajarannya itu.
Dirinya mengakui belum mencermati secara rinci kasus yang sedang ditangani oleh Polres Bantul tersebut.
Namun dia tidak mengelak jika salah satu penyidiknya bernama Aiptu Tomi baru saja terancam lantaran menjadi sasaran atas upaya pembunuhan berencana menggunakan racun.
"Wah belum bisa komen. Harus didudukkan dulu tergantung motifnya. Pribadi atau dinas, kalau pribadi kami tidak bisa ikut campur. Kalau dinas pasti sudah ada SOP nya," katanya, dihubungi Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).
Ia menambahkan, selama ini Tomy dikenal baik dan rajin di lingkungan Polresta Yogyakarta.
Bahkan, Purwadi turut mengapresiasi kinerja anak buahnya itu berkat keberhasilannya mengungkap kasus sindikat pencurian sepeda motor (Curanmor) asal Lampung pada Minggu (25/4/2021) lalu.
"Bagus, rajin. Kemarin juga baru ungkap kasus kriminal. Tanggal berapa itu ya, yang dirilis kemarin. Itu kan T ikut mengejar," tambah Purwadi.
Purwadi enggan berspekulasi bahwa upaya pembunuhan terhadap salah satu penyidiknya itu atas dasar teror, yang muncul dari beberapa kasus yang ditangani oleh Aiptu Tomi selama ini.
Baca juga: Rizieq Tegur Panitia Maulid Nabi di Petamburan Gara-gara Ini, Ketua Panitia Nangis dan Cium Tangan
"Saya belum baca hasil riksanya. Semua kemungkinan bisa. Kalau hasil riksanya karena ini (motif dendam mantan kekasih) ya sudah," pungkasnya.
(TribunJogja/Christi Mahatma Wardhani)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Identitas NA Pengirim Paket Sate Maut di Bantul Terkuak dari Bungkus Sate, AKHIR Cerita Kasus Paket Sate Maut di Bantul, Motif NA Sakit Hati Tak Dinikahi dan Kepada Polisi, NA Mengaku Menyesal Paket Sate Maut Merenggut Nyawa Orang Lain