Formula E

Semprot Ketua Fraksi PAN yang Bela Anies, Ketua DPRD: Bikin Trek Formula E Enggak Boleh Sembarangan

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyemprot Ketua Fraksi PAN Bambang Kusumanto yang membela Gubernur Anies Baswedan soal gelaran Formula E.

TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat diwawancarai oleh awak media di Gedung DPRD DKI, Selasa (2/11/2021). Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyemprot Ketua Fraksi PAN Bambang Kusumanto yang membela Gubernur Anies Baswedan soal penyelenggaraan Formula E. 

Pernyataan itu pun terus dicecar oleh Komisi B DPRD. Di mana anggota Komisi B DPRD Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menanyakan kelanjutan sponsorship yang disebutkan.

Pasalnya, dana untuk Formula E memang digadang-gadang dari sponsor dan tak memakai APBD DKI 2022.

"Itu pertanyaan saya td siapa sponsorship dan partnership nya?. Apa konsesi yang kalian kasih buat mereka? Karena ga ada sinterklas di dunia ini," tanya Gilbert.

Sayangnya, Gunung justru mengaku bahwa dana sponsor belum masuk.

Hal ini lantaran belum ada hitam diatas putih mengenai perjanjian dengan pihak sponsor.

Simpelnya, kata Gunung, sponsorship belum dibuka secara resmi.

"Jadi sponsorship belum secara resmi kita open, tapi secara verbal secara pendekatan networking yang berminat walaupun belum bisa kita declare (umumkan) disini, karena belum hitam di atas putih," ungkapnya.

Talangi Pembuatan Trek Formula E

Dicecar Komisi B DPRD DKI, jawaban BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait dana penyelenggaraan Formula E berubah-ubah.

Diketahui, Komisi B DPRD DKI menggelar rapat dengan Jakpro sejak pukul 10.00 WIB.

Disela rapat, anggota Komisi B DPRD meminta kejelasan terkait ajang balap Formula E. Terutama menyoal anggaran untuk pembangunan trek Formula E.

Mulanya, Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro sekaligus Managing Director Formula E, Gunung Kartiko mengatakan pembangunan untuk Formula E menghabiskan dana Rp150 miliar.

Di mana Rp70 miliarnya telah digunakan untuk pembelian kebutuhan alat konstruksi pembangunan trek pada tahun 2019 lalu.

Sayangnya, sisa dana tersebut belum didapatkan lantaran dana dari pihak sponsor belum masuk.

"Jadi sponsorship belum secara resmi kita open, tapi secara verbal secara pendekatan networking yang berminat walaupun belum bisa kita declare (umumkan) disini, karena belum hitam di atas putih," ungkapnya di Gedung DPRD DKI, Senin (24/1/2022).

Sontak hal ini pun menimbulkan tanda tanya besar diantara anggota Komisi B DPRD DKI.

Anggota Komisi B DPRD DKI Manuara Siahaan langsung menanyakan kelanjutan pembangunan sirkuit atau trek Formula E, mengingat waktu yang tersisa hanya 130 hari lagi.

"Pak kita ini bagian dari pemerintah gak ingin bapak gagal. Tadi bapak sampaikan, saya bertanya, uangnya udah masuk belum? bapak (Gunung) bilang belum. Minggu depan bapak tetapkan pemenang pelaksanaan konstruksi trek, tapi uangnya belum tersedia," tanyanya.

"Saya tanya sekali lagi bapak jangan salah jawab. Tidak boleh tanda tangan kontrak perjanjian kalau uangnya tidak tersedia pak. Tolong luruskan," lanjutnya.

Gunung menjawab untuk sementara pihak Jakpro menggunakan dana 'talangan' yang bersumber dari dana korporasi perusahaan mereka.

Dana tersebut diakui berjumlah Rp50 miliar dan ada dalam bentuk tunai.

"Jadi dana korporasi ada secara cash," ucapnya.

Sebagai pembuktian, Manuaran pun berencana bakal mengecek kebenaran ini.

"Jadi saya pastikan uang sekitar Rp 50 miliar untuk bangun trek ada? Available ya? Besok kita cek uangnya itu," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved