Batal Melamar Pujaan Hati Gara-gara Terjaring Razia Mudik, Putar Balik Akibat Tak Mau Rapid Test
Batal melangsungkan acara lamaran gara-gara adanya larangan mudik, Agus Suryadi (23) bersama keluarganya harus putar balik kembali ke rumah.
TRIBUNJAKARTA.COM, - Batal melangsungkan acara lamaran gara-gara adanya larangan mudik, Agus Suryadi (23) bersama keluarganya harus putar balik kembali ke rumah.
Diketahui, Agus Suryadi dan keluarga berasal dari Klaten hendak pergi ke Winongo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur untuk melamar gadis pujaan hatinya, pada Kamis (6/5/2021).
Di tengah perjalanan, rombongan keluarga Agus Suryadi terpaksa diberhentikan petugas terkait adanya larangan mudik 2021.
Agus dan keluarganya diminta putar balik saat melintas di pos penyekatan Mantingan.
Saat diperiksa petugas, Agus hanya dapat menunjukkan surat hasil rapid test miliknya.
Sementara 13 orang anggota keluarganya, tidak membawa hasil rapid test, termasuk sopir travel yang mengantarnya.

Agus beralasan, sebelum melintas di perbatasan Mantingan (Ngawi-Sragen), ia dan rombongan keluarganya sudah diperiksa di pos di Sragen.
Pada saat itu, petugas hanya meminta satu orang saja untuk dilakukan rapid test.
Baca juga: Segera Dibuka, Kartu Prakerja Gelombang 17 untuk 44 Ribu Orang Daftar Via www.prakerja.go.id
Baca juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri hingga Anak dalam Bahasa Arab-Latin dan Artinya
Baca juga: Seorang Ibu Gugat Putrinya ke Pengadilan: Batalkan Status Anak Kandung, Ternyata Ini Pemicunya
"Tadi dari petugasnya bilang satu saja," katanya.
Perwira Pengendali ( Padal) Pos Penyekatan Mantingan, Ipda Daryono, mengatakan, petugas terpaksa meminta sopir travel putar balik karena hanya satu orang penumpang yang memiliki surat rapid tes.
Sedangkan 13 orang lainnya, tidak melakukan rapid test.
Daryono mengatakan, ia sudah menawarkan kepada penumpang dan sopir travel untuk rapid tes apabila ingin melanjutkan perjalan.
Tetapi mereka tidak mau, sehingga mereka dipaksa putar balik.
"Tadi sudah kami minta untuk rapid, tapi merek tidak mau, terpaksa kami minta putar balik," katanya.
Ganjar Sidak
Sementara itu, sebuah mobil travel bernopol Jakarta dihentikan petugas di exit Tol Sragen, Kamis (6/5/2021).
Mobil tersebut membawa rombongan pengantin dari Klaten menuju Ngawi, dan diketahui melanggar protokol kesehatan.
Saat petugas sedang melakukan pengecekan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tepat berhenti di posko penyekatan pemudik itu.
Baca juga: Bacaan Niat dan Panduan Lengkap Salat Idul Fitri di Rumah, Catat Syarat Berjamaah atau Sendirian
Usai ngobrol dengan petugas dan memastikan persiapan penyekatan pemudik berjalan lancar, Ganjar mendatangi mobil travel yang terparkir di bahu jalan itu.
"Ini dari mana? Dari Jakarta ya? Mau mudik ke mana?," tanya Ganjar.
Sopir yang membawa mobil itu mengatakan bahwa mereka berasal dari Klaten.
Mereka merupakan rombongan keluarga yang hendak ke acara pernikahan.
"Ini dari Klaten pak, mau ke Ngawi. Mau acara pernikahan," ucap sopir itu.
Ganjar pun meminta petugas benar-benar mengecek apakah benar rombongan itu merupakan rombongan pernikahan.
Baca juga: Modus Pemudik Pakai Truk Sayur Demi Lolos Penyekatan, Kapolres Bekasi Kota Perketat Penjagaan
Selain itu, ia juga meminta petugas melakukan tes kepada penumpang di mobil itu, karena mereka tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Lho ini bahaya, itu lihat di dalam tidak berjarak. Semuanya umpel-umpelan. Jangan sampai jadi klaster. Tolong dites semua pak," perintah Ganjar.
Ganjar mengapresiasi petugas yang sigap melakukan pengecekan itu.
Sehingga, dengan antisipasi semacam ini, diharapkan tidak terjadi peningkatan kasus.
"Tadi ada travel, pelatnya luar Jateng tapi ngakunya dari Klaten. Ada selembar surat dari desa, tapi tidak ada tes antigen. Saya minta dites semuanya, karena ini penting menjaga kesehatan," kata Ganjar.
Sebab dari pantauannya, travel tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Langkah Facebook Hubungkan Orang dengan Internet Cepat, Demi Atasi Kesenjangan Digital di Indonesia
Cara duduk mereka berhimpitan dan sangat membahayakan.
"Kalau toh alasannya benar mau pernikahan, ini dikhawatirkan jadi klaster baru. Saya minta dicek dan terimakasih petugas sigap," ucapnya.
Disinggung terkait jumlah pemudik yang masuk dari pintu utama Jateng wilayah Timur, Ganjar mengatakan belum terlihat mengkhawatirkan.
Namun dipastikan, pemudik dari wilayah Timur lebih sedikit dibanding wilayah Barat.
"Pemudik yang dari Jatim dan daerah sekitarnya sampai hari ini belum banyak. Belum begitu terasa sampai hari ini, dan landai-landai saja. Tetap yang paling banyak itu dari Barat seperti Jakarta, Bodetabek dan sekitarnya," terangnya.
Selain pintu tol Sragen, Ganjar juga meninjau posko penyekatan pemudik di Tugu Kartosuro Sukoharjo.
Di tempat itu, Ganjar meminta petugas untuk menjaga kesehatan agar siap menjalankan tugas dengan baik.
Baca juga: Bocah 2 Tahun Dibanting & Dicekik Pengasuh, Dianiaya saat Orangtua Sibuk Bekerja: Terekam di CCTV
Ganjar juga memberikan suplemen kepada petugas yang sedang berjaga.
Sejumlah vitamin dan obat-obatan lain diberikan Ganjar pada petugas di sana.
"Kalau ada yang datang, tidak membawa surat tes kesehatan langsung dites saja. Kalau ada yang positif, langsung karantina. Jangan dibiarkan, karena kalau dibiarkan bisa bahaya dan menulari yang lain. Gitu njih, selamat bertugas, jaga kesehatan," tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kisah Rombongan Asal Klaten Jawa Tengah Batal Lamaran di Madiun gara-gara Terjaring Larangan Mudik