Meninggal Akibat Dinding Rumah Roboh, Jasad Ibu Terlihat Peluk Balitanya saat Dievakuasi

Ita (40) terlihat sedang memeluk anaknya yang masih berusia 1,5 tahun ketika jasadnya dievakuasi.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Insiden dinding rumah ambruk di Jalan Satu Maret, RT001/RW003, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (23/10/2021) malam, menewaskan dua orang. 

TRIBUNJAKARTA.COM -  Ita (40) terlihat sedang memeluk anaknya yang masih berusia 1,5 tahun ketika jasadnya dievakuasi.

Ita meninggal dunia bersama anaknya lantaran tertimpa reruntuhan dinding rumah yang roboh.

Peristiwa miris itu terjadi di kediaman yang ditempati Ita di Jalan Satu Maret RT 01 RW 03, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, roboh pada Sabtu (23/10/2021) malam.

Menurut keterangan saksi mata, saat kejadian, Ita sedang menyusui bayinya.

Namun tiba-tiba dinding kiri Rumah Ita itu roboh.

Tetangga korban, Nyai, menceritakan saat kejadian, Ita sedang memeluk anaknya.

Baca juga: Utamakan Kesehatan Menantu di Turki, Begini Perhatiannya Ibu Rizky Billar pada Lesti Kejora

Diduga saat kejadian, Ita sedang menyusui anaknya.

Adapun mengenai kronologi kejadian, Nyai yang sedang berada di dalam rumah tiba-tiba mendengar suara seperti ledakan.

Saat keluar rumah, Nyai melihat dinding kiri rumah Ita sudah roboh.

Dinding rumah di Jalan Satu Maret RT01 RW 03, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, roboh pada Sabtu (23/10/2021) malam.
Dinding rumah di Jalan Satu Maret RT01 RW 03, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, roboh pada Sabtu (23/10/2021) malam. (Warta Kota)

"Terus, warga berdatangan untuk menyelamatkan ibu dan anak yang tertimbun runtuhan bangunan," kata Nyai, Minggu (24/10/2021) pagi.

Nyai berujar bahwa petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) tiba di lokasi roboh sekira pukul 21.30 WIB.

Nyai melanjutkan, sebelum petugas Damkar datang ke lokasi, warga sekitar berusaha mengevakuasi korban dan anaknya.

Namun karena keterbatasan alat, maka warga sekitar kesulitan mengevakuasi korban di dalam rumah.

"Pas Pemadam Kebakaran turun tangan, barulah anaknya dulu dievakuasi karena ngutamain anak kecil dulu kan, ibunya belakangan," ujar Nyai.

Tidak lama setelah bocah tersebut, petugas Damkar mengevakuasi ibunya sambil berlari karena masih ada denyut nadi.

Baca juga: Kisah Pilu Romli di Hari Sabtu: Niat Cari Sisa Rujak, Justru Lihat Kakak Sudah Tak Bergerak

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved