4 Tahun Gubernur Anies

4 Tahun Kepimpinan Anies Baswedan, Banjir di Jakarta Belum Beres

Sejak dilantik pada 16 Oktober 2017 lalu hingga kini Anies sudah mencetuskan setumpuk program, di antaranya terkait masalah penanganan banjir

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Istimewa
Permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu korban banjir luapan Kali Sunter, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021) 

Eki menyebut harapan warga bisa pindah dan terbebas dari banjir luapan Kali Ciliwung kian besar karena dua tahun belakangan tidak mendapat bantuan dari Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Jika Banjir Rendam Jakarta Pusat, Pemkot Akan Dirikan Sentra Vaksinasi di Posko Pengungsian

Saat banjir awal tahun 2020 mencapai ketinggian sekitar tiga meter mereka tak mendapat bantuan nasi boks, dan tenaga membersihkan lumpur sisa banjir sebagaimana tahun sebelumnya.

"Dua tahun belakangan ini benar-benar enggak ada bantuan sama sekali pas banjir. Padahal dulu setiap banjir bantuan selalu dapat, semua jenis bantuan dapat lah pokoknya," ujar Eki.

Camat Kramat Jati Rudy Syahrul mengatakan bukan hanya warga Kelurahan Cawang yang meminta pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung segera dilanjutkan.

Warga Kelurahan Balekambang dan Cililitan korban banjir luapan Kali Ciliwung hingga kini mempertanyakan kapan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melanjutkan kegiatan.

"Kalau saya datang ke Balekambang warga pada menanyakan. Saya juga sudah menyampaikan ke Dinas (SDA), tolong tahapan normalisasi di Kelurahan lain berjalan," kata Rudy, Sabtu (25/9/2021).

Menurutnya, proses pembebasan lahan proyek normalisasi Kali Ciliwung di Kelurahan Balekambang, Cililitan, dan Cawang sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu oleh Pemprov DKI Jakarta.

Tahapannya pun sudah ada yang mencapai appraisal atau menentukan nilai ganti rugi yang dibayarkan oleh Dinas SDA DKI Jakarta, tapi hingga kini belum semua warga mendapat ganti rugi.

"Di Balekambang sudah appraisal 42 bidang, yang sudah dibayar kurang lebih delapan bidang. Sisanya belum dibayar, (bidang tanah warga) lainnya belum diukur," ujarnya.

Baca juga: Tak Lagi Bisa Prediksi Lokasi Banjir, Kini 267 Kelurahan di Jakarta Punya Alat Ukur Curah Hujan

Rudy menuturkan warganya meminta agar proses pengukuran bidang tanah yang terdampak normalisasi Kali Ciliwung oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemprov DKI segera dilanjutkan.

Tapi Dinas SDA DKI Jakarta sudah menetapkan bahwa proses pembebasan lahan dari pengukuran hingga pembayaran ganti rugi pada tahun 2021 difokuskan untuk Kelurahan Cawang.

Masalah banjir luapan Kali Sunter di permukiman warga Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar juga jadi satu wilayah rawan banjir yang hingga kini belum terselesaikan.

Pada 9 Februari 2021 lalu Anies memang sempat menyambangi permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang setiap tahunnya terdampak banjir dengan ketinggian lebih dari dua meter.

Baca juga: Pemprov DKI Gerebek Lumpur di 82 Titik untuk Cegah Banjir, Tapi Tidak Dijamin

Saat itu, Anies menyatakan permukiman warga RW 04 bebas banjir berkat upaya penanganan dengan cara pengerukan dan membuat sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon.

"Tempat ini hampir setiap musim hujan selalu terendam. Nah ikhtiar yang kita lakukan adalah dengan melakukan pengerukkan Waduk Rangon dan Waduk Tiu di sisi Selatan di Jakarta Timur," kata Anies, Selasa (9/2/2021).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved