Solusi Pengendalian Banjir, Pelebaran Kali Cakung Belum Dijadwalkan Pemkot Bekasi
Solusi jangka panjang pengendalian banjir di aliran Kali Cakung Bekasi belum tahu kapan bisa dikerjakan. Pemkot Bekasi belum memiliki jadwal.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Solusi jangka panjang pengendalian banjir di aliran Kali Cakung Bekasi belum tahu kapan bisa dikerjakan.
Hal ini lantaran proyek tersebut memerlukan kajian mendalam serta pembebasan lahan.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi Zainal Abidin mengatakan, pelebaran sungai merupakan solusi jangka panjang untuk pengendalian banjir.
"Belum ada (jadwal kegiatan dimulai), butuh kajian, butuh pembebasan lahan, yang mahal pembebasan lahan," kata Zainal, Minggu (7/11/2021).
Meski begitu, Pemerintah Kota Bekasi dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terus melakukan koordinasi guna melakukan upaya pengendalian banjir.
Baca juga: Pelebaran Kali Cakung Jadi Solusi Pengendalian Banjir di Perumahan Nasio Bekasi
Kegiatan yang bisa dilakukan saat ini yaitu, melakulan penanganan pada tanggul Kali Cakung yang membentang di kawasan perumahan.
"Langkah yang paling cepet seperti penanggulan darurat yang sudah dilakukan oleh Balai (BBWSCC), kemudian turunkan tim pematusan untuk pembersihan yang bisa dilakukan secara manual," jelasnya.
Baca juga: Daftar 21 RT di Jakarta Dikepung Banjir Imbas Hujan Deras, Ketinggian Capai 150 Cm
Selain itu, penyediaan pompa air untuk penanganan banjir juga dilakukan, jika limpasan Kali Cakung mulai meluap.
"Penyediaan pompa mobile untuk membantu apabila ada limpasan," jelas dia.

Proyek pembuatan polder air juga masuk dalam agenda pengendalian banjir Kali Cakung, melalui infrastruktur tersebut, debit air dapat dikendalikan agar pemukiman warga tidak terendam.
"Harus ada penambahan polder di wilayah hulu supaya bisa menangkap run off dari wilayah hulu," jelasnya.
Baca juga: Pakai Uang Swadaya Warga, Tanggul Jebol di Perumahan Nasio Bekasi Baru Dipugar Sebulan Lalu
Aliran Kali Cakung membentang sepanjang kurang lebih 29 kilometer, hulunya berada di wilayah Jatisampurna sedangkan hilirnya mengalir hingga ke Banjir Kanal Timur (BKT) Jakarta.
Di sepanjang aliran Kali Cakung, berdiri pemukiman warga seperti Perumahan Bumi Nasio Indah, Graha Indah, Duta Kranji hingga Harapan Baru.

Perumahan Bumi Nasio Indah merupakan yang paling sering terdampak banjir akibat luapan Kali Cakung.
Terbaru, banjir melanda perumahan tersebut pada Minggu (31/10/2021) lalu.
Debit air meningkat akibat hujan deras yang melanda Kota Bekasi mengakibatkan air kali meluap hingga merusak tanggul.
Tanggul Jebol di Perumahan Nasio Bekasi Baru Dipugar Sebulan Lalu

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau tanggul jebol dan susur sungai permasalahan banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah Kali Cakung, Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (4/11/2021). (Yusuf Bachtiar/ Tribun Jakarta)
Tanggul jebol di Perumahan Bumi Nasio Indah, Jalan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi baru dipugar sekitar sebulan lalu.
Hal ini disampaikan waga bernama Yani, dia mengatakan, tanggul Kali Cakung di perumahannya baru saja rampung ditinggikan.
Warga, lanjut dia, melakukan swadaya mengumpulkan dana untuk proyek peninggian tanggul menjelang musim hujan.
"Ini baru perbaikan, baru sebulan, jadi kita ngumpulin uang swadaya ya kita bikin nih peninggian tanggul," kata Yani, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Siaga Banjir 3 Wilayah DKI, Dapur Umum Segera Didirikan di Titik Banjir Terparah di Jaktim
Menurut dia, tanggul Kali Cakung di Perumahan Bumi Nasio Indah direncanakan bakal dipugar oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR.
Hanya saja, kegiatan yang dilakukan pemerintah perlu menunggu waktu sehingga warga mengambil tindak swadaya untuk peninggian tanggul sementara.
Sayangnya, tanggul yang baru ditinggikan tersebut jebol pada, Senin (1/11/2021) kemarin.
Saat itu, intensitas hujan turun cukup lebat membuat debit air meningkat.
"Ini terangkat (tanggulnya) akhirnya kedorong jebol," ucapnya.
Banjir mengakibatkan pemukiman warga terendam setinggi kurang lebih 1,2 meter, air mulai berangsur surut pada Selasa (2/11/2021) sore.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi Zainal Abidin memastikan, pihaknya telah melakukan penanganan yang sifatnya sementara di titik tanggul jebol.
"Sudah ada penanganan dari Balai BBWSCC, sementara dengan sand bag (tanggul sementara terbuat dari karung pasir) dan tim pematusan dari BMSDA," jelas dia.
Warga Bumi Nasio Indah Bekasi Dihantui Banjir Tiap Hujan
Tanggul di Perumahan Bumi Nasio Indah, Jalan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi jebol setelah debit air Kali Cakung meningkat.
Hal tersebut imbas hujan lebat di kawasan tersebut.
Pemukiman warga di perumahan tersebut terendam banjir sejak Senin (1/11/2021) kemarin dan baru surut pada Selasa (2/11/2021).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Enung Nurcholis mengatakan, hujan deras melanda pada Senin siang pukul 12.00 hingga 14.00 WIB.
Perumahan Bumi Nasio Indah yang berada di bantaran kali Cakung tersebut terkena imbas luapan akibat tanggul rebah.
"Informasi yang di lapangan semalam itu, kurang lebih 20 meter panjangnya dan diameter tanggulnya rebah gitu," kata Enung.
Baca juga: Waspada, Ada 23 Titik Rawan Bencana di Kota Depok: Dari Banjir hingga Tanah Longsor
Pihaknya lanjut dia, langsung melakukan penanganan dengan cara mengevakuasi sejumlah warga yang hendak mengungsi.
Ketinggian air pada senin malam kata dia, mencapai 1,2 meter. Situasi banjir saat ini mulai berangsur surut sejak dini hari hingga memasuki selasa sore.
"Kita koordinasikan dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, supaya tanggul yang jebol itu ditindakanlanjuti atau di perbaiki, sementara menggunakan karung dulu," paparnya.
Pemkot Bekasi Akui Sempat Minta Dana ke DKI untuk Penanganan Banjir
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui pihaknya memang sempat bersurat ke DKI Jakarta terkait bantuan dana penanganan banjir.
Pepen sapaan akrabnya, mengatakan, isu yang disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta soal Bekasi meminta dana bantuan penanganan banjir berdasarkan surat resmi yang diajukan pihaknya.
"Jadi gini, sebenarnya surat itu surat lama. Yang kemarin oleh pak Ketua DPRD Provinsi DKI (dipublikasikan)," kata Pepen, Jumat (5/11/2021).
Dia mengatakan, surat berisi permintaan bantuan dana penanganan banjir merupakan bentuk kegiatan kemitraan yang selama ini sudah berjalan.
Diketahui, DKI Jakarta bersama daerah satelit seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi memiliki kerja sama kemitraan.
"Sebenarnya kemitraan yang dibangun antara Kota dengan Provinsi DKI itu banyak hal. Nah, persoalan banjir kan bukan hanya persoalan DKI saja, persoalan kita juga," paparnya.
Kendati kondisi ekonomi sedang tidak baik akibat diterpa pandemi, kemitraan yang selama ini sudah berjalan memang sedikit tersendat.
Surat permintaan penanganan banjir yang dikirim Kota Bekasi ke DKI Jakarta sudah diajukan sebelum pandemi Covid-19 menerjang.
"Tapikan DKI pun juga sedang susah, sama kondisi APBD DKI kan juga tergerus pada persoalan recofusing pandemi," jelas dia.
Permintaan dana kemitraan untuk penanganan banjir dilakukan untuk normalisasi Kali Sunter, lokasinya beririsan dengan DKI Jakarta sehingga masing-masing wilayah sama-sama memiliki dampak.
"Karena kita kan Kali Sunter langsung ke DKI, selain itu ada lagi yang aliran kali di Bekasi memiliki hulu di BKT (Banjir Kanal Timur)," jelasnya.