Kampung Boncos Masih Jadi Sarang Narkoba, Warga Berharap Sekali Kapolda Metro Lakukan Ini
Salah satu dasar permasalahan yang bisa diselesaikan pada Kampung Boncos ialah masalah ekonomi.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat Kampung Boncos, Azwar Laware, yang ingin mengubah citra kampung narkoba menjadi lebih baik.
Pria yang sudah menetap di Kampung Boncos sejak tahun 1983 itu memberikan sejumlah saran untuk Fadil.
Kata Azwar, sejumlah LSM dan program pemerintah sudah sempat keluar masuk pada kampung tersebut.
Baca juga: Sialnya Nasib Pemain Tarkam Ini, Usai Beli Sabu di Kampung Boncos Digerebek Polisi: Bandarnya Kabur
Namun, tidak ada satupun yang benar-benar setia sampai akhirnya budaya gelap Kampung Boncos berubah.
Biasanya, program itu hanya lewat lalu pergi saat pelatihan selesai.
Padahal kata Azwar, warga Kampung Boncos memiliki kemauan untuk keluar dari bisnis gelap narkoba.
Baca juga: Pengakuan Pemain Tarkam Beli Sabu Biar Tampil Gesit dan Ciamik di Kampung Boncos: Sudah 3 - 4 Kali
Pernah Azwar bertanya kepada ibu-ibu yang rela jadi calo narkoba dan dibayar Rp10.000 setiap antar barang.
Jawaban ibu tersebut klasik, untuk membuat dapur tetap ngebul dan anak-anak tetap makan.
"Kata dia, kalau bisa antar satu barang (narkoba) lalu dapat Rp10.000, maka lumayan bisa antar 10 barang, maka bisa hidup sehari bersama keluarga," ujar Azwar, Sabtu (19/3/2022).
Baca juga: Ingin Tampil Gesit, Pemain Tarkam Ini Cari Obat Stamina di Kampung Boncos Berujung Penjara
Maka kata Azwar, salah satu dasar permasalahan yang bisa diselesaikan pada Kampung Boncos ialah masalah ekonomi.
Warga harus dilatih ekonomi kreatif hingga benar-benar mandiri lalu program tersebut baru boleh pergi.
Azwar yakin hal itu akan efektif. Apalagi saat ini teknologi sudah berkembang pesat sehingga program juga harus berkaitan erat dengan kemajuan teknologi.
Baca juga: Penghuni Bandel, Pemilik Kosan di Kampung Boncos Sudah Ingatkan Tak Pakai Narkoba: Tetep Aja
Kemudian, pemerintah juga harus mau melakukan operasi yustisi.
Kata Azwar, banyak pengedar di wilayah itu bukanlah warga asli sekitar melainkan pendatang.
Sehingga polisi harus bisa memilah mana warga sekitar dan mana warga pendatang, agar kampung itu benar-benar terbebas dari narkoba.