Ular yang Tewaskan Satpam di Tangsel Bikin Geger Warga Depok, Bocah Kaget Saat Pergoki di Garasi

Seekor ular weling berukuran panjang 1,5 meter ditemukan sejumlah anak-anak di garasi rumah warga, Sawangan Baru RT 003/001, Kota Depok, Jawa Barat

Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Layar tangkap ular weling yang muncul dan menggegerkan warga Sawangan, Kota Depok. 

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Seekor ular weling berukuran panjang 1,5 meter ditemukan sejumlah anak-anak di garasi rumah warga, Sawangan Baru RT 003/001, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (12/2/2022) malam.

Seorang saksi, Rama, mengatakan, ular weling tersebut masuk ke rumah warga saat hujan melanda wilayah tersebut.

“Saat itu memang sedang hujan lebat dan berangin, nah saat itu ular masuk ke garasi rumah orang dan pemilik rumah pun bergegas mencoba menangkap," kata Rama pada TribunJakarta, Jumat (14/1/2022).

"Karena posisi ular itu sepertinya habis makan jadi pergerakannya sedikit lambat, yang mengeksekusi adalah bapak Kasni pemilik rumah tersebut,” tambahnya.

“Dipukul lah ular tersebut, karena cukup besar dan berbisa kami pun harus ekstra hati-hati. Ini katanya beracun dan apalagi sudah ada korban di daerah Gading Serpong,” katanya lagi.

Rama berujar, sejatinya bukan hal baru kemunculan ular di lingkungan rumahnya.

Baca juga: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Viral Twitter Pemkot Depok Retweet Ajakan Mencari Penembak Laskar

Namun demikian, untuk ular berjenis weling ini baru kali pertama dan ukurannya yang cukup besar pun cukup menggegerkan hingga menjadi tontonan warga.

“Biasanya daerah ini paling hanya ada ular sanca, ular ijo, ataupun ular tanah. Tapi baru ini kami lihat ada ular weling. Kemungkinan ada biangnya atau pun ada anaknya,” katanya.

Baca juga: Detik Mencekam Gempa di Banten, Pria Ini Bopong Sang Istri Keluar dari RS: Selang Infus Masih Nempel

Satpam jadi korban keganasan ular weling

Dikutip dari Kompas.com, seorang sekuriti perumahan Cluster Michelia, Gading Serpong, Tangerang, bernama Iskandar (45) menjadi korban keganasan ular weling.

Iskandar sempat memainkan ular berbisa jenis weling setelah berhasil ditangkapnya.

Komandan Sekuriti perumahan, Musliman mengatakan, sesaat mendapatkan gigitan ular, korban masih terlihat bugar dan masih bermain dengan ular.

Bahkan, korban masih sempat bermain dengan ular bersama teman jaganya, Jaelani.

"Setelah telunjuk kirinya kena itu masih terlihat biasa. Pada bagian yang digigit juga tidak luka seperti luka serius dan memar. Jadi biasa aja," kata Musliman saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Bahas Ruang Ketiga, Anies Ungkap Fasilitas Warga DKI yang Suguhkan Interaksi Setara

Namun selang 30 menit, tepatnya pukul 19.30 WIB, korban langsung mengalami lemas. Saat itu korban langsung dibawa warga ke rumah sakit.

Korban awalnya dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida, kemudian dirujuk karena peralatan yang kurang memadai.

Korban kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Tangerang.

"Sebelum meninggal itu korban sempat ditangani dirumah sakit," sambung Musliman.

Pukul 04.30 WIB, korban menghembuskan nafas terakhir yang diduga racun sudah tersebar ke seluruh tubuh.

Bahaya gigitan ular weling

Simak bahaya yang disebabkan oleh gigitan ular weling.

Ular weling merupakan spesies Bungarus Candidus yang sering disebut sebagai ular belang yang sangat berbisa.

Dilansir dari laman thailandsnakes.com, Jumat (24/1/2020) ular ini memiliki panjang tubuh mencapai 1,6 meter dan ekor yang runcing, tidak tumpul.

Baca juga: Omicron Mengancam, Bagaimana Nasib PTM di Sekolah Jakarta? Ini Kata Dinas Pendidikan

Pada bagian kepala atas hingga leher atas (tengkuk) berwarna hitam, sedangkan bagian bawahnya berwarna putih.

Tubuh ular ini pada bagian atas berwarna belang-belang hitam dan putih hingga ekor.

Semakin ke ekor, belang-belang hitamnya semakin sempit, sedangkan bagian bawah tubuhnya berwarna putih.

Selain varian belang hitam-putih polos, terdapat varian weling yang berwarna belang hitam-putih, yang memiliki noda-noda hitam pada belang putihnya, serta ada juga varian yang cenderung berwarna kehitaman.

Dikutip dari wikipedia, Jumat (24/1/2020) Ular Weling ini tersebar di Asia Tenggara.

Sebaran geografisnya meliputi Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi).

Ular ini hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter dpl dan mereka lebih suka dengan air, sawah, dan bendungan.

Ular Weling aktif di malam hari dan tidak menyukai sinar matahari.

Makanan utamanya adalah ular jenis lain yang berukuran lebih kecil darinya, kadal, tikus, katak, dan beberapa hewan kecil lainnya.

Jika merasa terganggu atau terancam, ular weling ini akan menyembunyikan kepalanya di bawah gulungan badannya.

Ular Weling adalah ular berbisa yang sangat mematikan dan lebih kuat LD-50 daripada Naja kaouthia (kobra).

Bisa ular weling bersifat neurotoksik dan menyerang sistem saraf hingga menyebabkan kematian pada manusia.

Kematian otak, mati lemas karena kelumpuhan otot dan saraf yang diperlukan untuk fungsi-fungsi penting seperti diafragma, atau jantung, sering menjadi penyebab kematian.

Gejala yang timbul pada korban gigitan, salah satunya adalah kesulitan bernapas.

Tingkat kematian (Untreated Mortality Rate) akibat gigitan weling pada manusia sebesar 60% hingga 70%.

Ular weling atau Bungarus candidus
Ular weling atau Bungarus candidus (WIKIMEDIA COMMONS)

Cara untuk Menghindari Gigitan Ular Berbisa, dikutip dari heraldonline.com:

1. Jangan pernah meletakkan tangan, lengan, kaki Anda di tempat yang tidak bisa melihatnya saat berada di luar ruangan.

2. Ular berbisa umumnya tidak menyerang ketika didekati atau bahkan diinjak.

Mereka akan melakukan penyerangan jika Anda mengambilnya, baik secara sengaja atau tidak sengaja.

3. Selalu gunakan sepatu tertutup dan celana panjang saat berjalan melintasi hutan atau tempat-tempat di mana Anda tidak akan memiliki pandangan yang jelas ke mana Anda melangkah.

4. Berjalanlah di sekitar batang kayu, dan jangan menoba untuk melangkahi mereka.

5. Gunakan senter agar kamu bisa melihat jalan saat malam hari di area di mana ular berbisa berada.

(TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved