Antisipasi Virus Corona di DKI
RS di DKI Nyari Kolaps Diterpa Badai Covid-19, Anies: Ini Nyata, Kita Dalam Posisi Sangat Beresiko
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, rumah sakit di ibu kota nyaris kolaps imbas badai Covid-19 yang melanda beberapa pekan terakhir.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
1. Rumah sakit kelas A dikhususkan untuk ICU Covid-19;
TONTON JUGA
2. RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang-berat;
3. Rusun diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan;
4. Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat krisis. Diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet;
5. Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta;
6. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan, dan obat-obatan.
Baca juga: Masyarakat Tak Bisa Bepergian Secara Leluasa, PPKM Darurat Diberlakukan: Ini 14 Aturan Lengkapnya
Pemakaman di DKI Tembus 300 Jenazah Per Hari
Sebelumnya diberitakan, jumlah pemakaman jenazah dengan menggunakan protokol Covid-19 di DKI Jakarta menembus angka 300 per hari.
Hal ini diungkapkan Pemprov DKI melalui unggahan di akun media sosial instagram resminya (@dkijakarta).
TONTON JUGA
Rekor baru pemakaman dengan protokol Covid-19 ini terjadi pada Kamis (1/7/2021) kemarin.
"DKI Jakarta mencatat 301 jenazah dikuburkan dengan protokol Covid-19, pada Kamis (1/7)," demikian isi unggahan itu dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (3/7/2021).
Angka ini mencapai dua kali lipat dari kemampuan tim pemulasaran dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang hanya mampu menangani 150 jenazah per hari.

Beruntung, Pemprov DKI mendapat bantuan 318 relawan pemulasaran jenazah dari Dewan Masjid Indonesia (DMI).