Trading Mata Uang Digital Makan Korban, Mahasiswa di Tasikmalaya Akhiri Hidup Usai Rugi Ratusan Juta

Pada Minggu (6/2/2022), trading mata uang digital benar-benar makan korban. Seorang pemuda ditemukan meninggal tak wajar di rumah kontrakannya.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJABAR
Petugas Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota saat melakukan identifikasi di kamar rumah kontrakan korban CM di Cibeureum, Tasikmalaya, Senin (7/2) dini hari. (dokumentasi Polres Tasikmalaya Kota) 

Salah satunya adalah pria dalam unggahan video pada akun TikTok @annaente0, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Indra Kenz dan Doni Salmanan yang diduga sebagai afiliator.

Pria tersebut mengungkapkan jika Indra Kenz, Doni Salmanan dan semua afiliator binary option harus diproses secara hukum.

"Indra Kenz, Doni Salmanan dan semua afiliator binary option, kalian harus diproses secara hukum, karena kalian telah menjerumuskan banyak orang, kalian telah menipu banyak orang," ucap pria tersebut dalam video yang diunggah Minggu, 23 Januari 2022.

Pria tersebut juga menyebutkan jika Indra Kenz dan Doni Salmanan adalah seorang afiliator bukan seorang trader.

Pria itu menyebut jika Indra Kenz juga Doni Salmanan sebagai penipu dan sudah banyak menelan banyak korban bahkan hingga miliaran karena lose dalam trader. Bahkan sampai ada yang bunuh diri karena mengorbankan seluruh hartanya hingga habis.

Ia juga mengaku jika dirinya adalah salah satu korban dan sudah menghabiskan hingga Rp 540 juta karena kalah dalam dunia trading.

"Kalian (Indra Kenz dan Doni Salmanan) harus bertanggung jawab atas kejadian ini, aku sendiri korban dari kalian, sebesar 540 juta," pungkasnya.

Belum diketahui siapa pria tersebut, namun video itu telah ditonton sebanyak 4,9 juta kali di TikTok, banyak komentar beragam dari netizen.***

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved