Nyaris Sarjana, Mahasiswa UI Rela Tinggalkan Kuliah Demi Menjadi Taruna Akmil: Mimpi Saya Disini
Nyaris menjadi sarjana di Universitas Indonesia, seorang mahasiswa memutuskan keluar demi mewujudkan mimpinya menjadi seorang taruna Akademi Militer.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Nyaris menjadi sarjana di Universitas Indonesia, seorang mahasiswa memutuskan keluar demi mewujudkan mimpinya menjadi seorang taruna Akademi Militer.
Hal itu merupakan perjalanan hidup Muhammad Azmi Aldaffa, mantan mahasiswa Sastra Rusia yang kini menjadi taruna Akmil sejak tahun 2020 silam.
Sejak kecil Azmi memang bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI.
"Terus liat taruja, tentara di Indonesia itu gagah, saya makin termotivasi untuk jadi tentara," kata Azmi dilansir dari Youtube TNI AD, Senin (30/8/2021).
Saat dirinya lulus SMA pada tahun 2017 silam, Azmi pun langsung mendaftar ke Akmil.
Baca juga: Ayah Wafat Saat Panjat Tebing, Janji Anak Saat Diterima Masuk Akmil: Ziarah Makam Pakai Baju Taruna
Namun sayang nasib belum berpihak kepadanya.
Dia belum berkesempatan menjadi seorang taruna Akmil di tahun pertama mendaftar.
Saya memutuskan daripada nganggur, saya ambil SNMPTN di UI ambil jurusan bahasa Rusia.

Alhamdulilah saya diterima di UI," kata Azmi.
Menjadi seorang mahasiswa di universitas ternama tak membuat mimpi Azmi menjadi seorang taruna Akmil luntur.
Meski sudah kuliah, rupanya tiap tahunnya, dia masih mengikuti tes pendaftaran Akmil.
Namun dia masih juga belum beruntung.
Hingga akhirnya pada tahun 2020 lalu, saat dia sudah mau menginjak semester 7 di perkuliahannya, di kesempatan keempatnya mengikuti tes Akmil, Azmi dinyatakan lolos.
"Sejak saya kulih di UI tahun 2017, sembari saya kuliah, saya coba tes Akmil hingga akhirnya alhamdulilah tahun 2020 saya lolos Akmil," tutur dia.
Baca juga: Anak Tukang Cukur Lolos Masuk Akmil, Awalnya Kaget dengan Kehidupan Taruna: di sini Tak Bisa Santai
Sempat Disayangkan Banyak Pihak
Kendati sudah dinyatakan lolos Akmil, bukan berarti jalan Azmi untuk menjadi taruna lancar tanpa halangan.
Banyak pihak menyayangkan keputusannya kala itu.
Termasuk dari orangtuanya sendiri.

Mengingat saat itu Azmi sudah semester tujuh dan tinggal satu semester lagi untuk menyusun skripsi dan menjadi seorang sarjana di Universitas Indonesia.
"Sempat bilang gausah, lanjutin aja kuliahnya udah mau lulus.
Saya kan diskusi dulu sama orangtua tentang masa depan saya, alhamdulilah saya bisa yakinkan orangtua saya agar saya daftar Akmil," kata Azmi.
Kala itu, sebelum pengumuman kelulusan, Azmi memang berjanji itu adalah terakhir kalinya dia mendaftar Akmil.
Dan ternyata di percobaan terakhirnya itulah, Azmi berhasil mewujudkan mimpinya.
"Mungkin yang orang kira jadi sarjana di UI membanggakan, tapi orang punya piihan berbeda-beda.
Buat saya kebanggaan menjadi Akmil, disini menjadi Letda," tegasnya.
Baca juga: Tukang Cukur di Mabes AD, Tarman Bangga Anak Sukses Masuk Akmil: Sering Dibilangi Ini Oleh Komandan
Anak Tukang Cukur Lolos Masuk Akmil
Kisah inspiratif juga datang dari seorang anak tukang cukur yang berhasil lolos menjadi taruna Akademi Militer (Akmil).
Meski berlatarbelakang keluarga sederhana tak menghalami mimpi Yanwar Jumowo untuk mewujudkan mimpinya sebagai anggota TNI Angkatan Darat.
Bahkan, kini dirinya berstatus sebagai taruna Akmil yang kelak akan menjadi seorang perwira TNI AD.

Saat ini, Yanmar Jumowo berada di tingkat dua pendidikan Akmil dengan menyandang status sebagai Sersan Taruna.
Sedikit kisah perjuangan Yanwar Jumowo diposting di akun YouTube TNI AD.
Yanwar Jumowo mengaku terinspirasi ingin menjadi seorang prajurit TNI ketika dirinya diajak sang ayah melihat pameran Alat Utama Sistem Senjata di Monas.
Kala itu, dia melihat anggota TNI sebagai sosok yang gagah dan pemberani.
"Saat itu saya bilang, ayah aku ingin jadi seperti itu (TNI)," tutur Yanwa Jumowo seperti TribunJakarta.com lansir dari Youtube TNI AD, Sabtu (14/8/2021).
"Kemudian saya menuju ke tentara yang sedang menaiki tank," bebernya.
Baca juga: Sudah Jadi Anak Buah Jenderal Andika, Tentara Ini Tak Malu Bantu Bapaknya Jualan Bakso
Ayah Yanmar Jumowo, Tarman, hanyalah tukang cukur bertahun-tahun di Markas Besar TNI Angkatan Darat.
Selama itu tak sekalipun mimpi anaknya kelak bisa menjadi anggota TNI, apalagi masuk Akmil.
Tarman mengaku kaget ketika sang anak mengatakan mau menjadi anggota TNI.
"Pas dia mau jadi tentara, saya juga kaget. Soalnya dari kecil dia enggak pernah bilang cita-cita," ujar Tarman.

Kala itu, Tarman menanyakan kembali keseriusan anak pertamanya dari dua bersaudara itu.
Nyatanya, Yanwar Jumowo sudah memantapkan diri ingin berkarier di TNI.
Hal itu membuat Tarman menggembleng sendiri sang anak demi bisa mewujudkan impiannya.
"Ya sudah, saya suruh lari. Kebetulan saya hobi lari," ujar Tarman.
Saat duduk di bangku SMA, hampir setiap akhir pekan Yanwar Jumowo digembleng latihan fisik oleh sang ayah.
Itu semua demi mewujudkan keinginan Yanwar Jumowo menjadi anggota TNI. Lebih banyaknya ia berlatih berlari dan sesekali renang.
Baca juga: Dinas di Mabes AD, Serda Dodi Saban Pulang Bantu Ayah Jualan Bakso: Ngapain Malu?
Beruntungnya, segala upaya dan kerja keras Yanwar Jumowo membuahkan hasil.
Di kesempatan pertamanya mendaftar taruna Akmil, Yanwar Jumowo dinyatakan lolos.