Sisi Lain Metropolitan
Berteman Matahari dan Angin, Irfan & Vian Kais Rezeki di Ketinggian Ratusan Meter Langit Jakarta
Saat bekerja, mereka harus menaati standar operasional prosedur kerja agar terhindar dari musibah yang tidak diinginkan.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Perkenalkan dua pemuda bernama Irfan (24) dan Vian (25). Pekerjaan kedua pemuda tersebut andil di balik berkilaunya kaca ratusan gedung pencakar langit di Jakarta.
Yah, kedua anak muda itu berusaha mencari rezeki sebagai pembersih kaca gedung pencakar langit.
Mengelap kaca gedung lebih 29 lantai atau setinggi 120 meter menjadi makanan sehari-sehari mereka.
Bukan pekerjaan mudah meski keduanya melengkapi diri dengan sejumlah peralatan keselamatan. Sebab, kecelakaan kerja karena faktor manusia hingga alam membayangi mereka.
Namun, dua anak muda ini tak gentar menantang maut.
Baca juga: Kepala SMKN 5 Tangerang Punya Harta Warisan Rp 1,6 Triliun, Terbongkar Profesi Mendiang Mertuanya
Saat awak TribunJakarta.com datang Jumat siang, Irfan dan Vian tengah sibuk membersihkan kaca gedung perkantoran dan Apartemen L'Avenue di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Saat itu, sinar matahari sangat terik. Namun, keduanya tetap tenang bergelayutan dengan beberapa utas tali di sisi gedung tinggi itu.
Tangan mereka dengan cekatan mengelap kaca gedung tersebut
Baca juga: Suka Duka Pencari Paku: Tahan Haus dan Lapar Hingga Dapatkan Emas Seharga Jutaan Rupiah
Di sela mereka mengelap kaca, angin berhembus menerpa badan mereka.
Mereka berdua tak khawatir meski melakoni pekerjaan di atas ketinggian ratusan meter.
Irfan dan Vian terlebih dahulu mengenakan alat pelindung diri untuk keamanan dan keselamatan kerja.
Bak Spiderman
Mereka dilengkapi dengan body harness atau sabuk pengaman, helm serta tali karmantel.
Dengan alat itu, mereka layaknya "spiderman" yang lihai hinggap di gedung-gedung.
Baca juga: Suka Duka Iyan, Pemilik Layar Tancap yang Masih Bertahan hingga Sekarang: Layar Roboh saat Hujan
Untuk membersihkan kaca gedung, mereka membawa tongkat lap dan kotak plastik berisi air campuran cairan pembersih kaca atau glass cleaner.
Irfan dan Vian bekerja sebagai pekerja akses tali atau rope access di bawah PT Palmarum, perusahaan jasa kebersihan kaca gedung.
Sebelum benar-benar bertugas sebagai pembersih kaca, mereka di-training sekitar tiga bulan.
Mulai dari kaca perkantoran, hotel dan apartemen pernah dibersihkan Irfan dan Vian.
Kerja di ketinggian semacam ini juga ada tantangannya.
Risiko Kulit Menghitam
Sengatan terik matahari, hempasan angin hingga guyuran hujan kerap dirasakan dua anak muda ini.
"Kalau cuacanya panas banget, kita kepanasan. Kalau adem ya adem tapi seringnya kepanasan," ujar Irfan kepada TribunJakarta.com seusai mengelap kaca gedung pada Jumat (24/9/2021).
Apalagi, kalau mereka kerja saat siang bolong. Tak hanya peluh yang bercucuran. Kulit pun menghitam.
"Kalau kerja di jam 12-an itu angin sama panas. Lumayan bikin gosong," katanya lalu tertawa.
Baca juga: Dari Kampung di Pusat Ibukota Ini, 400 Pedagang Starling Berkompetisi Mengais Rezeki Mulai Ashar
Vian juga senada dengan Irfan. Ia pernah membersihkan kaca di apartemen di kawasan Jakarta Utara, yang lokasinya berdekatan dengan pantai.
"Posisi pinggir laut, panas banget. Bikin item juga di sana pak," tambahnya.
Di kala hujan, mereka tak boleh bekerja. Sebab, terkadang tali yang basah membuat pekerja susah untuk turun.
Baca juga: Potret Gemerlap JPO Tapal Kuda Lenteng Agung di Malam Hari, Warga Antusias Berfoto
Belum lagi, bila tiba-tiba disertai petir yang bisa saja menyambar mereka.
Saat bekerja, mereka harus menaati standar operasional prosedur kerja agar terhindar dari musibah yang tidak diinginkan.
Saat cuaca mendung, sebaiknya langsung turun dan tidak meneruskan tugas.
Selain itu tak jarang lap untuk membersihkan kaca terjatuh dari atas ketinggian.
Beruntung, lap itu belum pernah mengenai kepala orang.
Baca juga: Dua Pekan Ditutup Insiden Lift Jatuh Atap Ambruk, Margo City Mall Beroperasi Besok
Dalam seminggu, mereka bekerja di atas ketinggian selama enam hari.
Irfan dan Vian bertaruh nyawa mengelap kaca dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.
Namun, selama pandemi, proses pembersihan kaca gedung lebih lama ketimbang biasanya.
Baca juga: Unggah Foto Curahan Hati Korban PHK, Denny Sirregar: Yang Kayak Gini Akan Semakin Banyak di Ibukota
Supervisor Pt Palmarum, Oldi, mengatakan pihak kantor melakukan pengurangan pembersih kaca dari empat orang menjadi dua orang.
Penyelesaiannya pun jadi lebih panjang dari satu bulan menjadi dua bulan.
Pandemi juga berdampak kepada permintaan pembersihan kaca gedung.
Beberapa permintaan dari gedung terpaksa ditunda. Ia berdoa pandemi hilang dan semuanya kembali normal.
"Agar semua pekerja bisa kembali kerja normal tanpa dirolling yang berpengaruh terhadap gaji kita," ucap Oldi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/gedung-lavenu-di-pancoran-jakarta-selatan-pada-jumat-2492021.jpg)