Formula E

Gagal Gelar Paripurna Usulan Interpelasi Anies, PDIP Keluarkan Ancaman Coret Anggaran Formula E

Nantinya para anggota Fraksi PDIP di empat komisi DPRD DKI Jakarta akan dikerahkan untuk menolak alokasi anggaran Formula E

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Manado
Ajang Formula E dijadwalkan digelar di Jakarta pada 2022 - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Tidak hadirnya tujuh fraksi membuat Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta pengajuan hak interperlasi Gubernur Anies Baswedan terkait kebijakan penyelenggaraan Formula E yang digagas Fraksi PDIP dan PSI, gagal dilaksanakan hari ini.

Tak kehilangan akal, Fraksi PDIP mengeluarkan ancaman penncoretan alokasi anggaran Formula E yang ditaksir lebih Rp 1,2 triliun bakal dicoret dalam pembahasan anggaran DPRD dan Pemrpov DKI Jakarta. 

"Nih sinyal, sinyal yang kuat dari anggota Fraksi PDI Perjuangan ketika pembahasan APBD perubahan beberapa hari kedepan dan APBD 2022," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono di DRPD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/9/2021).

"Nih sinyal belum resmi sikap fraksi tapi tuh sinyal, alokasi untuk Formula E diperintahkan untuk dicoret. Diperintahkan seperti itu ini sinyal kuat, sinyal kuat yang tentunya ada sinyal seperti itu di paripurna interpelasi," tandasnya.

Baca juga: 7 Fraksi Mangkir Rapat, Paripurna Interpelasi Formula E Resmi Ditunda

Ia memastikan, terkait pencoretan alokasi anggaran untuk Formula E ini berlaku secara keseluruhan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Nantinya para anggota Fraksi PDIP di empat komisi DPRD DKI Jakarta akan dikerahkan untuk menolak alokasi anggaran Formula E yang diusulkan Pemprov DKI Jakarta pimpinan Anies Baswedan.

"Jadi teman-teman semua, semua komisi di lima komisi hanya satu komisi yang tidak dilekatkan alokasi anggaran Formula E, hanya satu komisi, yaitu Komisi C. Semuanya ada dilekatkan alokasi anggaran untuk membantu terselenggara Formula E," ungkapnya.

"Jadi pembiayaan Formula E itu tidak hanya kita dilihat di Dispora saja dan PMD Jakpro, karena di luar itu semua komisi di masukkan. Komisi A misalkan ada Satpol PP di situ, Komenko di situ, Damkar, di situ banyak. Tugas kita adalah menyisir itu ke depan agar tidak dilekatkan kegiatan atau biaya penyelenggaraan Formula E," tandasnya.

Baca juga: Saat DPRD DKI Gelar Paripurna Tentukan Nasib Interpelasi, Anies Asyik Beri Makan Kucing di Ancol

Melalui pemberitaan sebelumnya, Fraksi lainnya, yakni Fraksi PSI juga telah mempertanyakan soal biaya penyelenggaraan Formula E.

Mahalnya biaya penyelenggaraan Formula E ini menjadi sorotan Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.

Terlebih, selama ini anggaran untuk memenuhi syahwat mas Anies menggelar Formula E memang diambil dari APBD DKI.

Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo pun membandingkan biaya penyelenggaraan Formula E di Jakarta dengan kota-kota lain di dunia.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Dilaporkan ke Badan Kehormatan oleh Fraksi Penolak Interpelasi Formula E

Ia menyebut, penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada hanya menelan biaya sebesar C$151.000 atau setara Rp1,7 miliar.

"Bahkan kota Roma, Italia dibebaskan biaya commitment fee hingga penyelenggaraan 2025," kata Anggara, dalam keterangan tertulis Kamis (16/9/2021).

Politisi muda ini pun meminta Pemprov DKI dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) jeli dan mempertanyakan alasan mahalnya biaya komitmen Jakarta dibandingkan kota lain di dunia.

"Ini patut dipertanyakan, mengapa biaya commitment fee Formula E Jakarta sangat tinggi dan jelas membebani APBD Jakarta," lanjutnya.

“Lalu, mengapa Montreal hanya membayar lima persen dari biaya commitment fee yang ditagihkan Dispora," tambahnya menjelaskan.

Baca juga: Ketika DPRD Gelar Paripurna Interpelasi Formula E, Anies Pamer Rencana Bangun Taman Megah di Jaktim

2016/2017 FIA Formula E Championship in Monte-Carlo, Monaco, Saturday (13/5/2017). Sebastien Buemi (SUI), Renault e.Dams, Spark-Renault, Renault Z.E 16.
2016/2017 FIA Formula E Championship in Monte-Carlo, Monaco, Saturday (13/5/2017). Sebastien Buemi (SUI), Renault e.Dams, Spark-Renault, Renault Z.E 16. (Sam Bloxham/LAT/Formula E)

Rencana Pemprov DKI Jakarta mengelgar babalapan mobil listrik Formula E di ibukota mendapat penolakan dari Fraksi PDIP dan PSI di DPRD DKI Jakarta.

Fraksi PDIP dan PSI di DPRD lantas menggulirkan usulan hak interpelasi ditandatangani oleh 33 anggota dewan dari dua fraksi itu.

Kedua fraksi itu menilai ajang Formula E tak sepatutnya menjadi prioritas di tengah penanganan pandemi Covid-19 serta potensi kerugian negara dari ajang Formula E.

Namun, tujuh fraksi menolak hak interpelasi Formula E, yaitu Golkar, PKS, Demokrat, PAN, NasDem, Gerindra, dan PKB-PPP.

Isu semakin hangat ketika perwakilan tujuh fraksi itu memenuhi undangan makan malam Anies Baswedan di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Bantu Warga Terdampak Covid-19, Pemprov DKI Salurkan Bansos Tunai hingga Beras Premium

Dan pada Selasa (28/9/2021) hari ini, rencana Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta dengan agenda usulan pengajuan hak interpelasi untuk Anies Baswedan batal dilaksanakan lantaran tujuh fraksi menolak menghadiri rapat tersebut. 

Selain itu, perwakilan tujuh fraksi yang menolak interpelasi juga melakukan pertemuan dan konferensi pers di Restoran Tesate di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.

Mereka menyampaikan kekecewaan mereka atas dijadwalkannya rapat paripurna pembahasan interpelasi Formula E.

Geram, Prasetyo Edi Cap Penolak Interpelasi sebagai Parlemen Jalanan 

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Selasa (23/6/2020).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Selasa (23/6/2020). (Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi kecewa dengan cara komunikasi politik tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta penolak interpelasi yang dipimpin Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik.

Taufik dianggap menggawangi absennya tujuh fraksi pada Rapat Paripurna usulan iterpelasi terkait penyelenggaraan Formula E hari ini.

Baca juga: Penyelenggaraan Formula E Tak Jelas, Pengamat Sebut Pemprov DKI Potensi Rugi Rp560 M di Depan Mata

Prasetyo menyebut tujuh fraksi, PAN, PKS, Golkar, Demokrat, PKB-PAN, Gerindra dan Nasdem sebagai parlemen jalanan.

Sebab, mereka menggelar diskusi di luar ruang formal rapat, yakni di tempat makan.

Hal ini dikatakan Prasetyo setelah rapat paripurna pembahasan Interpelasi Formula E diskors lantaran hanya dihadiri 32 anggota dewan.

"Sebetulnya di sini diskusinya, jangan diskusinya di restoran lagi, di restoran lagi," ucapnya, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Tugu Sepatu di Sudirman Dibongkar, Sempat Jadi Kontroversi Hingga Sasaran Vandalisme

Politikus senior PDIP ini menyebut gaya parlemen jalanan yang dipraktikkan tujuh fraksi merupakan inisiasi Taufik.

"Saya juga bingung, sabahat saya M. Taufik (Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra) itu memberikan masukan kepada juniornya memakai parlemen jalan," ujarnya di gedung DPRD DKI.

"Di sini tempatnya, ayo kita diskusi, ayo kita berdebat. Jangan kita bermain di luar, ada waktunya, ada jadwalnya, semua harus hadir, kan semua terjadwal," tambahnya menjelaskan.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M Taufik, angkat bicara ihwal persetujuan interpelasi Anies Baswedan terkait formula E, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/9/2021).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M Taufik, angkat bicara ihwal persetujuan interpelasi Anies Baswedan terkait formula E, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/9/2021). (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

Sebagai informasi, tujuh fraksi yang sebelumnya menolak interpelasi ini menggelar konferensi pers di Restoran Tesate di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.

Mereka menyampaikan kekecewaan mereka atas dijadwalkannya rapat paripurna pembahasan interpelasi Formula E siang tadi.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi itu pun dianggap menabrak aturan dan menyebut rapat paripurna tersebut ilegal.

Tak hanya sekali, politik 'meja makan' juga sebelumnya juga dilakukan oleh ketujuh fraksi penolak interpelasi Formula.

Baca juga: Tugu Sepeda yang Dibanggakan Mas Anies Berantakan dan Berdebu, Mangkrak Ditutupi Terpal Biru

Sebelumnya, mereka sempat diundang makan malam oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN Zita Anjani yang turut hadir dalam rapat itu mengakui, Anies sempat membahas soal Formula E.

Benar, kami bahas Formula E," ucapnya saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (27/8/2021).

Dalam pertemuan itu, Zita menyebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga memberikan gambar soal untung ruginya menggelar Formula E pada Juni 2022 mendatang.

"Pak Anies kasih paparan langsung ke kami, pakai data. Jadi silaturahmi dan penjabatan data," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved