Lagi, Warga Positif Covid-19 Tanpa Tes, Kali Ini Jam 3 Pagi Jantung Jamaludin Hampir Copot 

Notifikasi itu ditandai dengan berubahnya warna status dirinya di Aplikasi PenduliLindungi dari sebelumnya berwarna hijau, kini menjadi warna hitam

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas medis memperlihatkan sampel cairan yang diambil dari hidung salah seorang warga yang baru selesai menjalani tes swab antigen di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Rabu (9/2/2022) pukul 03.00 WIB, jantung Jamaludin seperti hampir mau copot begitu menerima pesan singkat dan dinyatakan positif Covid-19 melalui notifikasi Aplikasi PeduliLindungi. 

Denyut jantungnya Berdetak kencang lantaran dirinya dinyatakan positif Covid-19 tanpa merasa pernah menjalani tes swab PCR di mana pun.

Notifikasi itu ditandai dengan berubahnya warna status dirinya di Aplikasi PenduliLindungi dari sebelumnya berwarna hijau, kini menjadi warna hitam yang mengartikan dirinya terpapar Covid-19.

Dalam notifikasi itu juga disebutkan bahwa keterangan tes PCR itu dari Rumah Sakit (RS)  Brawijaya Depok.

Jamaludin pun segera mengubungi call center layanan PeduliLindungi di 119.

Baca juga: Viral Video Wanita Belum Tes Tapi Hasilnya Positif Covid-19, Polisi Gerak Cepat Dalami Kasus

Dari sambungan telepon, Jamaludin menerima jawaban bahwa Aplikasi PeduliLindungi hanya menerima info data dari laboratorium rumah sakit yang bersangkutan.

Singkatnya, mereka hanya berhak melakukan input data dan tak punya akses untuk mengubah data.

"Jadi, yang bisa melakukan perubahan itu dari pihak RS Brawijaya Depok," kata Jamaludin saat dihubungi pada Jumat (11/2/2022), siang.

Berikut cara download sertifikat vaksinasi Covid-19 di pedulilindungi.id.
Berikut cara download sertifikat vaksinasi Covid-19 di pedulilindungi.id. (Kompas.com/Reza Wahyudi)

Lelaki berusia 37 tahun ini menambahkan, dirinya segera menghubungi call center RS Brawijaya. Namun, sambungan telepon tak kunjung dibalas. "Nada sambungan aktif tapi gak ada yang angkat," sambungnya.

Tak habis akal, Jamaludin menghubungi call center IGD RS Brawijaya Depok. Ia berharap, pihak IGD bisa menyampaikan keluhannya kepada pihak laboratorium.

Sambungan telepon pun terhubung dan pihak IGD RS Brawijaya bersedia menyampaikan keluhan tersebut.

 
"Kemudian paginya saya dihubungi kalau misalkan datanya nggak bisa diubah dari mereka (RS Brawijaya)," jelas Jamaludin.

Mendengar hal tersebut, Jamaludin memutuskan untuk mendatangi RS Brawijaya Depok sekira pukul 09.00 WIB.

Baca juga: WNA India Palsukan Paspor, Surat Vaksin, Hingga Hasil PCR Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta

Mendengar hal tersebut, Jamaludin memutuskan untuk mendatangi RS Brawijaya Depok sekira pukul 09.00 WIB.

Di sana, ia bertemu Supervisor on duty RS Brawijaya Depok, Wahyuana Kumala.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved