Sisi Lain Metropolitan
Sepenggal Kisah di Balik Ereveld Menteng Pulo, Makam Kehormatan Belanda untuk Korban Perang Dunia II
Kesan rapih muncul begitu kali pertama memijakkan kaki di depan gerbang Taman Makam Kehormatan Belanda Ereveld Menteng Pulo.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Keberadaan Indonesia di masa kini, tak lepas dari perjalanan sejarah panjang yang terjadi di masa lampau.
Jika ditelusuri lebih jauh, terdapat banyak peninggalan-peninggalan bersejarah ataupun lokasi yang menyimpan banyak cerita tentang masa lalu.
Di antaranya, Ereveld Menteng Pulo yang berada di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.
Ereveld Menteng Pulo merupakan makam kehormatan Belanda yang diperuntukan bagi korban Perang Dunia II (PD II).
Tercatat, ada lebih dari 4000 korban PD II yang dimakamkan di Ereveld Menteng Pulo.
Baca juga: Dibuat Tahun 1707, Sumur Tertua Peninggalan Belanda Ada di Museum Sejarah Jakarta
Mereka merupakan korban yang gugur dalam pertempuran melawan tentara Jepang tahun 1941 hingga 1945 dan selama masa revolusi setelah PD II tahun 1945-1949.
Sebenarnya, dahulu para korban perang tersebut dimakamkan di 22 ereveld yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia dan dibangun antara tahun 1946-1950 oleh Dinas Pemakaman Tentara milik Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Mulai dari warga sipil, hingga militer.
Namun, atas permohonan Pemerintah Indonesia setelah penyerahan kedaulatan di tahun 60-an, ke 22 ereveld dikumpulkan di Pulau Jawa saja.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Stasiun Jakarta Kota, Peninggalan Pemerintahan Hindia Belanda
Ereveld Menteng Pulo, adalah satu dari tujuh Makam Kehormatan Belanda yang ada di Pulau Jawa, dan dikelola oleh Oorlogsgraven Stichting atau Yayasan Makam Kehormatan Belanda.
Korban yang dimakamkan di sini, merupakan orang-orang Belanda dan Indonesia.
Baca juga: Jumlah Keris yang Dijamas di Museum Pusaka TMII Tahun Ini Berkurang
Ada laki-laki, wanita, bahkan sampai anak-anak yang wafat di kamp tahanan Jepang, dan para Militer Belanda yang gugur pada masa revolusi.
"Yang dimakamkan di sini, sebagian besarnya adalah warga sipil. Mereka semua adalah korban, ketika saat terjadinya perang dunia kedua," kata Supervisor dari Ereveld Menteng Pulo, Wulan, ditemui pada Jumat (19/11/2021).
Terdapat sebuah patung di area Ereveld yang menggambarkan kondisi anak-anak pada masa itu.
Dimana saat itu, anak-anak banyak menjadi korban kelaparan hingga meninggal dunia.