Begitu Terdampak PPKM, Hotel Sampai Disulap Jadi Tempat Cuci Mobil & Swab Tes Demi Tak PHK Karyawan

Usaha hotel menjadi salah satu yang begitu terdampak dari adanya Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Layanan swab antigen drive thru di halaman Hotel Grand Mansion, Selasa (24/8/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Usaha hotel menjadi salah satu yang begitu terdampak dari adanya Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 yang dilakukan selama meningkatnya kasus Covid-19.

Jauh sebelum ada PPKM, okupansi hotel memang turun drastis sejak awal pandemi Covid-19 di tahun lalu.

Tak hanya hotel kecil, sejumlah hotel berbintang juga begitu merasakan hantaman berat dari kebijakan PPKM.

Bahkan tak sedikit usaha hotel yang harus gulung tikar dan mem-PHK karyawan lantaran sudah tak kuat melawan pandemi Covid-19.

Namun ada juga yang masih bertahan dengan melakukan berbagai caranya.

Baca juga: PHRI Berharap Ada Kelonggaran Bagi Tamu Hotel Jika PPKM Diperpanjang

Seperti yang dilakukan sejumlah hotel di Kota Blitar, Jawa Timur.

Saat ini tingkat hunian hotel di Kota Blitar hanya sekitar 10-15 persen.

Para pelaku usaha hotel harus memutar otak untuk tetap bisa bertahan di masa pandemi Covid-19.

Ilustrasi hotel.
Ilustrasi hotel. (SHUTTERSTOCK)

Beberapa hotel melakukan alih fungsi untuk menutup biaya operasional.

Seperti yang dilakukan Hotel Grand Mansion di Jalan Melati, Kota Blitar.

Pengelola Hotel Grand Mansion membuka layanan swab antigen untuk menambah pendapatan.

Layanan swab antigen drive thru untuk masyarakat umum dibuka di halaman hotel.

"Kondisi bisnis hotel selama pelaksanaan PPKM Level 4 lesu, saat ini okupansi hotel hanya sekitar 10-15 persen," kata Altin Toreh, Manajer Operasional Hotel Grand Mansion kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (24/8/2021).

Menurutnya, okupansi hotel turun setelah Lebaran atau sejak diberlakukan PPKM Level 4.

Baca juga: Usut Dugaan Prostitusi di Hotel Kawasan Kebayoran Lama, Disparekraf DKI Bersurat ke Polisi

Di awal pandemi pada 2020, okupansi hotel juga sempat turun. Tapi, sejak pemberlakuan new normal pada Juli 2020, okupansi hotel kembali naik mencapai 50 persen.

"Sekarang kondisinya sepi lagi," ujarnya.

Eleng mengatakan untuk tetap bertahan pengelola hotel membuka layanan tes swab antigen drive thru di halaman hotel.

Layanan swab antigen drive thru untuk menambah pendapatan hotel karena sepinya tamu hotel.

Ilustrasi Hotel
Ilustrasi Hotel (Google Images)

"Selain menambah pemasukan untuk menutup biaya operasional hotel, layanan swab antigen ini juga untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan," ujarnya.

Dikatakannya, pengelola hotel juga mengurangi jam kerja karyawan untuk tetap bisa bertahan beroperasi.

Pengelola membuat sistem kerja secara bergilir untuk para karyawan.

"Kami tidak melakukan PHK terhadap karyawan. Tapi, kami membuat sistem kerja bergilir untuk karyawan. Dalam sebulan, karyawan masuk kerja hanya empat hari," katanya.

Jumlah karyawan Hotel Grand Mansion sekitar 83 orang. Sedang jumlah kamar di Hotel Grand Mansion sebanyak 87 kamar.

Jakarta PPKM Level 3: Simak Aturan Terbaru Terkait Resepsi Pernikahan, Boleh Adakan Resepsi?

Disulap Jadi Tempat Cuci Mobil

Sekretaris PHRI Kota Blitar, Reza Hasjim mengatakan kondisi bisnis hotel di Kota Blitar memang berat selama pelaksanaan PPKM Level 4 di masa pandemi Covid-19.

Tetapi, kata Reza, semua hotel di Kota Blitar tetap bertahan beroperasi meski kondisinya berat.

Jumlah hotel di Kota Blitar sebanyak 14 hotel.

Ilustrasi Swab Test
Ilustrasi Swab Test (TRIBUNNEWS.COM)

"Bisnis hotel di Kota Blitar tetap bertahan.

Belum ada hotel tutup selama pandemi. Mereka terap beroperasi meski kondisinya sepi," katanya.

Menurutnya, ada beberapa hotel melakukan alih fungsi agar tetap bertahan di masa pandemi.

"Kalau hotel tutup belum ada. Tapi, beberapa hotel alih fungsi untuk menutup biaya operasional.

Misalnya Hotel Herlingga sekarang membuka cuci mobil dan Hotel Grand Mansion membuka layanan tes swab antigen," ujarnya.

Baca juga: PPKM di Jakarta Turun ke Level 3, Anies Izinkan Warganya Gelar Resepsi Pernikahan

Selama PPKM, Kasus Covid di Jawa-Bali Menurun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan kasus harian di sejumlah wilayah luar Jawa-Bali mengalami kecenderungan penurunan selama pelaksanaan PPKM dua pekan terakhir.

"Dalam periode 10-23 Agustus tren konfirmasi harian menunjukkan tendensi turun, mobilitas di level empat juga turun walau mobilitasnya masih ada range-nya masih di bawah 10 persen. Namun ada beberapa yang juga turun tajam," kata Menko Airlangga dalam konferensi pers terkait ‘Evaluasi dan Penerapan PPKM’ yang disiarkan secara daring, Senin (23/8/2021).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Yakin Hannover Messe bangkitkan optimisme dunia usaha
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto  (Istimewa)

Menko Perekonomian ini mengatakan, perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di luar Jawa-Bali pada 24 Agustus sampai 6 September mendatang hanya berlaku di 34 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali.

"Dari 45 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4, terdapat 11 kabupaten/kota yang turun dari level 4 menjadi level 3 atau membaik," ungkap Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menambahkan sebanyak 11 kabupaten/kota tersebut, adalah Bengkulu utara, Merangin, Barito Kuala, Tulang Bawang Barat, Lampung Selatan, Lampung Barat, Ende, Sikka, Siak, rokan hulu, dan Dumai. Sisa 34 kabupaten/kota tetap berada di level assessment empat.

Sebagian artikel ini disarikan dari SuryaMalang.com dengan judul Cara Hotel Kota Blitar Bertahan di Masa Pandemi, Buka Layanan Swab Antigen sampai Cuci Mobil

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved